PANTI REHABILITASI PGOT DI SEMARANG DENGAN PENDEKATAN DESAIN BERKELANJUTAN

PUTRA, ILHAM PRATAMA (2023) PANTI REHABILITASI PGOT DI SEMARANG DENGAN PENDEKATAN DESAIN BERKELANJUTAN. Other thesis, Universitas Katholik Soegijapranata Semarang.

[img] Text
20.A1.0082-Ilham Pratama Putra-COVER_a.pdf

Download (833kB)
[img] Text
20.A1.0082-Ilham Pratama Putra-BAB I_a.pdf

Download (133kB)
[img] Text
20.A1.0082-Ilham Pratama Putra-BAB II_a.pdf

Download (1MB)
[img] Text
20.A1.0082-Ilham Pratama Putra-BAB III_a.pdf

Download (814kB)
[img] Text
20.A1.0082-Ilham Pratama Putra-BAB IV_a.pdf

Download (128kB)
[img] Text
20.A1.0082-Ilham Pratama Putra-BAB V_a.pdf
Restricted to Registered users only

Download (237kB)
[img] Text
20.A1.0082-Ilham Pratama Putra-BAB VI_a.pdf

Download (520kB)
[img] Text
20.A1.0082-Ilham Pratama Putra-DAPUS_a.pdf

Download (220kB)
[img] Text
20.A1.0082-Ilham Pratama Putra-LAMP_a.pdf

Download (133kB)

Abstract

Kemunculan PGOT (pengemis gelandangan dan orang terlantar) merupakan salah satu permasalahan sosial kahidupan masyarakat di daerah perkotaan. Permasalahan PGOT muncul akibat dari tingginya laju urbanisasi dan rendahnya taraf pendidikan masyarakat marjinal. Hal ini menyebabkan adanya kesenjangan daya saing masyarakat marjinal untuk dapat bekerja memenuhi kebutuhan hidupnya. Dengan keadaan tersebut mengakibatkan masyarakat marjinal terdorong untuk menjadi pengemis dan gelandangan. Semenjak pandemi Covid-19 terjadi peningkatan jumlah PGOT di kota Semarang. Untuk menanggulangi masalah PGOT Pemerintah kota Semarang telah memiliki program rehabilitasi sosial melalui panti rehabilitasi sosial PGOT Mardi Utomo yang terletak di kecamatan Tembalang. Namun panti tersebut di nilai memiliki keterbatasan kapasitas pelayanan, terlebih ketika terjadi lonjakan jumlah PGOT. Oleh karenanya di perlukan pembangunan panti rehabilitasi sosial PGOT untuk mendukung program rehabilitasi sosial PGOT agar berjalan dengan lebih baik. Pembangunan panti rehabilitasi sosial PGOT di lakukan dengan pendekatan desain arsitektur populis dan desain berkelanjutan. Desain arsitektur populis mengedepankan aspek kepentingan masyarakat marjinal sebagai pengguna dari bangunan panti rehabilitasi. Sedangkan pendekatan desain berkelanjutan digunakan untuk menjawab permasalahan isu lingkungan dan sosial masyarakat. Perancangan panti rehabilitasi sosial PGOT akan dilakukan dengan elaborasi penyelesaian permasalahan desain terkait isu lingkungan dan sosial yang muncul sehingga dapat mewujudkan desain arsitektur populis dengan pendekatan desain berkelanjutan. Pembangunan panti rehabilitasi sosial PGOT berlokasi di Jalan Wr. Supratman dengan luas tapak ±3.060m2 dan luas bangunan 2041m2. Ruang-ruang utama pada panti terdapat pada bangunan rumah singgah dan fasilitas pendidikan / pelatihan keterampilan. Permasalahan utama yang muncul pada pembangunan panti diantaranya adalah kapasitas layanan tambahan bagi penerima manfaat yang telah berkeluarga, belum adanya partisipasi dari komunitas masyarakat/LSM yang berfokus pada penanganan rehabilitasi sosial PGOT di kota Semarang dan pendanaan yang terbatas karena pengelolaan panti dilakukan secara swadaya.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: 700 Arts and Recreation > 720 Architecture
Divisions: Faculty of Architecture and Design > Department of Architecture
Depositing User: mr AM. Pudja Adjie Sudoso
Date Deposited: 28 Mar 2023 06:22
Last Modified: 28 Mar 2023 06:22
URI: http://repository.unika.ac.id/id/eprint/31181

Actions (login required)

View Item View Item