Veranika, - (2005) AUDIT MANAJEMEN FUNGSI KEUANGAN (Studi Kasus pada PT.Indonesia Miki Industries). Other thesis, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unika Soegijapranata.
|
Text (COVER)
01.60.0052 Veranika COVER.pdf Download (91kB) | Preview |
|
Text (BAB I)
01.60.0052 Veranika BAB I.pdf Restricted to Registered users only Download (267kB) |
||
Text (BAB II)
01.60.0052 Veranika BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (228kB) |
||
Text (BAB III)
01.60.0052 Veranika BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (131kB) |
||
Text (BAB IV)
01.60.0052 Veranika BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (274kB) |
||
Text (BAB V)
01.60.0052 Veranika BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (67kB) |
||
|
Text (DAFTAR PUSTAKA)
01.60.0052 Veranika DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (63kB) | Preview |
|
|
Text (LAMPIRAN)
01.60.0052 Veranika LAMPIRAN.pdf Download (194kB) | Preview |
Abstract
Perusahaan dapat digambarkan sebagai suatu kumpulan dana yang berasal dari berbagai sumber seperti para investor, kreditur, dan dari laba yang diperoleh perusahaa. Dalam suatu kegiatan usaha yang berjalan aktif, dana ini mengalir secara berkesinambungan dan mengalami perubahan dalam suatu periode akuntansi. Perubahan aliran dana ini dikenal sebagai keuangan perusahaan. Istilah manajemen keuangan mengandung arti bahwa pengelolaan keuangan perusahaan diarahkan sesuai dengan suatu rencana yang dapat mendukung tercapainya tujuan perusahaan. Dalam PT. IMI pengelolaan keuangan ditangani oleh bagian keuangan yang bertugas untuk mengumpulkan, menganalisis, dan memantau beraneka ragam data yang diperoleh dari satuan kerja dan bidang fungsional lain dalam perusahaan untuk membuat suatu pelaporan keuangan yang mudah dipahami dan digunakan oleh pihak-pihak yang bersangkutan. Pentingnya tugas dari satuan kerja bidang keuangan membuat pengendalian dan pengawasan kerja dari satuan ini juga penting, oleh karena itu dibutuhkan suatu alat untuk menilai kinerja satuan kerja yang mengurus bidang keuangan dalam perusahaan. Salah satu alat menilai kinerja ini adalah audit manajemen. Menurut Alejandro R. Gorospe (Tunggal, 1992, h.2) audit manajemen adalah suatu teknik yang secara teratur dan sistematis digunakan untuk menilai efektifitas unit atau pekerjaan dibandingkan dengan standar-standar perusahaan dan industri, dengan menggunakan petugas yang bukan ahli dalam lingkup obyek yang dianalisis, untuk meyakinkan manajemen bahwa tujuannya dilaksanakan, dan keadaan yang membutuhkan perbaikan ditemukan. Dari pengertian ini diketahui bahwa audit manajemen dapat digunakan sebagai alat pendeteksi adanya suatu keadaan yang tidak wajar dalam perusahaan sehingga dapat dilakukan perbaikan yang diperlukan sedini mungkin. Audit manajemen pada PT. IMI dilakukan karena kurang maksimalnya fungsi perencanaan yang menjadi tugas bagian keuangan. Pembuatan perencanaan ini merupakan hal yang penting dalam menentukan arah aktivitas yang dilakukan untuk mencapai tujuan perusahaan, sehingga tidak adanya fungsi ini dapat berakibat pada terjadinya pembengkakan biaya dan kurangnya koordinasi dalam pencapaian tujuan perusahaan. Agar audit manajemen yang dilaksanakan pada PT. IMI mencapai sasarannya, maka digunakan empat obyek audit yang akan diteliti, yaitu sasaran finansial perusahaan, perencanaan keuangan, organisasi perusahaan, dan pengendalian keuangan. Hasil analisis pada sasaran finansial perusahaan menunjukkan bahwa rasio likuiditas dan rasio leverage PT. IMI sudah bagus, namun pada rasio aktivitas, PT. IMI mengalami kecenderungan penumpukan persediaan karena rasio perputaran persediaan semakin menurun, namun nilai persediaan yang tercantum dalam neraca perusahaan semakin meningkat dari tahun ke tahun. Hasil dari rasio profitabilitas PT. IMI telah menunjukkan adanya peningkatan yang berarti bahwapihak manajemen telah dapat menghasilkan laba dan pengembalian atas investasi yang cukup memuaskan. Hasil analisis ini dapat memberikan penilaian bahwa manajemen telah berhasil dalam mencapai sasaran finansial perusahaan, yaitu mencapai laba yang semaksimal mungkin, namun dalam hal pengelolaan persediaan yang melibatkan perencanaan pihak manajemen dinilai kurang berhasil. Dukungan terhadap pencapaian sasaran finansial perusahaan juga ditunjukkan pada kepatuhan bagian keuangan dalam melaksanakan sistem pengendalian keuangan, yang diperkuat dengan tidak ditemukannya kesalahan otorisasi maupun prosedur dalam sampel dokumen yang diambil dalam penelitian ini. Hasil analisis juga menunjukkan bahwa perencanaan keuangan yang telah diterapkan bagian keuangan telah disusun sesuai dengan kriteria perencanaan keuangan yang baik, tetapi rencana keuangan tersebut tidak disusun secara spesifik dalam bentuk budgeting sehingga tidak ada koordinasi yang baik dalam pelaksanaan rencana tersebut. Sedangkan struktur organisasi PT. IMI sudah baik dan sesuai dengan prinsip organisasi. Struktur organisasi ini juga sudah mendukung sistem pengendalian internal perusahaan, karena adanya pemisahan fungsi yang jelas, namun dalam penyusunan struktur organisasi ini tidak disertai dengan pembuatan dokumentasi job description yang jelas. Pengendalian keuangan perusahaan yang dianalisis dengan menggunakan kuesioner menunjukkan bahwa secara keseluruhan sistem pengendalian perusahaan sudah bagus dan memenuhi syarat pengendalian menurut sistem informasi akuntansi, namun dari hasil kuesioner tersebut juga memperkuat indikasi adanya kelemahan dari sistem perencanaan perusahaan, dimana perusahaan mengakui tidak adanya pembuatan budgeting dan proyeksi arus kas walaupun secara sederhana sehingga tidak ada alat yang digunakan untuk mengontrol hasil penjualan dan biaya operasional. Rekomendasi yang diberikan untuk mengatasi masalah-masalah yang terjadi pada PT. IMI ini adalah penghitungan kembali EOQ untuk barang produksi sendiri dan EOQ untuk persediaan bahan baku, dengan demikian perusahaan dapat membatasi proses produksi tanpa menunpuk persediaan atau kekurangan persediaan. Tindakan korektif lain yang dapat direkomendasikan adalah pembuatan perencanaan keuangan yang lebih spesifik berupa budget pendapatan dan pengeluaran, juga rencana produksi. Tindakan ini dilakukan agar kegiatan operasi perusahaan dapat lebih dikendalikan, karena budgeting dapat berfungsi sebagai pedoman dalam mengarahkan setiap kegiatan dalam perusahaan. Perusahaan tidak perlu menambah fungsi khusus untuk bidang perencanaan keuangan, namun dapat mengevaluasi kembali tugas masing-masing karyawan di bagian keuangan dan membuat job description secara jelas dan terdokumentasi serta dapat diterapkan dilapangan. Diharapkan dengan adanya pembenahan ini fungsi perencanaan perusahaan dapat terlaksana secara maksimal, sekaligus membuat sistem operasional perusahaan menjadi lebih sistematis.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 650 Management > 657 Accounting > Auditing |
Divisions: | Faculty of Economics and Business > Department of Accounting |
Depositing User: | Mr Andika Margahadi |
Date Deposited: | 30 Mar 2017 06:59 |
Last Modified: | 30 Mar 2017 06:59 |
URI: | http://repository.unika.ac.id/id/eprint/13195 |
Actions (login required)
View Item |