Sanjaya, Ridwan (2018) “New Normal” dalam Pendidikan Tinggi. Suara Merdeka. ISSN 2615-2614
|
Text
New Normal dalam Pendidikan Tinggi.pdf Download (293kB) | Preview |
Abstract
BEBERAPA waktu lalu kita dikejutkan oleh dua nama calon wakil presiden yang terpilih sebagai pendamping dua calon presiden. Bahkan ada nama calon wakil presiden yang belum pernah muncul sebelumnya dan merupakan usulan baru dalam beberapa jam terakhir sebelum diumumkan. Meskipun banyak yang terkejut, akhirnya dipahami sebagai sesuatu yang normal dan harus berjalan. Titik normal baru yang diterima oleh masyarakat tersebut menjadi hal yang kemudian dipahami sebagai kondisi yang wajar. Berbagai perubahan yang terus terjadi ini menciptakan kondisi yang disebut sebagai “the new normal”. The new normal merupakan terminologi yang dipakai pada tahun 2009 oleh Philadelphia City Paper saat mengutip Paul Glover dalam menjelaskan kondisi yang semula dinilai tidak umum menjadi sesuatu yang kemudian dianggap biasa, wajar, dan akhirnya diterima secara luas. Pada saat itu, dunia bisnis mencari titik normal yang baru setelah terjadi krisis keuangan pada 2007- 2008 dan resesi global pada 2008- 2012. Kejutan serupa juga saya alami saat diundang ke Harvard University pada Juli lalu. Saat itu ada kesempatan mendatangi sebuah restoran di kota Boston yang bernama Spyce. Restoran ini memiliki pilihan menu masakan dari berbagai negara yang dapat dipesan sesuai dengan selera dan pantangan pemesannya. Setiap menu masakan juga sudah dihitung kalorinya dan semua pesanan itu dimasak di depan pemesannya dengan urutan berdasarkan antrean.
Item Type: | Article |
---|---|
Subjects: | 000 Computer Science, Information and General Works > 005 Computer programming, programs & data > Information Systems |
Divisions: | Faculty of Computer Science > Department of Information Systems |
Depositing User: | Mr Ridwan Sanjaya |
Date Deposited: | 24 Sep 2018 12:35 |
Last Modified: | 24 Sep 2018 12:35 |
URI: | http://repository.unika.ac.id/id/eprint/16941 |
Actions (login required)
View Item |