OPTIMASI SUHU, WAKTU, DAN RASIO BAHAN PADA ULTRASOUND-ASSISTED EXTRACTION OLEORESIN BIJI PALA (Myristica fragrans) DENGAN MENGGUNAKAN PELARUT ETANOL

Rahardjo, Evita Nia (2019) OPTIMASI SUHU, WAKTU, DAN RASIO BAHAN PADA ULTRASOUND-ASSISTED EXTRACTION OLEORESIN BIJI PALA (Myristica fragrans) DENGAN MENGGUNAKAN PELARUT ETANOL. Other thesis, Unika Soegijapranata Semarang.

[img] Text (COVER)
16.I1.0032 EVITA NIA RAHARDJO (6.95) - COVER.pdf

Download (966kB)
[img] Text (BAB I)
16.I1.0032 EVITA NIA RAHARDJO (6.95) -BAB I.pdf

Download (214kB)
[img] Text (BAB II)
16.I1.0032 EVITA NIA RAHARDJO (6.95) - BAB II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (297kB)
[img] Text (BAB III)
16.I1.0032 EVITA NIA RAHARDJO (6.95) - BAB III.pdf

Download (317kB)
[img] Text (BAB IV)
16.I1.0032 EVITA NIA RAHARDJO (6.95) - BAB IV.pdf

Download (217kB)
[img] Text (BAB V)
16.I1.0032 EVITA NIA RAHARDJO (6.95) - BAB V.pdf

Download (59kB)
[img] Text (DAFTAR PUSTAKA)
16.I1.0032 EVITA NIA RAHARDJO (6.95) - DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (260kB)
[img] Text (LAMPIRAN)
16.I1.0032 EVITA NIA RAHARDJO (6.95) - LAMPIRAN.pdf

Download (1MB)

Abstract

Pala merupakan tanaman asli dari Pulau Maluku, Indonesia. Pala banyak dimanfaatkan untuk kuliner dan obat – obatan. Oleoresin pala banyak dimanfaatkan industri sebagai colouring dan flavoring. Etanol merupakan pelarut dengan polaritas yang tinggi sehingga lebih efektif untuk mengekstraksi oleoresin. Ekstraksi oleoresin dapat dilakukan dengan Ultrasound-assisted extraction. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh suhu (45oc, 50oc, dan 55oc), waktu ekstraksi (30, 37,5, dan 45 menit), serta rasio perbandingan bubuk pala dengan etanol (5:100 ; 10:100 ; 15:100) terhadap hasil ekstraksi oleoresin pala. Ekstraksi dilakukan pada frekuensi 45khz dengan power 100 W. Perlakuan yang sudah ditentukan dimasukkan kedalam RSM (Response Surface Methods) untuk menentukan perlakukan suhu, waktu, dan rasio pada sampel. Setelah itu, biji pala dihancurkan hingga bubuk dengan blender. Kemudian dicampur dengan etanol dengan rasio perbandingan yang sudah ditentukan. Kemudian oleoresin dipisahkan menggunakan rotary evaporator. Lalu dihitung efiensi ekstraksi dengan %rendemen. Kemudian oleoresin yang didapat dilanjutkan analisa oleoresin. Oleoresin kemudian dianalisa total fenolik dan aktivitas antioksidan. Analisa total fenolik dilakukan dengan spektrofotometer metode Folin-Ciocalteau. Panjang gelombang yang digunakan 760 nm. Analisa aktivitas antioksidan menggunakan metode DPPH yang kemudian dianalisa lanjutan dengan spektrofotometer dengan panjang gelombang 517 nm. Data hasil analisa kemudian di analisa secara Respond Surface Methods menggunakan metode Central Composite Design. Pada analisa rendemen, ANOVA dan pareto menunjukan bahwa perlakuan suhu, waktu, dan rasio mempengaruhi hasil rendemen. Suhu terbaik ekstraksi pada suhu 52,04oc selama 38,42 menit dengan rasio sebanyak 6,66%. Kandungan total fenol terbaik diperoleh pada suhu ekstraksi 48,56oc selama 37,31 menit dengan rasio sebanyak 10,59%. Pada analisa aktivitas antioksidan, aktivitas antioksidan terbaik diperoleh pada suhu 50,3oc selama 37,91 menit dengan rasio sebanyak 12,68%. Kandungan senyawa yang banyak terkandung pada oleoresin yakni safrole, Adamantane-1-carboxylic acid (2-methyl-4-thiocyanato-phenyl)-amide, 3-Cyclohexen-1-ol, 4-methyl-1-(1-methylethyl)- (CAS), Adamantane-1-carboxylic acid (2-methyl-4-thiocyanato-phenyl)-amide, dan sabinene. Oleoresin pala dapat digunakan sebagai flavoring dan coloring pada makanan.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 660 Chemical engineering > Food Technology
600 Technology (Applied sciences) > 660 Chemical engineering > Food Technology > Antioxidants
Divisions: Faculty of Agricultural Technology > Department of Food Technology
Depositing User: Mrs Christiana Sundari
Date Deposited: 23 Jun 2020 03:29
Last Modified: 10 Nov 2020 02:05
URI: http://repository.unika.ac.id/id/eprint/21545

Actions (login required)

View Item View Item