MUSEUM SENI RUPA MODERN DI SEMARANG

SUDIRJA, WILLIAM SANJAYA (2022) MUSEUM SENI RUPA MODERN DI SEMARANG. Other thesis, Unika Soegijapranata Semarang.

[img] Text
15.A1.0040-WILLIAM SANJAYA SUDIRJA _ COVER_1.pdf

Download (762kB)
[img] Text
15.A1.0040-WILLIAM SANJAYA SUDIRJA _ BAB I_1.pdf

Download (210kB)
[img] Text
15.A1.0040-WILLIAM SANJAYA SUDIRJA _ BAB II_1.pdf
Restricted to Registered users only

Download (11MB)
[img] Text
15.A1.0040-WILLIAM SANJAYA SUDIRJA _ BAB III_1.pdf

Download (8MB)
[img] Text
15.A1.0040-WILLIAM SANJAYA SUDIRJA _ BAB IV_1.pdf

Download (208kB)
[img] Text
15.A1.0040-WILLIAM SANJAYA SUDIRJA _ BAB V_1.pdf

Download (631kB)
[img] Text
15.A1.0040-WILLIAM SANJAYA SUDIRJA _ BAB VI_1.pdf

Download (288kB)
[img] Text
15.A1.0040-WILLIAM SANJAYA SUDIRJA _ DAFPUS _1.pdf

Download (193kB)
[img] Text
15.A1.0040-WILLIAM SANJAYA SUDIRJA _ LAMP _1.pdf

Download (205kB)

Abstract

Kota Semarang memiliki berbagai macam seni rupa yang dapat dikategorikan menjadi seni rupa modern. Sebagian telah dikenal oleh masyarakat, namun masih banyak seni rupa modern lain yang belum terekspos, bahkan dikenal masyarakat. Demikian terjadi juga pada komunitas, seniman atau perupa yang membuat seni tersebut. Mereka tidak memiliki kesempatan dan ruang untuk memberikan yang terbaik dalam bidang yang mereka kuasai atau ampu. Hal ini dikarenakan tidak adanya wadah atau ruang untuk melakukan kegiatan seni rupa mereka dan juga aktivitas pameran yang dapat membantu mengenalkan dan meningkatkan kualitas seni mereka, maupun kota Semarang. Maka diketahui bahwa kota Semarang memiliki potensi dalam seni rupa modern dapat bertumbuh dan dilestarikan di kota ini. Museum Seni Rupa Modern sebagai tempat edukasi, yang juga dapat menjadi tempat rekreasi, dapat menjadi sarana bagi seniman dan perupa dalam melakukan aktivitas mereka, serta lebih menyebarluaskan seni rupa modern kepada masyarakat. Pendekatan perancangan yang "Arsitektur Simbolis” dipilih karena Semarang memiliki beragam seni yang belum dikenal masyarakat, yang jika disatukan, diharapakan menjadi sebuah simbol keragaman seni di kota Semarang. Selain itu arsitektur simbolis mencakup 3 (tiga) aspek, yaitu bentuk, makna, dan fungsi. Penyampaian pesan kepada khalayak melalui simbol-simbol yang dapat berasal dari objek-objek tertentu, secara langsung maupun tidak langsung dengan menggunakan metafora objek-objek tersebut, membantu penangkapan pemahaman mereka terhadap fungsi bangunan yang berdiri dan ruang yang ada dengan melihat penampilannya saja. Strategi yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan survey, analisa, dan kajian. Kemudian dengan melihat lingkungan sekitar dan kegiatan yang terjadi secara langsung, telah dilaksanakan, analisa dan kajian berupa perbandingan dengan jurnal-jurnal dapat dilakukan untuk mendapatkan hasil yang membantu penerapan pendekatan tersebut pada bangunan museum seni rupa modern . Kata Kunci : Seni Rupa Modern, Seniman, Perupa, Museum Seni Rupa Modern, Arsitektur Simbolis.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: 700 Arts and Recreation > 720 Architecture > 727 Buildings for education & research > Museums
Divisions: Faculty of Architecture and Design > Department of Architecture - Project Report
Depositing User: Ms Dewi Soelistyowati
Date Deposited: 20 Sep 2022 07:53
Last Modified: 20 Sep 2022 07:53
URI: http://repository.unika.ac.id/id/eprint/29297

Actions (login required)

View Item View Item