NUGROHO, CHRISTINA VANIA UTAMI ADI (2012) MINIMUM INHIBITORY CONCENTRATION (MIC) EVALUATION OF Chrysanthemum indicum EXTRACT ON Bacillus cereus, Staphylococcus aureus, AND Staphylococcus aureus. Other thesis, Prodi Teknologi Pertanian Unika Soegijapranata.
|
Text (COVER)
08.70.0040 Christina Vania Utami - COVER.pdf Download (124kB) | Preview |
|
Text (BAB I)
08.70.0040 Christina Vania Utami - BAB I.pdf Restricted to Registered users only Download (97kB) |
||
Text (BAB II avalible document only in Soegijapranata Catholic University)
08.70.0040 Christina Vania Utami - BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (471kB) |
||
Text (BAB III avalible document only in Soegijapranata Catholic University)
08.70.0040 Christina Vania Utami - BAB III.pdf Restricted to Repository staff only Download (196kB) |
||
Text (BAB IV avalible document only in Soegijapranata Catholic University)
08.70.0040 Christina Vania Utami - BAB IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (92kB) |
||
Text (BAB V)
08.70.0040 Christina Vania Utami - BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (84kB) |
||
|
Text (DAFTAR PUSTAKA)
08.70.0040 Christina Vania Utami DAPUS.pdf Download (97kB) | Preview |
Abstract
Beberapa contoh metode pengawetan tradisional adalah pemanasan, pendinginan, dan penggaraman dengan tujuan untuk menghilangkan mikroorganisme patogen pada makanan agar aman dikonsumsi. Bakteri patogen yang sering mengontaminasi makanan, seperti B. cereus, S. aureus , dan E. coli, mempunyai kemampuan lebih untuk bertahan, tumbuh, dan berkembang biak pada metode pengawetan tradisional tersebut. Oleh karena itu, metode pengawetan makanan baru menggunakan antibakteri alami menjadi salah satu alternatif untuk menyelesaikan masalah tersebut. Chrysanthemum indicum dipilih dalam penelitian ini untuk aktivitas antibakteri pada B. cereus, S. aureus, dan E. coli dengan metode agar disc diffusion. C. indicum diekstrak dan dilarutkan pada etanol 95% untuk konsentrasi 100 mg/ml. Antibakteri tersebut diaplikasikan pada cawan petri berisi tiga jenis bakteri tadi, bersama dengan Cloracef sebagai kontrol positif dan etanol 95% sebagai kontrol negatif. Evaluasi KHM (Kadar Hambat Minimum) dilakukan dengan melarutkan beberapa konsentrasi ekstrak dalam etanol 95% (50 μl/ml, 25 μl/ml, 12.5 μl/ml, 6.25 μl/ml, 3.12 μl/ml, 1.56 μl/ml, and 0.78 μl/ml) bersama dengan Nutrient Broth. Semuanya diinokulasi dengan 100 μl kultur (OD600 =0.1) dan diinkubasi semalam. Konsentrasi ekstrak terendah yang masih dapat menghambat pertumbuhan bakteri adalah KHM. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membandingkan efektivitas antibakteri C. indicum terhadap B. cereus, S. aureus, dan E. coli, dan juga menentukan Kadar Hambat Minimum (KHM) ekstrak untuk ketiga bakteri. Hasilnya adalah ekstrak C. indicum mempunyai aktivitas antibakteri yang dapat menghambat pertumbuhan ketiga bakteri dengan zona bening berurutan 15 mm, 15 mm, dan 14 mm. Konsentrasi terendah yang masih dapat menghambat pertumbuhan bakteri (KHM) secara kualitatif adalah 6.25 μg/ml untuk semua bakteri. Secara kualitatif, B. cereus dan S. aureus menunjukkan KHM yang sama, yaitu 3.12 μg/ml, sedangkan KHM untuk E. coli adalah 6.25 μg/ml.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 660 Chemical engineering > Beverage Technology 600 Technology (Applied sciences) > 660 Chemical engineering > Beverage Technology > Fermentation |
Divisions: | Faculty of Agricultural Technology > Department of Food Technology |
Depositing User: | Mrs Christiana Sundari |
Date Deposited: | 22 Mar 2016 03:21 |
Last Modified: | 22 Mar 2016 03:21 |
URI: | http://repository.unika.ac.id/id/eprint/7883 |
Actions (login required)
View Item |