Hasanah, Rohmatul (2018) PROSES PENYIDIKAN TINDAK PIDANA MENYEBARKAN BERITA BOHONG DAN MENYESATKAN YANG MENGAKIBATKAN KERUGIAN KONSUMEN DALAM TRANSAKSI ELEKTRONIK (STUDI KASUS DI DITRESKRIMSUS POLDA YOGYAKARTA. Other thesis, Unika Soegijapranata Semarang.
|
Text (COVER)
14.C1.0094 ROHMATUL HASANAH (4.14).COVER.pdf Download (2MB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
14.C1.0094 ROHMATUL HASANAH (4.14).BAB I.pdf Download (391kB) | Preview |
|
Text (BAB II)
14.C1.0094 ROHMATUL HASANAH (4.14).BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (378kB) |
||
|
Text (BAB III)
14.C1.0094 ROHMATUL HASANAH (4.14).BAB III.pdf Download (440kB) | Preview |
|
|
Text (BAB IV)
14.C1.0094 ROHMATUL HASANAH (4.14).BAB IV.pdf Download (126kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR PUSTAKA)
14.C1.0094 ROHMATUL HASANAH (4.14).DAPUS.pdf Download (130kB) | Preview |
|
|
Text (LAMPIRAN)
14.C1.0094 ROHMATUL HASANAH (4.14).LAMP.pdf Download (766kB) | Preview |
Abstract
Penelitian dengan judul “Proses Penyidikan Tindak Pidana Menyebarkan Berita Bohong dan Menyesatkan yang mengakibatkan Kerugian Konsumen dalam Transaksi Elektronik (Studi Kasus di Ditreskrimsus Polda Yogyakarta)” ini bertujuan: (1) untuk mengetahui proses penyidikan dalam tindak pidana menyebarkan berita bohong dan menyesatkan yang mengakibatkan kerugian konsumen dalam transaksi elektronik di Ditreskrimsus Yogyakarta; dan (2) untuk mengetahui hambatan yang dihadapi oleh penyidik dalam melakukan penyidikan tindak pidana menyebarkan berita bohong dan menyesatkan yang mengakibatkan kerugian konsumen dalam transaksi elektronik di Ditreskrimsus Yogyakarta. Metode penelitian yang digunakan Penulis dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan spesifikasi penelitian deskriptif analitis. Sumber data diperoleh dengan pencarian data di lapangan dengan teknik wawancara dengan nara sumber dan studi pustaka. Data analisis secara kualitatif atau dengan cara non-statistik atau tanpa menggunakan perhitungan matematis dalam menganalisis permasalahan. Proses penyidikan terhadap KEH dalam tindak pidana menyebarkan berita bohong dan menyesatkan yang mengakibatkan kerugian konsumen dalam transaksi elektronik dimulai dari adanya laporan oleh MQ hingga masuk tahap penyidikan dengan adanya Surat Perintah Dimulainya Penyidikan/SPDP hingga penyerahan berkas perkara ke JPU. Namun dalam proses penyidikannya terdapat pelanggaran hukum yang dilakukan oleh penyidik yaitu dalam hal penerbitan SPDP yang tidak dikirimkan kepada KEH sebagai pihak yang terlapor mengakibatkan cacat prosedural karena melanggar Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Perkara Nomor 130/PUU-XIII/2015. Hambatan yang dihadapi oleh penyidik yaitu menentukan tempat terjadinya perkara pidana, lokasi tersangka yang jauh, biaya dan keterbatasan alat-alat khusus cybercrime yang dimiliki oleh Ditreskrimsus Yogyakarta. Adapun saran yang diberikan adalah penyidik harus memperhatikan dan taat akan prosedur penyidikan yang telah diatur dalam ketentuan peraturan perundangundangan agar tidak terjadi adanya cacat prosedural dalam proses penyidikan. Penyidik juga perlu meningkatkan koordinasi dan kerjasama antar lembaga apapun serta melakukan upaya penyuluhan di masyarakat agar kejahatan seperti tindak pidana menyebarkan berita bohong ini dapat dicegah lebih awal. Kata kunci: Penyidikan, Tindak Pidana Menyebarkan Berita Bohong dan Menyesatkan yang Menyebabkan Kerugian Konsumen dalam Transaksi Elektronik, Putusan Mahkamah Agung, UU ITE
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjects: | 300 Social Sciences > 340 Law > 345 Criminal law |
Divisions: | Faculty of Law and Communication > Department of Law |
Depositing User: | Mr Lucius Oentoeng |
Date Deposited: | 19 Nov 2018 02:27 |
Last Modified: | 11 Feb 2021 02:22 |
URI: | http://repository.unika.ac.id/id/eprint/17160 |
Actions (login required)
View Item |