ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMSI SAYUR DALAM KELUARGA MENURUT PENGELUARAN PER BULAN DI KOTA SEMARANG

DARMAYANTI, KATARINA (2023) ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMSI SAYUR DALAM KELUARGA MENURUT PENGELUARAN PER BULAN DI KOTA SEMARANG. Other thesis, Universitas Katholik Soegijapranata Semarang.

[img] Text
18.I1.0050-Katarina Darmayanti-COVER_a.pdf

Download (1MB)
[img] Text
18.I1.0050-Katarina Darmayanti-BAB I_a.pdf

Download (291kB)
[img] Text
18.I1.0050-Katarina Darmayanti-BAB II_a.pdf
Restricted to Registered users only

Download (327kB)
[img] Text
18.I1.0050-Katarina Darmayanti-BAB III_a.pdf

Download (536kB)
[img] Text
18.I1.0050-Katarina Darmayanti-BAB IV_a.pdf

Download (382kB)
[img] Text
18.I1.0050-Katarina Darmayanti-BAB V_a.pdf

Download (208kB)
[img] Text
18.I1.0050-Katarina Darmayanti-DAPUS_a.pdf

Download (298kB)
[img] Text
18.I1.0050-Katarina Darmayanti-LAMP_a.pdf

Download (1MB)

Abstract

Sayur memiliki kandungan gizi yang sangat bermanfaat bagi tubuh manusia, tetapi untuk konsumsinya masih terbilang cukup rendah. Rendahnya konsumsi sayur dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti faktor sosial, pengetahuan, dan pertimbangan membelinya. Selain itu juga, banyak sedikitnya konsumsi sayur juga berkaitan dengan pengeluaran akan konsumsinya. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan faktor sosial, pertimbangan membeli, pengetahuan sayur, dengan perilaku konsumsi sayur keluarga di Kota Semarang, serta untuk mengetahui deskripsi dan perbedaan faktor sosial, pertimbangan membeli, pengetahuan sayur, dan perilaku konsumsi keluarga menurut pengeluaran perbulan. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan jenis penelitian deskriptif analitis dan dengan pendekatan kuantitatif. Variabel bebas yang diteliti adalah faktor sosial yang meliputi jumlah anggota keluarga, penerimaan per bulan dan Pendidikan, pertimbangan membeli yang meliputi harga, rasa, kualitas, dan kemudahaan membelinya, serta pengetahuan sayur meliputi kandungan dam manfaat tentang sayur. Variabel terikatnya adalah perilaku konsumsi sayur dalam keluarga yang meliputi cara mendapatkan olahan sayur, jenis dan olahan sayur yang dikonsumsi, serta frekuensi konsumsi sayur dalam keluarga. Penelitian dilakukan di Kota Semarang, Jawa Tengah dengan sasaran responden berusia >25 tahun, dan dengan alat bantu google form. Data dari responden juga dikelompokkan menurut 3 tingkatan pengeluaran per bulan. Penelitian diawali dengan penelitian pendahuluan dengan mendapatkan 40 data responden, untuk menetukan jumlah sampel pada dalam penelitian utama. Jumlah minimal responden yang diperlukan pada penelitian ini adalah sebanyak 368 responden. Pada penelitian utama didapatkan data sebanyak 539 responden, dan sebanyak 159 data responden direduksi karena tidak sesuai dengan kriteria yang ditentukan. Sehingga pada penelitian ini data yang digunakan adalah sebanyak 380 responden. Data yang didapat kemudian dilakukan tabulasi berdasarkan koding data dengan skala sebaran data ordinal, kemudian melakukan scoring data. Scoring dilakukan untuk menyederhanakan deskripsi data pada setiap variabel berdasarkan keragaman jawaban pada masing-masing indikator pada setiap parameternya. Selanjutnya dilakukan uji validitas, uji reliabilitas, uji deskriptif, uji beda, dan uji hubungan. Uji validitas dilakukan menggunakan uji Pearson Correlation yang menghasilkan nilai lebih besar dari R tabel yaitu 0,128. Uji reliabilitas menggunakan uji Cronbach alpha yang menghasilkan nilai korelasi >0,70 dengan reliabilitas tinggi. Sehingga data yang didapatkan layak digunakan untuk melakukan uji selanjutnya. Dilakukan juga uji beda dengan menggunakan hasil dari scoring yang kemudian diranking untuk diuji menggunakan Uji Kruskall Wallis dan Mann Whitney (pada P = 0,05). Didapatkan rata-rata skor pada faktor sosial adalah 2,51 – 3,50 pada jumlah anggota keluarga, 3,51 – 4,50 pada penerimaan keluarga dan pendidikan tertinggi. Pada faktor pertimbangan membeli didapatkan rata-rata skor 2,51 – 3,50 harga, dan 3,51 – 4,50 pada rasa, vi kualitas, dan kemudahan membeli. Pada faktor pengetahuan didapatkan rata-rata skor 1,51 – 2,50. Terdapat juga beda nyata antara responden dengan pengeluaran perbulan rendah dan tinggi pada jumlah anggota keluarga, pendidikan tertinggi, pertimbangan membeli rasa dan kualitas, pengetahuan. Uji hubungan dilakukan menggunakan uji kendall tau-b pada tingkat kepercayaan 95% dengan signifikansi < 0,01. Uji bivariat menghasilkan nilai korelasi pada faktor sosial adalah 0,214**, pada pertimbangan membeli adalah -0,254**, dan pada pengetahuan sayur adalah - 0,059 tidak signifikan. Selain itu, dilakukan juga uji parsial untuk mengetahui pengaruh variabel lain. Didapatkan nilai korelasi parsial pada faktor sosial dengan variabel kontrol pertimbangan membeli dan pengetahuan sayur menghasilkan nilai 0,251 dan 0,284. Pada pertimbangan membeli dengan variabel kontrol faktor sosial dan pengetahuan adalah -0,275 dan -0,304. Pada faktor pengetahuan dengan variabel kontrol faktor sosial dan pertimbangan membeli adalah -0,037 dan - 0,022, keduanya tidak signifikan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa faktor sosial dan pertimbangan membeli memiliki hubungan dan mempengaruhi perilaku konsumsi sayur dalam keluarga, tetapi pengetahuan sayur tidak memiliki hubungan dengan perilaku konsumsi sayur dalam keluarga. Dapat disimpulkan juga bahwa hubungan antara faktor sosial dan pertimbangan membeli dengan perilaku konsumsi dipengaruhi dan diperkuat oleh variabel lain.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 660 Chemical engineering > Food Technology
Divisions: Faculty of Agricultural Technology > Department of Food Technology
Depositing User: mr AM. Pudja Adjie Sudoso
Date Deposited: 31 Mar 2023 02:20
Last Modified: 31 Mar 2023 02:20
URI: http://repository.unika.ac.id/id/eprint/31295

Actions (login required)

View Item View Item