HARTANTO, PARAMITA INGGA (2012) PENGARUH KETEBALAN TERHADAP KARAKTERISTIK PAPAYA (Carica papaya) LEATHER YANG DIKERINGKAN DENGAN CABINET DRYER DAN SOLAR TUNNEL DRYER (STD). Other thesis, Prodi Teknologi Pertanian Unika Soegijapranata.
|
Text (COVER)
08.70.0089 Paramita Ingga COVER.pdf Download (139kB) | Preview |
|
Text (BAB I)
08.70.0089 Paramita Ingga BAB I.pdf Restricted to Registered users only Download (146kB) |
||
Text (BAB II avalible document only in Soegijapranata Catholic University)
08.70.0089 Paramita Ingga BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (277kB) |
||
Text (BAB III avalible document only in Soegijapranata Catholic University)
08.70.0089 Paramita Ingga BAB III.pdf Restricted to Repository staff only Download (587kB) |
||
Text (BAB IV avalible document only in Soegijapranata Catholic University)
08.70.0089 Paramita Ingga BAB IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (138kB) |
||
Text (BAB V)
08.70.0089 Paramita Ingga BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (112kB) |
||
|
Text (DAFTAR PUSTAKA)
08.70.0089 Paramita Ingga DAPUS.pdf Download (112kB) | Preview |
|
|
Text (LAMPIRAN)
08.70.0089 Paramita Ingga LAMPIRAN.pdf Download (208kB) | Preview |
Abstract
Fruit Leather merupakan salah satu produk pangan yang disukai masyarakat tetapi saat ini sudah jarang ditemukan. Produk ini terbuat dari sari buah yang dikeringkan sehingga mempunyai tekstur elastic seperti “kulit”, dan mempunyai rasa manisan buah yang khas. Pemilihan pepaya karena bermanfaat untuk kesehatan dan mempunyai kandungan gizi lengkap seperti vitamin A, kalsium, karbohidrat, lemak, protein, dan serat. Selain itu, harga pepaya cukup murah sehingga produk tersebut dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik papaya leather (tekstur, warna, kandungan vitamin A, kadar air, dan AW) yang dikeringkan dengan cabinet dryer dan STD pada ketebalan yang berbeda, dan untuk mengetahui laju pengeringan. Penelitian ini menggunakan metode pengeringan cabinet dryer dengan suhu 60oC, dan Sollar Tunnel Drying (STD) yang panasnya bergantung pada sinar matahari. Variasi ketebalan yaitu 5mm, 7mm, 9mm. Pengujian yang dilakukan antara lain kadar air dengan metode thermogravymetri, Aw dengan alat aw-meter, kadar vitamin A dengan metode titrasi, uji warna dengan kromameter dan uji tekstur dengan texture analyzer. Lalu dilakukan uji sensoris menggunakan ranking hedonik dengan tiga parameter (warna, rasa, dan tekstur). Semakin tebal papaya leather sehingga semakin lama waktu pengeringannya semakin tinggi kadar air dan aktifitas air, tekstur menjadi semakin lunak dan warna semakin gelap. Secara keseluruhan, papaya leather yang paling disukai konsumen adalah dengan pengeringan STD. Dari segi warna dan tekstur pada ketebalan 7mm, dan dari segi rasa pada ketebalan 9mm dengan pengeringan STD.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 660 Chemical engineering > Food Technology 600 Technology (Applied sciences) > 660 Chemical engineering > Food Technology > Drying |
Divisions: | Faculty of Agricultural Technology > Department of Food Technology |
Depositing User: | Mrs Christiana Sundari |
Date Deposited: | 29 Feb 2016 10:08 |
Last Modified: | 29 Feb 2016 10:08 |
URI: | http://repository.unika.ac.id/id/eprint/7912 |
Actions (login required)
View Item |