DESSY, NATALIA (2012) STUDI KEMAMPUAN FRAKSI TERLARUT DAN FRAKSI TIDAK TERLARUT BERAS MERAH (Oryza sativa L.) SEBAGAI ADSORBEN LOGAM KADMIUM. Other thesis, Prodi Teknologi Pertanian Unika Soegijapranata.
|
Text (COVER)
08.70.0019 Natalia Dessy-COVER.pdf Download (373kB) | Preview |
|
Text (BAB I)
08.70.0019 Natalia Dessy-BAB I.pdf Restricted to Registered users only Download (129kB) |
||
Text (BAB II avalible document only in Soegijapranata Catholic University)
08.70.0019 Natalia Dessy-BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (164kB) |
||
Text (BAB III avalible document only in Soegijapranata Catholic University)
08.70.0019 Natalia Dessy-BAB III.pdf Restricted to Repository staff only Download (670kB) |
||
Text (BAB IV avalible document only in Soegijapranata Catholic University)
08.70.0019 Natalia Dessy-BAB IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (169kB) |
||
Text (BAB V)
08.70.0019 Natalia Dessy-BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (129kB) |
||
|
Text (DAFTAR PUSTAKA)
08.70.0019 Natalia Dessy-DAPUS.pdf Download (266kB) | Preview |
|
|
Text (LAMPIRAN)
08.70.0019 Natalia Dessy-LAMPIRAN.pdf Download (364kB) | Preview |
Abstract
Bahan pangan yang telah tercemar logam berat sangat berbahaya bagi kesehatan. Akhir – akhir ini jumlah kasus keracunan logam berat yang berasal dari bahan pangan semakin meningkat. Kadmium (Cd) digolongkan sebagai salah satu logam berat yang sangat berbahaya. Hal ini dikarenakan dalam jangka waktu panjang kadmium dapat terakumulasi pada tubuh. Beras merah (Oryza sativa L.) dipilih untuk penelitian ini karena memiliki kandungan serat pangan yang cukup tinggi, yaitu 0,8 gram dalam 100 gram bahan. Lignoselulosa (selulosa, hemiselulosa dan lignin) merupakan komponen serat tidak terlarut yang terdapat dalam beras merah. Sedangkan pektin merupakan komponen dari fraksi terlarut. Gugus OH dan COOH yang terdapat pada komponen lignoselulosa dan pektin yang berperan dalam proses penyerapan kadmium. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan fraksi terlarut dan fraksi tidak terlarut dari beras merah sebagai adsorben kadmium. Dalam penelitian ini, sampel yang digunakan adalah beras merah berukuran 40 mesh, 80 mesh dan 100 mesh, dengan konsentrasi 10%, 15% dan 20%. Sebanyak 100 μg kadmium ditambahkan ke dalam beras merah yang kemudian disentrifugasi dengan kecepatan 5000 rpm selama 30 menit untuk memisahkan fraksi terlarut dan fraksi tidak terlarut. Kemampuan pengikatan logam Cd oleh masing - masing fraksi dianalisa dengan menggunakan Flame Atomic Absorption Spectrophotometry (FAAS). Hasil penelitian menunjukan bahwa sampel dengan ukuran partikel 80 mesh dan konsentrasi beras merah 20%, menghasilkan recovery Cd tertinggi (83,24%). Ukuran partikel 40 mesh dan konsentrasi beras merah 15% menghasilkan penyerapan terbaik pada fraksi terlarut (34,06 ± 3,69 μg). Sedangkan ukuran partikel 80 mesh dan konsentrasi beras merah 20% menghasilkan penyerapan terbaik pada fraksi tidak terlarut (68,71 ± 2,25 μg).
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 660 Chemical engineering |
Divisions: | Faculty of Agricultural Technology > Department of Food Technology |
Depositing User: | Mrs Christiana Sundari |
Date Deposited: | 29 Feb 2016 09:53 |
Last Modified: | 29 Feb 2016 09:53 |
URI: | http://repository.unika.ac.id/id/eprint/7867 |
Actions (login required)
View Item |