PENGEMBANGAN STANDAR INTERNAL UNTUK PENJAMINAN MUTU ANALISIS MIKROPLASTIK DALAM IKAN BANDENG SECARA MICROSCOPY DAN FTIR SPECTROSCOPY MENGGUNAKAN KALIUM HIDROKSIDA SEBAGAI PELARUT DIGESTI

SARI, MARGARETHA ANANDA NURACHMA PRAVITA (2020) PENGEMBANGAN STANDAR INTERNAL UNTUK PENJAMINAN MUTU ANALISIS MIKROPLASTIK DALAM IKAN BANDENG SECARA MICROSCOPY DAN FTIR SPECTROSCOPY MENGGUNAKAN KALIUM HIDROKSIDA SEBAGAI PELARUT DIGESTI. Other thesis, Unika Soegijapranata Semarang.

[img] Text (COVER)
16.I1.0187-MARGARETHA ANANDA NURACHMA PRAVITA SARI - COVER.pdf

Download (229kB)
[img] Text (BAB I)
16.I1.0187-MARGARETHA ANANDA NURACHMA PRAVITA SARI - BAB I.pdf

Download (249kB)
[img] Text (BAB II)
16.I1.0187-MARGARETHA ANANDA NURACHMA PRAVITA SARI - BAB II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (484kB)
[img] Text (BAB III)
16.I1.0187-MARGARETHA ANANDA NURACHMA PRAVITA SARI - BAB III.pdf

Download (469kB)
[img] Text (BAB IV)
16.I1.0187-MARGARETHA ANANDA NURACHMA PRAVITA SARI - BAB IV.pdf

Download (187kB)
[img] Text (BAB V)
16.I1.0187-MARGARETHA ANANDA NURACHMA PRAVITA SARI - BAB V.pdf

Download (90kB)
[img] Text (DAFTAR PUSTAKA)
16.I1.0187-MARGARETHA ANANDA NURACHMA PRAVITA SARI - DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (183kB)
[img] Text (LAMPIRAN)
16.I1.0187-MARGARETHA ANANDA NURACHMA PRAVITA SARI - LAMPIRAN.pdf

Download (548kB)

Abstract

Sampah plastik mengalami peningkatan setiap tahunnya. Peningkatan tersebut disebabkan karena proses degradasi plastik yang sulit dilakukan dan membutuhkan waktu yang sangat lama. Degradasi plastik disebabkan oleh panas, mikroba, abrasi fisik, sinar ultraviolet dan ukurannya menjadi sangat kecil (mikroplastik). Mikroplastik memiliki ukuran <5 mm. Keberadaan mikroplastik tersebut dapat mencemari lingkungan laut dan membahayakan organisme. Karena plastik dapat menyerap polutan dan senyawa kimia beracun dan dapat menumpuk di sepanjang rantai makanan. Berbagai studi terkait analisis mikroplastik telah dilakukan, akan tetapi data yang dihasilkan masih berupa data kualitatif dan tidak ada protokol standar untuk ekstraksi. Hal tersebut menyebabkan penjaminan mutu sulit dilakukan, sehingga keberadaan mikroplastik belum dapat ditentukan analisis risikonya. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk melakukan optimalisasi digesti jaringan GIT ikan bandeng dengan pelarut KOH 10%, mengembangkan standar internal untuk penjaminan mutu analisis mikroplastik secara microscopy dan FTIR spectroscopy, serta mengidentifikasi PSM dalam ikan bandeng. Penelitian diawali dengan membeli ikan bandeng sebanyak 3 kg dari Pasar Kobong, Semarang. Kemudian dilakukan penjaminan mutu melalui pencegahan kontaminasi pada diri sendiri, seluruh larutan, peralatan, dan tempat yang digunakan dengan menyaringnya dan memberi etanol 96%. Sampel ikan bandeng diukur panjang dan beratnya terlebih dahulu. Lalu dilakukan pembedahan gastrointestinal tract (GIT) ikan bandeng dan ditimbang beratnya. Pada penelitian ini digunakan 4 reference material (PE, PP, PS, dan PVC) dari berbagai bahan yang berfungsi sebagai standar internal dan sengaja ditambahkan ke dalam sampel. Ukuran fisik (panjang, keliling, dan luas) dan tipe polimer dari standar internal telah diketahui. Selanjutnya dilakukan digesti menggunakan KOH 10% pada suhu 50 o C selama 5 hari. Setelah proses digesti, sampel disaring dan dilakukan pemisahan polimer plastik menggunakan NaI 4,4 M. Sampel ditambahkan dengan larutan NaI 4,4 M, disonikasi dengan frekuensi 40 Hz (5 menit), diagitasi dengan kecepatan 200 rpm (5 menit), lalu disentrifugasi dengan kecepatan 500 rcf (5 menit). Hasil pemisahan polimer tersebut disaring menggunakan kertas saring Whatman No 540 dan disimpan dalam cawan petri, lalu dilakukan observasi menggunakan mikroskop serta diidentifikasi menggunakan FTIR spectroscopy. Hasil dari penelitian menunjukkan recovery rate standar internal, perubahan ukuran fisik standar internal sebelum dan pasca digesti, identifikasi polimer standar internal, serta PSM yang terdapat dalam sampel. Recovery rate standar internal yaitu PVC (88%) > PS (72%) > PE (62%) > PP (36%). Polimer PP, PS, PVC memiliki perbedaan yang tidak nyata pada perubahan panjang, keliling, dan luas. Akan tetapi PE menghasilkan perbedaan yang nyata pada perubahan ukuran fisik tersebut. Selain itu hasil identifikasi polimer menunjukkan nilai diatas 600 dengan range 616 – 933. Rerata skor tertinggi diperoleh oleh polimer PE (869,03), sedangkan rerata terendah diperoleh polimer PVC (823,30). Pada sampel ikan bandeng, ditemukan 3 jenis PSM yang berbentuk fragment, fiber, dan film. Jumlah PSM terbesar yaitu bentuk fragment, sedangkan jumlah terkecil yaitu PSM berbentuk film. iii

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 660 Chemical engineering > 664 Food technology
600 Technology (Applied sciences) > 660 Chemical engineering > 664 Food technology > Food processing
Divisions: Faculty of Agricultural Technology > Department of Food Technology
Depositing User: Mrs Christiana Sundari
Date Deposited: 11 Dec 2020 03:44
Last Modified: 11 Dec 2020 03:44
URI: http://repository.unika.ac.id/id/eprint/22994

Actions (login required)

View Item View Item