PUSAT KEBUDAYAAN WILAYAH KEDU DI KOTA MAGELANG

SUHENDARTO, GREGORIUS VENUS (2022) PUSAT KEBUDAYAAN WILAYAH KEDU DI KOTA MAGELANG. Other thesis, Unika Soegijapranata Semarang.

[img]
Preview
Text
18.A1.0080-GREGORIUS VENUS SUHENDARTO_COVER _1.pdf

Download (514kB) | Preview
[img]
Preview
Text
18.A1.0080-GREGORIUS VENUS SUHENDARTO_BAB I _1.pdf

Download (628kB) | Preview
[img] Text
18.A1.0080-GREGORIUS VENUS SUHENDARTO_BAB II_1.pdf
Restricted to Registered users only

Download (8MB)
[img]
Preview
Text
18.A1.0080-GREGORIUS VENUS SUHENDARTO_BAB III_1.pdf

Download (5MB) | Preview
[img]
Preview
Text
18.A1.0080-GREGORIUS VENUS SUHENDARTO_BAB IV_1.pdf

Download (293kB) | Preview
[img]
Preview
Text
18.A1.0080-GREGORIUS VENUS SUHENDARTO_BAB V_1.pdf

Download (1MB) | Preview
[img]
Preview
Text
18.A1.0080-GREGORIUS VENUS SUHENDARTO_BAB VI_1.pdf

Download (885kB) | Preview
[img]
Preview
Text
18.A1.0080-GREGORIUS VENUS SUHENDARTO_DAFPUS _1.pdf

Download (200kB) | Preview
[img]
Preview
Text
18.A1.0080-GREGORIUS VENUS SUHENDARTO_LAMP _1.pdf

Download (100kB) | Preview

Abstract

Kedu merupakan salah satu wilayah yang memiliki banyak potensi kebudayaan yang beragam, mulai dari situs peninggalan, kesenian daerah berupa tari-tarian, karajinan, sampai pada makanan daerahpun beberapa wilayah di Kedu mempunyai ciri khas yang sudah terkenal. Hal ini tidak lain karena kemajemukan wilayah Kedu yang terdiri dari Purworejo, Wonosobo, Kebumen, Temanggung, dan Magelang yang mempunyai ciri khas kebudayaan masing-masing namun tetap mengusung budaya Jawa. Hal ini tentu menjadi potensi yang sangat besar bagi masyarakat Kedu untuk pengembangan diri dalam sektor pariwisata sekaligus melestarikan budaya daerahnya. Namun, pada kenyataannya masih banyak dari masyarakat Kedu yang mulai meninggalkan unsur-unsur kebudayaan tersebut yang pada masa ini dianggap kuno. Akibatnya, warga Kedu mulai lupa dan bahkan tidak mengetahui akan budaya tradisionalnya sendiri yang sebenarnya memiliki potensi untuk dikembangkan dan meningkatkan taraf kesejahteraan masyarakatnya. Hal ini bertolak belakang dengan potensi banyaknya kebudayaan daerah yang berasal dari Kedu itu sendiri yang seharusnya bisa dijadikan unsur pariwisata daerah. Tidak jarang permasalahan ini muncul akibat lokasi/keberadaan asal budaya terkait yang kurang terjamah dan terlalu jauh untuk diakses publik sehingga kurang diminati. Sehingga melalui isu yang menyangkut kurangnya pemanfaatan pariwisata khususnya kebudayaan daerah ini diperlukan adanya suatu wadah yang dapat mengakomodasi beragam kebudayaan yang ada di Kedu tersebut. Hal ini dimaksudkan agar warga yang ada di wilayah Kedu tetap melestarikan dan menjaga kebudayaan asli dari daerahnya sekaligus menarik wisatawan untuk berkunjung ke wilayah Kedu, baik itu untuk rekreasi atau untuk keperluan edukasi. Bangunan dengan fungsi sebagai pusat kebudayaan dianggap cocok untuk mewakili dan menampung kebudayaan yang ada di wilayah Kedu untuk dikenalkan kepada masyarakat luas maupun wisatawan. Pendekatan yang nantinya akan diambil adalah arsitektur Neo-Vernakular yang adalah penggabungan dari unsur lokalitas/ tradisional dari wilayah Kedu itu sendiri dengan unsur modernitas dalam arsitektur. Pendekatan ini dilakukan dengan tujuan agar mengangkat sisi yang dapat menjadi keunggulan dalam hal tradisi di wilayah Kedu melalui bentuk-bentuk yang dapat mewakili ikon Kebudayaan Kedu sekaligus mengenalkan dan memberi edukasi kepada masayarakat luas, baik itu warga lokal maupun wisatawan mengenai Kebudayaan Kedu.. Kata Kunci : Kedu, Pusat Kebudayaan, Neo-Vernakular

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: 700 Arts and Recreation > 720 Architecture > 727 Buildings for education & research
Divisions: Faculty of Architecture and Design > Department of Architecture
Depositing User: Ms Dewi Soelistyowati
Date Deposited: 25 Oct 2022 03:33
Last Modified: 25 Oct 2022 03:33
URI: http://repository.unika.ac.id/id/eprint/29866

Actions (login required)

View Item View Item