KRISTIAWAN, MATERNUS WISNU (2003) SIKAP MENUMPANG TERHADAP PEDAGANG ASONGAN DI BUS (STUDI KASUS DI TERMINAL BUS BAWEN). Other thesis, Prodi Manajemen Unika Soegijapranata.
|
Text (COVER)
95.30.2487 Maternus WK COVER.pdf Download (423kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
95.30.2487 Maternus WK BAB I.pdf Download (257kB) | Preview |
|
Text (BAB II)
95.30.2487 Maternus WK BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (780kB) |
||
Text (BAB III)
95.30.2487 Maternus WK BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (282kB) |
||
Text (BAB IV)
95.30.2487 Maternus WK BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (469kB) |
||
|
Text (BAB V)
95.30.2487 Maternus WK BAB V.pdf Download (121kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR PUSTAKA)
95.30.2487 Maternus WK DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (61kB) | Preview |
|
|
Text (LAMPIRAN)
95.30.2487 Maternus WK LAMPIRAN.pdf Download (1MB) | Preview |
Abstract
Indonesia melupakan negara yang sedang berkembang, yang dengan segal a usaha melakukan pembangunan di segala bidang. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk lebih meningkatkan taraf hidup masyarakat Indonesia. Krisis ekonomi yang melanda Indonesia akhir-akhir ini menyebabkan semakin besarnya tantangan dan hambatan yang dihadapi kelompok masyarakat golongan menengah ke bawah. Kelompok masyarakat berpenghasilan menengah kebawah dari hari ke hari jumlahnya semakin bertambah banyak. Karena berkurangnya kesempatan kerja di pedesaan yang mengakibatkan tingginya tingkat urbanisasi, maka kota tidak mampu lagi memberikan lapangan kerja formal. Di lain pihak, kota memiliki golongan masyarakat berpenghasilan rendah dan menengah yang membutuhkan berbagai lapangan kerja baru. Salah satu altern tit until menambah--pen&patan bagi kelompok masyarakat golongan menengah ke bawah adalah pemanfaatan esempatan kerja pada sektor informal. Sektor infqrmal merupakan lapangan kerja }f ng mudah dimasuki, karena tidak membutuhkan tketrampilan pendidikan fo ai, temp· berbekal mental kemauan yang tinggi dan o<Ial finansial yan 11 latif rendah. LapangaQ kerja baru yang dapat kita jumpai secara nyata adalah sebagai;jJedagang as ngan ya g menjajakan dagangan pada saat bus b~rhenti di terminal. ." Adapun ~ ng menjadi permasalAti n dalam r,nelitian ini adalah bagaimana sikap penump g terha&p pedagang--asongaR yang naik ke Bus pada saat busmangkal di terminal Bawen. Analisis terseBut '<libatasi hanya pada penumpang bus kelas ekonomi jurusa Semarang-Solo yang melakukan ~ belian dari pedagang asongan. Yang menjadi tuj dalan Ji)enditian ini adalah untuk mengetahui sikap penumpang, diliha R beberapa atnout yang dimiliki oleh pedagang asongan, yaitu karakteristik personal, k'eragaman barang dagan an, n kualitas barang dagangan. Sedangkan manfaat dari ~nehtian ini adalah nasi sUfiVei sikap penumpang terhadap atribut yang dimiliki pedagang aso . K-~ an dapat menjadi masukan bagi pedagang asongan dalam peningkatan penjualan. Kerangka pikir dalam penelitian ini adalah atribut pedagang asongan yang terdiri dari karakteristik personal, keragaman barang dagangan dan kualitas barang dagangan akan mempengaruhi sikap penumpang yang membeli, apakah sikapnya positif (menerima) atau negatif (menolak) terhadap keberadaan pedagang asongan. Lokasi penelitian yang dipilih peneliti adalah terminal bis Bawen, karena dibandingkan terminal lain di Kabupaten Semarang, terminal Bawen adalah tenninal yang paling ramai digunakan sebagai tempat pergantian penumpang, sekaligus tempat istirahat sejenak bagi awak bis, sehingga kesempatan ini digunakan oleh pedagang asongan untuk menjajakan dagangannya. Obyek penelitiannya adalah penumpang bis kelas ekonomi jurusan Semarang-Solo yang pemah membeli dari pedagang asongan pada saat bis berhenti di terminal Bawen, dan mengambil sampeJ J 00 responden dengan menggunakan teknik sampel kuota (quo(a sampling) dengan metode accidental sampling, yaitu menetapkan jumlah tcrtentu lalu meneliti siapa saja yang kebetulan dijumpai itu cocok sebagai sumber data pada sa at peneliti mengadakan penelitian sampai jumlah itu terpenuhi. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah dengan metode kuesioner dan skala yang digunakan dalam kuesioner adalah skala Likert, yaitu skala yang digunakan untuk mengukur sikap responden dengan menyatakan setuju atau ketidaksetujuannya terhadap atribut yang ada pada pedagang asongan. Semua data yang telah terkumpul terlebih dahulu diuji validitas dan reliabilitasnya. Hasil uji validitas dan reliabilitas yang dilakukan untuk masingmasing pemyataan belief dan ideal adalah valid dan reliabel. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Mullialribul Attitude Model dengan menggunakan Model Angka Ideal, yang digunakan untuk mengetahui sikap penumpang terhadap atribut pedagang asongan. Dalam model ini, penumpang diminta untuk menunjukkan dimana mereka percaya terhadap suatu obyek ditempatkan pada suatu skala yang menggambarkan tingkat atribut yang menonjol. Penumpang juga diminta untuk menunjukkan dimana angka ideal akan termasuk dalam skala atribut ini .. Dalam perhitungan dengan menBIDlnakan rumus model angka ideal, skor yang lebih rendah akan menunjukkan hast ... yang lebih baik, dan dibutuhkan teknik skala Likert untuk penyekala k esioner oan tabel fre ensi untuk mengetahui keadaan responden yang membeAkan tanggapan sikap ya tel' aaap atribut pedagang asongan. Dalam tabel frekuensi dapat di iha Bafiwa ebagian be r responden adalah bahwa responden terbesa a<ialah berjenis kelamin percempuan ng belum menikah pada kelompok ul1\.u Ii( ao tahun yaitu sebam ak 26 (26C?&:), dan eSQ nden terkecil adalah berjenis kelaml · laki-laki yang sudah m nikah pada elompo umur> 50 tahun yaitu sebanyak 1 res n(len (l %). /'. Kriteria dalam nenilajan y,ang ditunj ul(kan pada skala sikap bahwa semakin kecil skor yang iperoleh, tnaka si~afl penumP,ing cende ng akan semakin baik. Sebaliknya, bila semakin besar skor yang cii~Jo lell, mak sikap penumpang secara relatif akan cen erung semakin buruk 01egatif). erdas an perhitungan dengan menggu~akan ala . ali~is lVI'Jltialrinul .AI1i~ Mode! d gan Model A~gka !deal, maka dlperoleh hasl1 kap untuk masmg:masmg a~Fi t adalah sebagal benkut : karakteristik personal =-45,66, keragaman barang dagangan = 20,84 dan kualitas barang dagangan = 70. aJ1 rh 'tungan ke ig atriti t tersebut, hasil rata-rata yang diperoleh sebesar 136,54 berada pa in: e~a an tara 100 dan 200 dalam skala sikap. Hal ini berarti bahwa sikap penumpang terhadap pedagang asongan adalah cenderung positif, yang artinya bahwa penumpang dapat menerima keberadaan pedagang asongan di bus. Meskipun pedagang asongan mendapatkan penilaian yang positif dari penumpang, namun atribut yang dimiliki tetap harus ditingkatkan, mengingat persaingan yang semakin ketat diantara para pedagang asongan. Hal ini dapat dilakukan dengan berpenampilan lebih rapi, lebih menarik, mempromosikan dengan kata-kata yang lebih jelas, dan memberikan bonus bagi yang membeli dalam jumlah banyak. Selain itu jenis dagangannya perlu di tambah lagi, sehingga adanya berbagai keragaman dagangan yang ditawarkan dapat memenuhi selera dan pilihan penumpang dari berbagai golongan. Dari faktor kebersihan dagangan perlu lebih dijaga, kemasannya perIu lebih dirapikan agar kelihatan lebih menarik dan rasa juga dibuat menjadi lebih enak, agar pcnumpang akan mengulang pembeliannya.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 650 Management > 658 Management > Personnel management |
Divisions: | Faculty of Economics and Business > Department of Management |
Depositing User: | Mrs Christiana Sundari |
Date Deposited: | 22 Jun 2016 06:48 |
Last Modified: | 22 Jun 2016 06:48 |
URI: | http://repository.unika.ac.id/id/eprint/10172 |
Actions (login required)
View Item |