TRADITIONAL COSTUMES OF ROYAL FAMILY IN KERATON NGAYOGYAKARTA HADININGRAT

Dwiantari, Utari (2018) TRADITIONAL COSTUMES OF ROYAL FAMILY IN KERATON NGAYOGYAKARTA HADININGRAT. Other thesis, Unika Soegijapranata Semarang.

[img] Text (COVER)
11.80.0033 Utari D (5.09).COVER.pdf

Download (563kB)
[img] Text (BAB I)
11.80.0033 Utari D (5.09).BAB I.pdf

Download (199kB)
[img] Text (BAB II)
11.80.0033 Utari D (5.09).BAB II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (201kB)
[img] Text (BAB III)
11.80.0033 Utari D (5.09).BAB III.pdf

Download (190kB)
[img] Text (BAB IV)
11.80.0033 Utari D (5.09).BAB IV.pdf

Download (1MB)
[img] Text (BAB V)
11.80.0033 Utari D (5.09).BAB V.pdf

Download (186kB)
[img] Text (DAFTAR PUSTAKA)
11.80.0033 Utari D (5.09).DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (189kB)
[img] Text (LAMPIRAN)
11.80.0033 Utari D (5.09).LAMPIRAN.pdf

Download (263kB)

Abstract

Penelitian ini fokus pada busana tradisional bangsawan di Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui karakteristik busana yang dipakai oleh bangsawan keraton dan tipe batik dari setiap busana. Penulis mengkategorikan busana tradisional dalam dua kategori yaitu busana tradisional anak-anak dan busana tradisional. Selain menjelaskan busana tradisional anak-anak dan remaja, penelitian ini juga mencoba menjelaskan tipe batik yang digunakan dari masing-masing busana tersebut. Penulis mengumpulkan data melalui wawancara dengan dua informan yang mempunyai pengetahuan yang memadai tentang busana tradisional yang ada di Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Busana untuk anak-anak terdiri dari busana tradisional sabukwala untuk anak perempuan dan laki-laki, dan busana tradisional kencongan untuk anak laki-laki. Busana tradisional sabukwala ada tiga macam; sabukwala nyamping batik (dipakai untuk kegiatan sehari-hari atau saat upacara alit), sabukwala nyamping praos (dipakai saat upacara Tetesan), dan sabukwala nyamping cindhe (dipakai saat upcara Garebeg atau upacara Tetesan). Anak laki-laki di dalam keraton memakai busana sabukwala dan kencongan untuk kegiatan sehari-hari atau ketika menghadiri beberapa upacara. Untuk busana tradisional para remaja, ada busana pinjung untuk remaja perempuan dan busana kencongan serta supitan untuk remaja laki-laki. Ada lima macam busana tradisional pinjung; pinjung padintenan (dipakai untuk kegiatan sehari-hari), pinjung plesiran (dipakai saat keluar keraton), pinjung tingalan dalem (dipakai saat peringatan hari kelahiran raja), pinjung tarapan (dipakai saat upacara Tarapan), dan pinjung garebeg (dipakai saat upacara Garebeg). Untuk kegiatan sehari-hari, para remaja laki-laki di dalam keraton untuk kegiatan sehari-hari memakai busana kencongan. Namun demikian, pada acara tertentu seperti upacara Supitan, mereka memakai busana tradisional supitan.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: 300 Social Sciences > Family
Divisions: Faculty of Language and Art > Department of English Literature
Depositing User: Mr Lucius Oentoeng
Date Deposited: 10 Jul 2018 08:00
Last Modified: 25 Jan 2021 01:58
URI: http://repository.unika.ac.id/id/eprint/16608

Actions (login required)

View Item View Item