ANALISIS KORELASI FAKTOR RESIKO KEJADIAN ASMA BRONKIAL DI BALAI KESEHATAN PARU MASYARAKAT KOTA SEMARANG

WIBAWA, GABRIEL MEINRAD ABHISA DEVINTO (2023) ANALISIS KORELASI FAKTOR RESIKO KEJADIAN ASMA BRONKIAL DI BALAI KESEHATAN PARU MASYARAKAT KOTA SEMARANG. Other thesis, Universitas Katholik Soegijapranata Semarang.

[img] Text
19.P1.0003-GABRIEL MEINRAD ABHISA DEVINTO WIBAWA-COVER_a.pdf

Download (1MB)
[img] Text
19.P1.0003-GABRIEL MEINRAD ABHISA DEVINTO WIBAWA-BAB I_a.pdf

Download (426kB)
[img] Text
19.P1.0003-GABRIEL MEINRAD ABHISA DEVINTO WIBAWA-BAB II_a.pdf
Restricted to Registered users only

Download (507kB)
[img] Text
19.P1.0003-GABRIEL MEINRAD ABHISA DEVINTO WIBAWA-BAB III_a.pdf

Download (439kB)
[img] Text
19.P1.0003-GABRIEL MEINRAD ABHISA DEVINTO WIBAWA-BAB IV_a.pdf

Download (393kB)
[img] Text
19.P1.0003-GABRIEL MEINRAD ABHISA DEVINTO WIBAWA-BAB V_a.pdf

Download (296kB)
[img] Text
19.P1.0003-GABRIEL MEINRAD ABHISA DEVINTO WIBAWA-BAB VI_a.pdf

Download (270kB)
[img] Text
19.P1.0003-GABRIEL MEINRAD ABHISA DEVINTO WIBAWA-DAPUS_a.pdf

Download (490kB)
[img] Text
19.P1.0003-GABRIEL MEINRAD ABHISA DEVINTO WIBAWA-LAMP_a.pdf

Download (1MB)

Abstract

Asma merupakan suatu penyakit inflamasi kronik pada saluran napas yang ditandai dengan adanya rasa sesak di dada yang berulang, batuk, mengi yang merupakan akibat dari penyumbatan saluran pernapasan. Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) tahun 2018 mendapatkan hasil prevalensi nasional untuk penyakit asma di provinsi jawa tengah sebanyak 1,9%. Kota Semarang memiliki angka kejadian asma bronkial terbesar ketiga di Provinsi Jawa Tengah setelah Kabupaten Brebes dan Kota Surakarta dengan total kasus sebanyak 6.300 kasus pada tahun 2018. Penelitian ini telah dilakukan di Balai Kesehatan Paru Masyarakat Kota Semarang. Penelitian bertujuan untuk mengetahui faktor resiko asma bronkial pada pasien di Balai Kesehatan Paru Masyarakat Kota Semarang. Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan desain penelitian cross-sectional. Faktor resiko yang diteliti adalah faktor riwayat keluarga, paparan asap rokok, dan hewan berbulu. Data diperoleh melalui pengumpulan data faktor risiko penyakit asma bronkial dengan pengisisan kuesioner oleh responden. Pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah menggunakan teknik consecutive sampling dengan total sampel sebanyak 66 orang. Hasil anaisis hubungan dengan chi-square menunjukan bahwa faktor riwayat keluarga berperan secara signifikan terhadap kejadian asma beonkial dengan nilai p-value sebesar 0,004. Faktor paparan asap rokok berperan secara signifikan terhadap kejadian asma bronkial dengan nilai p-value sebesar 0,000. Sedangkan faktor hewan berbulu kurang berperan terhadap kejadian asma bronkial dengan nilai p-value sebesar 0,071. Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat serta penderita asma bronkial tentang faktor resiko asma bronkial cukup penting sehingga masyarakat serta penderita asma bronkial dapat menghindari faktor resiko yang dapat menyebabkan kejadian asma bronkial

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 610 Medicine and health
Divisions: Faculty of Medicine
Depositing User: mr AM. Pudja Adjie Sudoso
Date Deposited: 16 Jun 2023 00:40
Last Modified: 16 Jun 2023 00:40
URI: http://repository.unika.ac.id/id/eprint/32133

Actions (login required)

View Item View Item