EVALUASI CEMARAN MIKROBA PADA SUSU SAPI SEGAR DAN SUSU PASTEURISASI PETERNAKAN SAPI PERAH DI PERTAPAAN SANTA MARIA RAWASENENG, KABUPATEN TEMANGGUNG, JAWA TENGAH

SANDHYTA, LIDYA KURNIA (2021) EVALUASI CEMARAN MIKROBA PADA SUSU SAPI SEGAR DAN SUSU PASTEURISASI PETERNAKAN SAPI PERAH DI PERTAPAAN SANTA MARIA RAWASENENG, KABUPATEN TEMANGGUNG, JAWA TENGAH. Other thesis, Universitas Katholik Soegijapranata Semarang.

[img] Text
16.I1.0112-LIDYA KURNIA SANDHYTA-COVER_a.pdf

Download (957kB)
[img] Text
16.I1.0112-LIDYA KURNIA SANDHYTA-BAB I_a.pdf

Download (264kB)
[img] Text
16.I1.0112-LIDYA KURNIA SANDHYTA-BAB II_a.pdf
Restricted to Registered users only

Download (281kB)
[img] Text
16.I1.0112-LIDYA KURNIA SANDHYTA-BAB III_a.pdf

Download (720kB)
[img] Text
16.I1.0112-LIDYA KURNIA SANDHYTA-BAB IV_a.pdf

Download (158kB)
[img] Text
16.I1.0112-LIDYA KURNIA SANDHYTA-BAB V_a.pdf

Download (234kB)
[img] Text
16.I1.0112-LIDYA KURNIA SANDHYTA-DAPUS_a.pdf

Download (265kB)
[img] Text
16.I1.0112-LIDYA KURNIA SANDHYTA-LAMP_a.pdf

Download (298kB)

Abstract

Susu segar merupakan cairan berwarna putih yang diambil dari ambing ternak sehat dan bersih dimana kandungannya tidak dikurangi atau ditambah bahan lain dan belum mendapatkan perlakuan apapun. Susu segar yang dihasilkan dari peternakan dapat diolah menjadi susu pasteurisasi. Susu pasteurisasi adalah produk susu yang dihasilkan dari susu segar atau susu rekombinasi yang telah mengalami proses pemanasan dan pendinginan secara aseptis. Kontaminasi susu akibat mikroba dapat terjadi mulai dari proses pemerahan hingga pengemasan. Penurunan kualitas susu yang dapat mempengaruhi susu pasteurisasi diantaranya bahan baku susu, kondisi pengolahan, kontaminasi setelah pasteurisasi, bahan pengemas, dan kondisi penyimpanan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat cemaran bakteri pada susu berdasarkan SNI mulai dari tingkat peternak hingga batas waktu penyimpanan susu serta mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi kegiatan produksi susu sapi segar pada unit bisnis usaha peternakan Rawaseneng. Pada penelitian ini, pengujian jumlah total mikroorganisme pada susu sapi segar menetapkan batas maksimum cemaran pada Staphylococcus aureus, Enterobacteriaceae dan Total Plate Count (TPC) sedangkan pada susu pasteurisasi menetapkan batas maksimum cemaran pada Coliform dan Total Plate Count (TPC) yang ditanam pada media 3M Petrifilm untuk Coliform dan media spesifik compact dry untuk masing-masing mikroba. Hasil penelitian menunjukan bahwa terjadi peningkatan jumlah mikroba hingga batas waktu penyimpanan. Jumlah mikroba TPC pada susu segar dengan perlakuan non-aseptis menunjukan jumlah yang lebih tinggi yaitu 4,7x106CFU/ml dibandingkan dengan perlakuan aseptis. Susu segar yang akan dilakukan proses pasteurisasi memiliki 2 perlakuan yaitu fresh yang menunjukan jumlah yang lebih tinggi yaitu 9,0x106 CFU/ml dibandingkan dengan perlakuan cooler yaitu 6,7x106 CFU/ml. Peningkatan jumlah Staphylococcus aureus pada susu segar dengan perlakuan non-aseptis menunjukan jumlah yang lebih tinggi yaitu 4,1x102CFU/ml dibandingkan dengan perlakuan aseptis. Susu segar yang akan dilakukan proses pasteurisasi memiliki 2 perlakuan yaitu fresh yang menunjukan jumlah yang lebih tinggi yaitu 8,0x102CFU/ml dibandingkan dengan perlakuan cooler yaitu7,0x102 CFU/ml. Jumlah bakteri Enterobacteriaceae pada susu segar dengan perlakuan non-aseptis menunjukan jumlah yang lebih tinggi yaitu 3,7x103CFU/ml dibandingkan dengan perlakuan aseptis. Susu segar yang akan dilakukan proses pasteurisasi memiliki 2 perlakuan yaitu fresh yang menunjukan jumlah yang lebih tinggi yaitu 7,4x103CFU/ml dibandingkan dengan perlakuan cooler yaitu 6,1x103 CFU/ml. Pada hasil analisis mikroba TPC dan Coliform pada susu pasteurisasi mengalami peningkatan hingga penyimpanan hari ke-16. Pada penyimpanan hari ke-0 hingga penyimpanan hari ke-10 jumlah TPC pada susu pasteurisasi masih sesuai dengan standar SNI. Namun, setelah penyimpanan hari ke-12 hingga penyimpanan hari ke-16 jumlah TPC pada susu pasteurisasi telah melebihi batas SNI. Sedangkan pengujian Coliform pada penyimpanan hari ke-0 hingga penyimpan hari ke-12 jumlah Coliform pada susu pasteurisasi masih sesuai dengan SNI. Namun, setelah penyimpanan hari ke-14 hingga penyimpanan hari ke-16 jumlah Coliform pada susu pasteurisasi melebihi batas SNI. Jumlah total bakteri penyimpanan diatas hari ke- 10 hingga batas waktu expired date sangat tidak layak untuk dikonsumsi, dengan jumlah total bakteri melebihi batas SNI.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 660 Chemical engineering > Chemical Technology
Divisions: Faculty of Agricultural Technology > Department of Food Technology
Depositing User: mr AM. Pudja Adjie Sudoso
Date Deposited: 21 Jun 2021 06:49
Last Modified: 21 Jun 2021 06:49
URI: http://repository.unika.ac.id/id/eprint/25797

Actions (login required)

View Item View Item