EFEKTIVITAS PROSE (STEAMING DAN RADIASI MICROWAVE-OVEN) SERTA METODE PENGEMASAN TERHADAP UMUR SIMPAN "GETUK MODERN WILING"

BUDIONO, GANDHI (2008) EFEKTIVITAS PROSE (STEAMING DAN RADIASI MICROWAVE-OVEN) SERTA METODE PENGEMASAN TERHADAP UMUR SIMPAN "GETUK MODERN WILING". Other thesis, Prodi Teknologi Pangan Unika Soegijapranata.

[img]
Preview
Text (COVER)
04.70.0085 Gandhi Budiono COVER.pdf

Download (77kB) | Preview
[img] Text (BAB I)
04.70.0085 Gandhi Budiono BAB I.pdf
Restricted to Registered users only

Download (37kB)
[img] Text (BAB II)
04.70.0085 Gandhi Budiono BAB II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (70kB)
[img] Text (BAB III)
04.70.0085 Gandhi Budiono BAB III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (221kB)
[img] Text (BAB IV)
04.70.0085 Gandhi Budiono BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (298kB)
[img] Text (BAB V)
04.70.0085 Gandhi Budiono BAB V.pdf
Restricted to Registered users only

Download (55kB)
[img] Text (BAB VI)
04.70.0085 Gandhi Budiono BAB VI.pdf
Restricted to Registered users only

Download (38kB)
[img]
Preview
Text (DAFTAR PUSTAKA)
04.70.0085 Gandhi Budiono DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (41kB) | Preview
[img]
Preview
Text (LAMPIRAN)
04.70.0085 Gandhi Budiono LAMPIRAN.pdf

Download (174kB) | Preview

Abstract

Indonesia dikenal sebagai negara agraris yang kaya akan hasil pertanian. Tanaman palawija yang dapat dijumpai hampir di seluruh wilayah Indonesia diantaranya adalah singkong. Dengan adanya hasil panen yang sangat besar ini singkong banyak diolah menjadi makanan. Dalam memproduksi suatu produk pangan produsen sangat memperhatikan kualitas dari produk tersebut, dengan cara memberikan suatu inovasi yang beraneka ragam. Getuk adalah salah satu jenis makanan tradisional berbasis ubi kayu yang diolah bersama kelapa parut dan gula yang khas dari propinsi Jawa Tengah. Penelitian ini dilakukan pada produk yang dihasilkan oleh home industry Wiling (Getuk Modern Wiling). Getuk Modern Wiling ini mempunyai perbedaan yang spesifik dibandingkan dengan getuk tradisional yang terletak pada pemberian bahan utamanya yaitu kelapa parut. Pada getuk modern, kelapa parut sudah tercampur dalam adonan getuk, sedangkan pada getuk tradisional, kelapa parut hanya ditaburkan pada permukaan getuk. Pada kenyataannya, getuk modern ini hanya memiliki umur simpan selama 12-15 jam yang disimpan pada suhu kamar, dengan menggunakan kemasan konvensional. Kerusakan yang terjadi ditandai dengan bau basi dan adanya lendir pada permukaan getuk. Penelitian ini bertujuan untuk memperpanjang umur simpan dari Getuk modern Wiling melalui perlakuan panas dengan metode steaming dan microwave-oven radiation pada suhu 80ºC-90ºC, serta dengan pengemasan vakum dengan 2 bahan plastik yaitu plastik dengan bahan LDPE-Nylon dan PET-Nylon. Penelitian ini menggunakan empat sampel yaitu getuk kontrol, getuk dengan proses steam 3 menit, getuk dengan proses steam 6 menit dan getuk dengan proses microwave-oven radiation 15 detik. Keempat sampel getuk tersebut diuji secara sensoris meliputi warna, rasa, aroma dan kelengketannya; dengan texture analyzer meliputi tingkat kekerasan (hardness), kegoman (chewiness) dan kelengketan (adhesiveness) secara objektif. Kemudian dilakukan pengujian secara subjektif pada jam ke 0 dan jam ke 12 dengan menggunakan uji rating. Data uji sensori dianalisa menggunakan Microsoft Excel 2003, sedangkan hasil pengujian tekstur dianalisa menggunakan SPSS version 11.5 (uji oneway anova). Dan untuk mendukung penelitian ini juga dilakukan analisa proksimat pada sampel yang memiliki umur simpan terbaik. Sampel terbaik ditunjukan oleh sampel 207 (dengan proses steam 6 menit) yang memiliki umur simpan terbaik yaitu selama 24 jam. Kemudian dari hasil organoleptik sampel yang disukai oleh panelis pada jam ke 0 dan jam ke 12 adalah sampel kontrol. Dari hasil pengujian tekstur, getuk steam 6' (sampel 207) memberikan kekerasan (hardness) yang paling tinggi yaitu sebesar 3.22 N. Sedangkan chewiness terbaik ditunjukan oleh sampel 028 dan 859 senilai 0.06 kgf.mm, serta nilai adhesiveness terbaik ditunjukan oleh sampel 859 yakni senilai 0.20 kgf.mm. Sedangkan pada analisa proksimat didapatkan hasil yang tidak berbeda nyata antara sampel 207 dengan sampel 028

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 660 Chemical engineering > 664 Food technology > Packaging
Divisions: Faculty of Agricultural Technology > Department of Food Technology
Depositing User: Mr Andika Margahadi
Date Deposited: 09 Nov 2016 00:37
Last Modified: 09 Nov 2016 00:37
URI: http://repository.unika.ac.id/id/eprint/12375

Actions (login required)

View Item View Item