ANALISIS RISIKO SAHAM TERHADAP TINGKAT KEUNTUNGAN SAHAM PERTAMBANGAN (PERIODE JANUARI 2001 - JUNI 2002)

APLIYANTO, - (2003) ANALISIS RISIKO SAHAM TERHADAP TINGKAT KEUNTUNGAN SAHAM PERTAMBANGAN (PERIODE JANUARI 2001 - JUNI 2002). Other thesis, Prodi Manajemen Unika Soegijapranata.

[img]
Preview
Text (COVER)
95.30.2476 Aprilyanto COVER.pdf

Download (477kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB I)
95.30.2476 Aprilyanto BAB I.pdf

Download (372kB) | Preview
[img] Text (BAB II)
95.30.2476 Aprilyanto BAB II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)
[img] Text (BAB III)
95.30.2476 Aprilyanto BAB III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (326kB)
[img] Text (BAB IV)
95.30.2476 Aprilyanto BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (693kB)
[img]
Preview
Text (BAB V)
95.30.2476 Aprilyanto BAB V.pdf

Download (99kB) | Preview
[img]
Preview
Text (DAFTAR PUSTAKA)
95.30.2476 Aprilyanto DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (78kB) | Preview
[img]
Preview
Text (LAMPIRAN)
95.30.2476 Aprilyanto LAMPIRAN.pdf

Download (463kB) | Preview

Abstract

Para investor tertarik untuk menanamkan dananya di pasar saham karena investasi dalam bentuk saham menjanjikan tingkat keuntungan yang tinggi baik melalui deviden maupun capital gain. Satu hal yang kurang disadari oleh masyarakat adalah bahwa saham mempunyai tingkat keuntungan yang tidak terhingga tetapi risikonya juga besar. Risiko ini karena adanya kemungkinan terjadinya kerugian yaitu turunnya harga saham sampai di bawah harga beli ataupun harga dasarnya. Industri pertambangan termasuk sektor industri dengan tingkat risiko yang tinggi karena bergerak dalam bisnis jangka panjang, sehingga tingkat pengembalian investasinya juga tinggi. In . stri pertambangan juga dipengaruhi perekonomian rnakro suatu negara, seperti situasi moneter, daya beli masyarakat serta kebijakan pemerintah. e ot pertambaffgan gat tergantung pada ketersediaan dana dan sapgat peka pada tingkat bunga. eadaan ekonomi yang tidak stabil serta adanya krisis keuangan men akibatkan ketersediaan dana untuk sektor pertambangan mengalami penurunan se1ringga keb \l):tan dana tidak terpenuhi. Sal$ satu engukur ldnerja sahani . bursa a angka ineeks harga saham. Indeks narga saham untuk kelo pok industri seringkaU ipakai oleh investor untuk menentukan perkem gaa suatu kelompok . dustri yang tercennin dari indeRs harga sahanmya. Nhgka pertumbuhatl indek· harga saham mencerminkan tingKfft keuntungan. Selama peliiode Januari 200 sampai dengan Juni 2002, bagi bisnis pertambangan mempakan masa-masa lesu. Kondisi berpengaruh ter dap kinerja saham pertambangam (Ii Bursa Efek Jakarta. ndeks haiga sahanl ertambangan mengalami penurunan I hili besar (-0,36%) ditlanC:lingkRn industri ya. Dengan rata-rata ~ertumbuhan tnneks narga saham J> rtambangan yang negatif, mengakibatkan ke un,gkinan terjadinya capital loss. @leh karena itu perIu diteliti alternatif pemilikan sahiiil: pertambangan ~ . g menguntungkan, dengan membandingkan antara risiko " an m~at keuntungan saham sehingga bisa menentukan saham yang menghasilkan tingkat keuntungan di atas risiko yang dihadapi. Untuk memecahkan masalah tersebut, dalam penelitian ini analisis datanya mengunakan rumus standar CAPM (Capital Asset Pricing Model), yaitu: E(Ri) = Rf + (Rm - Rf) Pi . Dimana: E(Ri) : tingkat keuntungan yang diharapkan Rr : tingkat bunga bebas risiko (Rm - Rf) : premi risiko Pi : beta / risiko saham P~rsamaan model CAPM tersebut dapat digambarkan dalam Security Market Line, dimana sumbu tegaknya adalah Ri dan sumbu datarnyaadalah Pi. Saham yang berada di atas garis SML diartikan sebagai saham yang memiliki tingkat keuntungan lebih besar dibanding risiko yang ditanggung, sedangkan saham yang berada di bawah garis SML diartikan bahwa risiko yang ditanggung lebih besar dibandingkan tingkat keuntungan. Dari analisis yang dilakukan, didapat basil sebagai berikut: 1. Terdapat 6 saham yang mempunyai tingkat keuntungan di bawah basil ratarata pasar sebesar -0,78% yaitu: ALDI, BUM!, CNKO, CTTH, INCO dan TINS. Hal ini dapat diartikan bahwa sebagian besar saham pertambangan memiliki tingkat keuntungan yang rendah. 2. Terdapat 5 saham yang merniliki nilai Beta lebih dari satu yaitu: ANTM, BUMI, CTTH, INCa dan TINS. Sehingga dapat dikatakan saham-saham terse but berisiko tinggi. 3. Dari gambar grafis ada 4 saham berada diatas garis Security Market Line (SML) yaitu: ALDI, ANTM, INCa dan MEDC. lni berarti saham tersebut memiliki tingkat keuntungan lebir besa.p dibandingkan tingkat risikonya. 4. Sedangkan 4 saham lainnya beracla di oawali . ML yaitu: BUM!, CNKO, CTTH DAN TINS. lni oerarti s tersebut me· . , .. risiko di atas risiko pasar serta memberikoo tingkat keuntimgan yang relatifice .. 5. Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan menunjuKan koefisien regresi risiko atau beta sere ar 0,0431 yang mempunyai arti apabila . eta suatu saham naik sebesar satu satuan m8.ka tingkat euntungan ~am ter ebut akan naik sebesar . 0,0431 atau 4,31 % dari tin kat keuntung~ sebelumnya dengan menganggap faktor lain etap. 6. Tidak ada penganm ang signifi,k . antara risiko saham ter dap tingkat keuntungan sallam sektor pertambangan. Hal ini ditunjukatlj <lengan basil perhitungan k epsien regresi sebesar 0,0431 dengan tingkat signifikansi = 0,0931.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 650 Management > 658 Management > Marketing Management
Divisions: Faculty of Economics and Business > Department of Management
Depositing User: Mrs Christiana Sundari
Date Deposited: 22 Jun 2016 06:48
Last Modified: 22 Jun 2016 06:48
URI: http://repository.unika.ac.id/id/eprint/10171

Actions (login required)

View Item View Item