DANIEL, - (2003) METODE ECONOMIC VALUE ADDED SEBAGAI ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN (Studi Kasus Pada 12 Perusahaan yang Termasuk Dalam Kategori 50 Besar Kapitalisasi Pasar). Other thesis, Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Soegijapranata.
|
Text (COVER)
96.30.0345 Daniel COVER.pdf Download (52kB) | Preview |
|
Text (BAB I)
96.30.0345 Daniel BAB I.pdf Restricted to Registered users only Download (54kB) |
||
Text (BAB II)
96.30.0345 Daniel BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (81kB) |
||
Text (BAB III)
96.30.0345 Daniel BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (46kB) |
||
Text (BAB IV)
96.30.0345 Daniel BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (113kB) |
||
Text (BAB V)
96.30.0345 Daniel BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (45kB) |
||
|
Text (DAFTAR PUSTAKA)
96.30.0345 Daniel DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (39kB) | Preview |
Abstract
Pendekatan yang paling populer untuk menilai kondisi keuangan perusahaan adalah dengan mengevaluasi data akuntansi berupa laporan keuangn. Hal tersebut disebabka karena laporan keuangan disusun mengikuti kaidah-kaidah standar penyusuna laporan keuangan dan diterapkan secara meluas oleh perusahaanperusahan. Kaidah dasar akuntansi adalah komparabilitas dan konsistensi. Dengan kaidah tersebut, laporan keuangan yang merefleksikan kinerja keuangan suatu perusahaan dapat diperbandingkan dengan perusahaan lain, atau dengan periode lain dari perusahan itu sendiri. Akan tetapi pendekatan tersebut memuat beberapa masalah yang krusial: 1. Laporan keuangan dari suatu perusahaan yang memiliki sejumlah divisi dari industri yang berlainan akan sulit dibandingkan dengan perusahaan lain atau dengan data suatu industri. Dengan demikian menilai perusahaan dengan menggunakan laporan keuangan cenderung lebih baik pada perusahaan yang relatif kecil dengan produk tunggal dibanding perusahaan besar yang multiproduct. 2. Terjadinya distorsi karena pengaruh inflasi dan penggunaan data historis dalam akuntansi. Dengan demikian laba akuntansi akan dipengaruhi oleh tingkat inflasi yang dialami selama umur aset tersebut. Salah satu indikator yang selama ini cukup populer digunakan dalam pengukuran kinerja adalah Return on Investment (ROI). Indikator ini mengandung distorsi yang cukup besar terutama pada saat perekonomian dalam kondisi inflasi. Dalam kondisi inflasi, ROI akan cenderung tinggi akibat laba yang relatif tinggi. Laba perusahaan akan naik secara cukup signifikan dala kondisi inflasi, karena di satu pihak manajemen perusahaan melakukan penyesuaian terhadap hargaharga dan produk/jasa yang dijual. Di lain pihak beberapa komponen biaya masih dinilai dengan harga historis, yang tentunya tidak mengalami penyesuaian seperti depresiasi dari aset-aset yang dulu dibeli dengan harga historis. 3. Kalau ada maksud dari pihak manajemen unuk mengelabui para pemegang saham dengan menjual aset-aset perusahaan, makadistorsi yang terjadi tentu lebih besar. Karena laba sebagai pembilang di satu sisi makin besar, sementara aset perusahaan sebagai penyebut di sisi lainnya menyusut karena penjualan. 4. Laporan keuangan tidak dapat berdiri sendiri, tetapi harus didukung oleh catatan atas laporan keuangan . Informasi ini harus dicermati karena mungkin memuat potensi masalah yang dapat sangat mempengaruhi kondisi keuangan perusahaan. 5. Kesulitan dalam menginterpretasikan hasil analisa. Misalkan quick ratio yang tinggi apakah bagus karena kuatnya likuiditas perusahaan. Atau justru jelek karena perusahaan memegang kas berlebih yang justru tidak produktif. Jika total aset turnover ratio tinggi, apakah karena penjualan yang dilakukan oleh perusahaan yang bersar atau karena ketidak-mampuan perusahaan untuk menambah aset baru? (undercapitalized) 6. Perbedaan dalam perlakuan akuntansi dapat menimbulkan distrosi dalam membandingkan rasio. Misalnya, dalam penilaian persediaan metode LIFO atau FIFO akan memberikan harga pokok yang jauh berbeda dalam kondisi inflasi yang tinggi. 7. Adanya praktek Window dressing tentunya membuat laporan keuangan terlihat lebih bagus. Jika tidak untuk dibandingkan dengan laporan keuangan perusahaan lain atau industri, kelemahan penting dalam laporan keuangan adalah distorsi karena laba yang dilaporkan tidak memasukkan unsur biaya modal ekuitas . Untuk mengatasi kelemahan tersebut dikembangkan konsep Economic Value Added (EVA). Dalam konsep ini, kelemahan tersebut diatasi dengan mengeluarkan biaya modal (cost of capital) dari laba operasi setelah pajak (Operating Profit After Tax). Formula dasar EVA adalah sebagai berikut: EVA = Operating After Tax - Cost of All Capital Operating After Tax = Sales revenue - Operating Cost - Taxes Cost of all Capital = Total Cpital Supplied x Cost of Capital Formulasi di atas menunjukkan bahwa EVA adalah suatu estimasi dari laba riil (true economic profit) suatu perusahaan dalam satu tahun, yang secara substansial berbeda dengan laba akuntansi. EVA merupakan pendapatan residu yang mengelurkan opportunity cost of all capital. Cost of Capital yang dimaksud adalah rata-rata tertimbang dri seluruh biaya modal yan terjadi. EVA tergantung dari dua hal: manajemen operasi dan manajemen neraca. Laba operasi akan rendah jika perusahaan beroperasi secara tidak efisien. Dan jika manjemen neraca tidak efisien, misalnya terlalu banyak aset lancar da terlalu banyak modal ekuitas atau terlalu banyak modal hutang, maka tentunya biaya modalnya akan relatif tinggi. Seperti yang tersirat dalam tulisan di atas, EVA digunakan untuk mengukur laba riil perusahaan dalam satu tahun. Namun sebenarnya EVA dipengaruhi investasi yang telah berlalu selain efisiensi operasi. Karena EVA terkait dengan investasi yang dilakukan pada periode-periode sebelumnya maka EVA perlu dilihat dalam perpektif waktu yang lebih panjang.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjects: | 300 Social Sciences > 330 Economics > Financial Economics |
Divisions: | Faculty of Economics and Business > Department of Accounting |
Depositing User: | Mrs Christiana Sundari |
Date Deposited: | 26 Apr 2017 04:04 |
Last Modified: | 26 Apr 2017 04:04 |
URI: | http://repository.unika.ac.id/id/eprint/13784 |
Actions (login required)
View Item |