METODE PENGEMASAN DAN LAMA PENYIMPANAN PRODUK TOFFEE SEBAGAI BAHAN BAKU PEMBUATAN ARBANAT BASAH TERHADAP TEKSTUR, KADAR AIR, DAN PERTUMBUHAN MIKROBIOLOGI

WIJAYA, CINDY SHANIA (2020) METODE PENGEMASAN DAN LAMA PENYIMPANAN PRODUK TOFFEE SEBAGAI BAHAN BAKU PEMBUATAN ARBANAT BASAH TERHADAP TEKSTUR, KADAR AIR, DAN PERTUMBUHAN MIKROBIOLOGI. Other thesis, UNIKA SOEGIJAPRANATA SEMARANG.

[img] Text (COVER)
16.I1.0025_CINDY SHANIA WIJAYA COVER.pdf

Download (835kB)
[img] Text (BAB 1)
16.I1.0025_CINDY SHANIA WIJAYA BAB 1.pdf

Download (427kB)
[img] Text (BAB 2)
16.I1.0025_CINDY SHANIA WIJAYA BAB 2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (585kB)
[img] Text (BAB 3)
16.I1.0025_CINDY SHANIA WIJAYA BAB 3.pdf

Download (287kB)
[img] Text (BAB 4)
16.I1.0025_CINDY SHANIA WIJAYA BAB 4.pdf

Download (219kB)
[img] Text (BAB 5)
16.I1.0025_CINDY SHANIA WIJAYA BAB 5.pdf

Download (84kB)
[img] Text (DAFTAR PUSTAKA)
16.I1.0025_CINDY SHANIA WIJAYA DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (439kB)
[img] Text (LAMPIRAN)
16.I1.0025_CINDY SHANIA WIJAYA LAMPIRAN.pdf

Download (681kB)

Abstract

Arbanat basah atau gulali basah, merupakan jajanan tradisional yang berbahan baku gula. Seiring perkembangan teknologi, cara pembuatan arbanat secara konvensional mulai tergeser sehingga keberadaannya semakin langka. Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Desa Jatirejo, Gunung Pati masih mempertahankan keberadaan jajanan tradisional ini, bahkan sudah dijadikan sebagai salah satu mata pencaharian warga Desa Jatirejo. Hingga saat ini distribusi jajanan tradisional ini sudah tersebar hingga di luar Pulau Jawa, akan tetapi keamanan produk ini masih belum terjamin hingga saat ini.Sebagai upaya pengembangan arbanat yang sudah dikenal dari Desa Jatirejo, Gunung Pati, maka penelitian metode kemasan dan umur simpan produk dilakukan untuk mengetahui bahan pengemasan terbaik yang mampu mencegah terjadinya kontaminasi mikrobiologis terhadap permen toffee. Pada penelitian ini terdapat 2 faktor yang digunakan, yaitu cara pengemasan dan lama penyimpanan produk. Dari cara pengemasannya, terdapat empat perlakuan yaitu kemasan Zip Lock - Silica Gel, kemasan Zip Lock – Non Silica Gel, kemasan Non Zip Lock - Silica Gel,dan kemasan Non Zip Lock – Non Silica Gel di dalamnya(kemasan awal). Sedangkan untuk pengujian berdasarkan waktu penyimpanannya dilakukan sebanyak empat perlakuan yaitu 0 hari, 2 minggu, 3 minggu, dan 4 minggu dengan kondisi tempat penyimpanannya berada di tempat penyimpanan yang sebenarnya, yaitu di Gunung Pati. Dari perlakuan yang ada kemudian arbanat dianalisa dengan dilakukannya pengujian kadar air, tekstur, serta mikrobiologi yang meliputi jumlah total mikroba dan identifikasi mikroba. Hasil penelitian menunjukkan kadar air tertinggi ada pada kemasan Non Zip Lock-Non Silica Gel sebesar 5,48% yang sudah disimpan selama 4 minggu. Tekstur tertinggi terdapat pada sampel H-0 setelah produk diproduksi dan dikemas yaitu sebesar 0,27 sedangkan tekstur terendah terdapat pada permen yang disimpan selama 4 minggu menggunakan kemasan Non Zip Lock-Non Silica Gel 0,15. Hasil uji mikroorganisme selama penyimpanan 4 minggu yang dilakukan dengan menggunakan 4 jenis kemasan tidak ditemukan adanya pertumbuhan mikroorganisme baik bakteri, kapang, ataupun yeast

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 660 Chemical engineering > Food Technology
Divisions: Faculty of Agricultural Technology > Department of Food Technology
Depositing User: mr Dwi Purnomo
Date Deposited: 20 May 2021 01:54
Last Modified: 20 May 2021 01:54
URI: http://repository.unika.ac.id/id/eprint/24965

Actions (login required)

View Item View Item