ANALISIS MIKROPLASTIK DENGAN HIDROGEN PEROKSIDA PADA KERANG DARAH Anadara granosa MENGGUNAKAN FOURIER TRANSFORM INFRARED SPECTROSCOPY (FTIR)

CAPRILEO, STEVEN (2020) ANALISIS MIKROPLASTIK DENGAN HIDROGEN PEROKSIDA PADA KERANG DARAH Anadara granosa MENGGUNAKAN FOURIER TRANSFORM INFRARED SPECTROSCOPY (FTIR). Other thesis, Unika Soegijapranata Semarang.

[img]
Preview
Text (COVER)
16I10121-Steven Caprileo - COVER.pdf

Download (642kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB I)
16I10121-Steven Caprileo - BAB I.pdf

Download (204kB) | Preview
[img] Text (BAB II)
16I10121-Steven Caprileo - BAB II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (797kB)
[img]
Preview
Text (BAB III)
16I10121-Steven Caprileo - BAB III.pdf

Download (1MB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB IV)
16I10121-Steven Caprileo - BAB IV.pdf

Download (106kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB V)
16I10121-Steven Caprileo - BAB V.pdf

Download (94kB) | Preview
[img]
Preview
Text (DAFTAR PUSTAKA)
16I10121-Steven Caprileo - DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (219kB) | Preview
[img]
Preview
Text (LAMPIRAN)
16I10121-Steven Caprileo - LAMPIRAN.pdf

Download (817kB) | Preview

Abstract

Pencemaran plastik dewasa ini telah menjadi perhatian terkait keamanan pangan. Hal ini tak lepas dari meningkatnya jumlah sampah plastik yang tidak terkelola dengan baik akibat dari aktivitas manusia yang berdampak pada kehidupan biota laut. Indonesia tercatat sebagai penyumbang sampah plastik tidak terkelola terbesar kedua di dunia. Limbah plastik dapat terurai menjadi ukuran yang lebih kecil. Plastik yang memiliki ukuran <5 mm disebut mikroplastik. Partikel ini dapat masuk ke dalam rantai makanan dan pada akhirnya terakumulasi di konsumen puncak. Salah satu biota laut yang banyak ditemukan di perairan Indonesia adalah Kerang darah (Anadara granosa). Kerang darah tergolong bivalvia bersifat filter feeder non selektif sehingga hewan ini rentan tercemar mikroplastik. Banyak penelitian terkait kontaminasi mikroplastik pada seafood, namun hingga saat ini belum ada protokol standar analisa mikroplastik mulai dari pengambilan sampel, ekstraksi, purifikasi, observasi, hingga identifikasi. Keterbatasan ini menyebabkan sulitnya dilakukan komparasi data antara satu dengan lainnya. Digesti dengan senyawa pengoksidasi seperti H2O2 30% merupakan salah satu metode yang dinilai efisien dan tidak merusak integritas polimer plastik. Identifikasi standar internal mikroplastik menggunakan FTIR menghasilkan spektra dan skor kemiripan yang tinggi dengan standar. Tujuan daripada penelitian ini adalah melakukan optimasi digesti H2O2 30% untuk kerang darah dan mengamati dampak digesti H2O2 30% terhadap ukuran dan bentuk standar internal mikroplastik. Penelitian ini menggunakan sampel kerang darah yang dibeli dari Pasar Kobong Semarang sebanyak 34 sampel dengan ukuran seragam lalu diambil 9 sampel untuk penelitian pendahuluan dan 25 sampel untuk penelitian utama. Pada penelitian ini ditambahkan mikroplastik PE, PP, PS, dan PVC sebagai standar internal untuk menguji dampak digesti dengan H2O2 30% terhadap keutuhan mikroplastik. Penjaminan mutu analisis dilakukan untuk meminimalisir kontaminasi yang terjadi selama proses analisa mikroplastik. Preparasi sampel yang dilakukan meliputi pengukuran panjang cangkang dan berat jaringan kerang darah. Proses digesti dilakukan dengan larutan H2O2 30% dengan perbandingan 1:20 (w/v) selama 24 jam pada suhu 65ºC. Sampel yang telah terdigesti kemudian disaring menggunakan kertas saring Whatman no 540 dengan ukuran pori 8 μm. Kemudian kertas saring direndam dalam 250 ml larutan NaCl 5,76 M selama 12-24 jam untuk memisahkan partikel standar internal sehingga mudah diidentifikasi. Kemudian partikel standar internal diamati ukurannya menggunakan mikroskop Olympus BX-41 dan diidentifikasi dengan FTIR untuk mengetahui spektra dan skor kemiripan polimer dengan standar. Hasil penelitian menunjukkan recovery rate standar internal mikroplastik PE; PP; PS; PVC berturut-turut sebesar 56%; 66%; 86%; 96%. Terjadi pengecilan ukuran pada standar internal PE setelah digesti dengan H2O2 30%. Digesti dengan H2O2 30% tidak menyebabkan perubahan bentuk standar internal mikroplastik secara signifikan. Hasil konfirmasi spektra standar internal mikroplastik sebelum digesti memiliki kisaran 846-904 dari total skor 1000. Hasil identifikasi spektra standar internal mikroplastik setelah digesti tergolong tinggi dengan kisaran 787-944. Dapat disimpulkan bahwa proses digesti tidak mempengaruhi integritas polimer mikroplastik ditandai dengan skor kemiripan yang tinggi dengan standar

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 660 Chemical engineering
Divisions: Faculty of Agricultural Technology > Department of Food Technology
Depositing User: Mrs Christiana Sundari
Date Deposited: 22 Jan 2021 06:12
Last Modified: 22 Jan 2021 06:12
URI: http://repository.unika.ac.id/id/eprint/23321

Actions (login required)

View Item View Item