STUDI PENERAPAN HACCP (Hazard Analysis Critical Control Points) DENGAN PENDEKATAN GMP (Good Manufacturing Practices) UNTUK PEMBUATAN PATI SAGU PADA SEBUAH INDUSTRI MIE SOHUN DI CILACAP

Kuswanto, Dedy (2007) STUDI PENERAPAN HACCP (Hazard Analysis Critical Control Points) DENGAN PENDEKATAN GMP (Good Manufacturing Practices) UNTUK PEMBUATAN PATI SAGU PADA SEBUAH INDUSTRI MIE SOHUN DI CILACAP. Other thesis, Unika Soegijapranata Semarang.

[img]
Preview
Text (COVER)
03.70.0115 Dedy Kuswanto COVER.pdf

Download (89kB) | Preview
[img] Text (BAB 1)
03.70.0115 Dedy Kuswanto BAB I.pdf
Restricted to Registered users only

Download (78kB)
[img] Text (BAB 2 Available Document only in Soegijapranata Catholic University)
03.70.0115 Dedy Kuswanto BAB II.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (67kB)
[img] Text (BAB 3 Available Document only in Soegijapranata Catholic University)
03.70.0115 Dedy Kuswanto BAB III.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (696kB)
[img] Text (BAB 4 Available Document only in Soegijapranata Catholic University)
03.70.0115 Dedy Kuswanto BAB IV.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (70kB)
[img] Text (BAB 5)
03.70.0115 Dedy Kuswanto BAB V.pdf
Restricted to Registered users only

Download (37kB)
[img]
Preview
Text (DAFTAR PUSTAKA)
03.70.0115 Dedy Kuswanto DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (39kB) | Preview
[img]
Preview
Text (LAMPIRAN)
03.70.0115 Dedy Kuswanto LAMPIRAN.pdf

Download (933kB) | Preview

Abstract

Keamanan pangan merupakan suatu parameter penting di antara parameter kualitas pangan, maka keamanan pangan menjadi suatu substansi yang vital dalam industi pangan. HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point) merupakan pendekatan sistematik untuk mengidentifikasi bahaya dan pengukuran terjadinya bahaya selama pengolahan, distribusi dan penggunaan produk pangan, serta menentukan tindakan pengendaliannya. Konsep HACCP dapat diterapkan pada industri pangan skala kecil, menengah ataupun besar, termasuk industri mie sohun di Cilacap. Dalam pelaksanaannya HACCP tidak bisa diterapkan secara langsung tetapi perlu program pendukung yaitu GMP (Good Manufacturing Practices) yang merupakan pedoman cara produksi makanan yang baik. Dalam menuju keamanan pangan untuk industri mie sohun ini perlu dilakukan penyesuaian sesuai pedoman pelaksanaan GMP agar pelaksanaan HACCP berjalan dengan baik. Penyesuaian tersebut meliputi 4 ruang lingkup GMP yaitu Desain dan fasilitas pabrik, bahan baku, proses produksi dan proses penyimpanan yang dilakukan secara bertahap dan kontinyu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merancang suatu konsep penerapan HACCP dengan pendekatan GMP untuk pembuatan pati sagu pada industri mie sohun di Cilacap. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebuah industri mie sohun pada bagian pembersihan pati sagu di Cilacap, meliputi situasi, produk, dan proses produksi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua tahap, yaitu analisis situasi (observasi) dan produk serta pembuatan HACCP Plan. Studi literatur dilakukan sepanjang penelitian untuk menunjang kedua tahapan di atas. Prinsip HACCP yang diterapkan ada 5 tahap yaitu analisa potensi bahaya, identifikasi titik kendali kritis, menetapkan batas kritis, menetapkan prosedur pemantauan dan menetapkan tindakan koreksi. Dalam usaha penerapan HACCP, diperlukan beberapa penyesuaian dengan mengadakan perubahan-perubahan seperti perubahan lay-out, penggunaan bahan, proses produksi, proses penyimpanan dan perubahan-perubahan lainnya. Titik kritis pada pada bahan baku terdapat pada sagu mentah, sedangkan titik kritis pada proses produksi adalah pada proses penyimpanan bahan baku, penyaringan, penambahan kaporit, proses pembilasan dan penambahan pewarna. Dalam penelitian ini juga dilakukan identifikasi mikroorganisme pada bahan baku sagu mentah, Dari hasil identifikasi didapatkan ada 3 jenis kapang yang terdapat pada bahan baku yaitu Aspergillus niger, Aspergillus parasiticus dan Mucor racemosus. Dalam proses pembersihan pati sagu dilakukan penambahan kaporit, dari hasil pengukuran residu sisa kaporit pada air pembilasan sagu mentah didapatkan bahwa residu kaporit yang teridentifikasi yaitu sebanyak 0,3 ppm pada pembilasan kedua. Hal ini mengindikasikan bahwa residu kaporit yang tertinggal pada pati sagu masih banyak

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 630 Agriculture
Divisions: Faculty of Agricultural Technology > Department of Food Technology
Depositing User: Mr Agung Tri Hartadi
Date Deposited: 18 Dec 2015 01:50
Last Modified: 18 Dec 2015 01:50
URI: http://repository.unika.ac.id/id/eprint/6970

Actions (login required)

View Item View Item