PERUBAHAN MUTU KORO PEDANG ( Canavalia ensiformis [L.] DC ) SEPANJANG RANTAI PASOKAN DARI PETANI HINGGA PEDAGANG DI KABUPATEN WONOGIRI, JAWA TENGAH

SUGIANTO, JEANY FRANSISKA (2012) PERUBAHAN MUTU KORO PEDANG ( Canavalia ensiformis [L.] DC ) SEPANJANG RANTAI PASOKAN DARI PETANI HINGGA PEDAGANG DI KABUPATEN WONOGIRI, JAWA TENGAH. Other thesis, Prodi Teknologi Pertanian Unika Soegijapranata.

[img]
Preview
Text (COVER)
07.70.0076 Jeany Fransika Sugianto-COVER.pdf

Download (184kB) | Preview
[img] Text (BAB I)
07.70.0076 Jeany Fransika Sugianto-BAB I.pdf
Restricted to Registered users only

Download (223kB)
[img] Text (BAB II avalible document only in Soegijapranata Catholic University)
07.70.0076 Jeany Fransika Sugianto-BAB II.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (166kB)
[img] Text (BAB III avalible document only in Soegijapranata Catholic University)
07.70.0076 Jeany Fransika Sugianto-BAB III.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)
[img] Text (BAB IV avalible document only in Soegijapranata Catholic University)
07.70.0076 Jeany Fransika Sugianto-BAB IV.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (150kB)
[img] Text (BAB V)
07.70.0076 Jeany Fransika Sugianto-BAB V.pdf
Restricted to Registered users only

Download (100kB)
[img]
Preview
Text (DAFTAR PUSTAKA)
07.70.0076 Jeany Fransika Sugianto-DAPUS.pdf

Download (123kB) | Preview
[img]
Preview
Text (LAMPIRAN)
07.70.0076 Jeany Fransika Sugianto-LAMPIRAN.pdf

Download (175kB) | Preview

Abstract

Latar Belakang : Indonesia kaya akan tanaman polong – polongan, salah satu diantaranya adalah koro pedang ( Canavalia ensiformis [L.] DC ). Koro pedang mempunyai potensi besar untuk dikembangkan karena biji kacang koro pedang ini memiliki nutrisi yang tak kalah tinggi dengan kedelai. Sifat tanaman koro pedang adaptif dan tidak perlu perawatan khusus sehingga lebih mudah pemeliharaannya dibandingkan tanaman kedelai. Walaupun pemeliharaannya mudah, penanganan yang salah akan menyebabkan penurunan mutu pada koro pedang. Oleh karena itu perlu dilakukan penanganan pascapanen yang benar untuk meningkatkan mutu hasil panen koro pedang. Rantai pasokan menjadi sangat penting untuk mengidentifikasi permasalahan – permasalahan yang terjadi sepanjang rantai pasokan, sehingga dapat dirumuskan solusi penerapan rantai pasokan yang terbaik. Rantai pasokan koro pedang di dusun Tegalombo, Wonogiri adalah petani ke pengumpul ke pengepul dan ke pedagang. Alasan pemilihan Wonogiri sebagai lokasi observasi dikarenakan Wonogiri sebagai salah satu pemasok koro pedang terbesar di Jawa Tengah. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sistem rantai pasokan koro pedang di kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, serta mengevaluasi sistem rantai pasokan dan penanganan pascapanen yang dilakukan. Selain itu juga dilakukan analisa jumlah bahan pengotor, koro cacat dan kadar air untuk mengetahui penurunan mutu yang terjadi sepanjang rantai pasokan berlangsung. Butir koro pedang dapat disebut cacat jika butir biji tersebut berlubang, keriput, berbelah dan berwarna lain. Metode Penelitian : Metode penelitian yang dilakukan adalah metode observasi pada kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah ( bekerja sama dengan Yayasan Gita Pertiwi ) dan uji jumlah bahan pengotor, koro cacat dan kadar air. Metode observasi beserta wawancara dilakukan pada empat responden yaitu petani yang berjumlah delapan orang, pengumpul yang berjumlah empat orang, pengepul yang berjumlah enam orang dan pedagang yang berjumlah delapan orang. Tidak semua sampel dari responden petani diikuti rantai pasokannya, hanya pada petani 1 dan petani 2 yang diikuti rantai pasokan koro pedang hingga ke pedagang. Sampel dari responden lainnya tetap diobservasi dan dianalisa jumlah kotoran, jumlah koro cacat dan kadar air. Perbedaan sampel dari petani 1 dan petani 2 terletak pada adanya sortasi di tingkat petani dan pengumpul pada petani 1. Sedangkan pada petani 2 tidak terdapat proses sortasi di tiap tingkat rantai pasokan. Perbedaan itulah yang diamati lebih lanjut hubungannya dengan mutu koro pedang pada tahap akhir koro pedang dijual ke konsumen. Hasil dan Pembahasan : Menurut hasil observasi, penanganan pascapanen di petani adalah pemanenan, pengeringan, sortasi, pengemasan, penyimpanan dan pengangkutan. Penanganan pascapanen di pengumpul, pengepul dan pedagang adalah penimbangan, sortasi, penyimpanan dan pengangkutan. Melalui analisa jumlah bahan pengotor dan jumlah koro cacat, sampel dari petani 1 yang terdapat sortasi lebih sedikit jumlah bahan pengotor dan jumlah koro cacat dibandingkan dengan sampel dari petani 2. Selain standar 1 dan standar 2, juga diamati perbedaan jumlah bahan pengotor dan koro pedang buruk pada sumber lainnya. Sumber pasokan tersebut dibedakan menjadi dua kriteria pada tiap – tiap pelaku rantai pasokan yaitu adanya sortasi pada setiap tahap dan tidak adanya sortasi pada setiap tahap. Dari hasil tersebut terlihat bahwa sortasi mempengaruhi mutu koro pedang. Selain itu, jumlah kotoran dan koro cacat di pedagang lebih tinggi dibanding saat koro pedang berada di tingkat petani, pengumpul dan pengepul. Semakin lama penyimpanan koro pedang, semakin tinggi pula jumlah kotoran, butir rusak, butir belah, butir warna lain dan butir keriput. Berdasarkan analisa kadar air, sampel koro pedang di setiap tahap rantai pasokan mengalami kenaikan kadar air. Kenaikan itu disebabkan adanya penyimpanan yang terdapat di setiap tahap rantai pasokan. Lama pengeringan koro pedang juga berpengaruh pada besarnya kadar air koro pedang pada awal penyimpanan. Kadar air koro pedang yang dijemur selama 4 hari lebih kecil dibandingkan kadar air koro pedang yang dijemur selama 2 dan 3 hari. Kesimpulan : 1) Penanganan pascapanen di petani yang berpengaruh pada mutu biji kacang koro pedang adalah pengeringan, sortasi dan penyimpanan; 2) Metode pengeringan tidak mempengaruhi mutu namun adanya sortasi pada saat pengeringan dapat meningkatkan mutu; 3) Penanganan yang berpengaruh pada mutu biji kacang koro pedang saat berada di pengumpul, pengepul dan pedagang adalah sortasi dan penyimpanan

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 660 Chemical engineering > 664 Food technology
600 Technology (Applied sciences) > 660 Chemical engineering > 664 Food technology > Food storage
Divisions: Faculty of Agricultural Technology > Department of Food Technology
Depositing User: Mrs Christiana Sundari
Date Deposited: 29 Feb 2016 09:18
Last Modified: 29 Feb 2016 09:18
URI: http://repository.unika.ac.id/id/eprint/7712

Actions (login required)

View Item View Item