PEMETAAN KORELASI BERDASARKAN ANALISIS FAKTOR TERHADAP KONSUMSI MAKANAN YANG DIGORENG SELAMA MASA PANDEMI PADA MASYARAKAT USIA DEWASA AWAL DI KOTA SEMARANG

JESSICA, VANIA (2022) PEMETAAN KORELASI BERDASARKAN ANALISIS FAKTOR TERHADAP KONSUMSI MAKANAN YANG DIGORENG SELAMA MASA PANDEMI PADA MASYARAKAT USIA DEWASA AWAL DI KOTA SEMARANG. S1 thesis, Universitas Katholik Soegijapranata Semarang.

[img]
Preview
Text
18.I1.0163-Vania Jessica-COVER_a.pdf

Download (740kB) | Preview
[img] Text
18.I1.0163-Vania Jessica-BAB I_a.pdf
Restricted to Registered users only

Download (505kB)
[img] Text
18.I1.0163-Vania Jessica-BAB II_a.pdf
Restricted to Registered users only

Download (571kB)
[img] Text
18.I1.0163-Vania Jessica-BAB III_a.pdf
Restricted to Registered users only

Download (486kB)
[img] Text
18.I1.0163-Vania Jessica-BAB IV_a.pdf
Restricted to Registered users only

Download (404kB)
[img] Text
18.I1.0163-Vania Jessica-BAB V_a.pdf
Restricted to Registered users only

Download (129kB)
[img]
Preview
Text
18.I1.0163-Vania Jessica-DAPUS_a.pdf

Download (306kB) | Preview
[img] Text
18.I1.0163-Vania Jessica-LAMP_a.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)

Abstract

Pada awal tahun 2020, Indonesia mengalami masa pandemi COVID-19 yang menyebabkan peningkatan maupun penurunan pada pola konsumsi makanan dan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Peningkatan pertumbuhan ekonomi Indonsia dapat disebabkan salah satunya oleh aktivitas konsumsi masyarakat dan kegiatan ekspor impor komoditas pangan yang membaik,. Indonesia merupakan salah satu eksportir dan negara penghasil minyak nabati kelapa sawit terbesar yang biasa dimanfaatkan menjadi minyak goreng. Sebanyak 89,7% masyarakat Indonesia mengonsumsi minyak goreng kelapa sawit. Pola konsumsi minyak goreng yang meningkat dapat pula meningkatkan risiko terkena Penyakit Tidak Menular (PTM). Dibalik peningkatan pola konsumsi makanan yang digoreng tersebut, belum diketahui faktor apa yang menjadi penentu dan pendorong seseorang mengonsumsi makanan yang digoreng. Secara umum, analisis faktor hanya berupa pendugaan saja menggunakan metode KMO-MSA dan CFA saja tanpa adanya analisis secara kuantitatif kekuatan masing-masing variabel yang disajikan dalam bentuk numerik. Oleh sebab itu, pada penelitian ini perlu dilakukan kombinasi teknik antara analisis faktor dengan analisis pemetaan korelasi yang terdiri atas nilai korelasi bivariat dan parsial sehingga dapat diketahui perbedaan yang lebih nyata antar variabel yang diuji. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan merumuskan kelayakan serta hubungan antara faktor-faktor yang mempengaruhi konsumsi makanan yang digoreng baik di dalam maupun di luar rumah tangga pada masyarakat dewasa awal usia 26-35 tahun selama pandemi di Kota Semarang. Penelitian dilakukan dengan metode survei secara online melalui Google Form yang diawali dengan studi literatur, pembuatan, dan penyebaran kuesioner melalui media sosial. Variabel bebas dari penelitian antara lain kondisi sosial yang terdiri atas pendapatan per bulan, jumlah anggota keluarga, persen pegeluaran satu kali makan per bulan, serta variabel praktik konsumsi makanan yang digoreng, pengetahuan penggunaan minyak goreng, dan kesadaran risiko konsumsi makanan yang digoreng dengan masing-masing variabel terdiri atas indikator pertanyaan terkait. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah frekuensi konsumsi bahan pangan yang digoreng berupa daging unggas, ruminansia, akuatik, camilan, dan lauk lain baik di dalam maupun di luar rumah tangga. Populasi dari penelitian ini adalah masyarakat yang berdomisili di Kota Semarang. Sampel diambil dengan teknik purposive random sampling. Jumlah sampel dalam penelitian ini dihitung dengan persamaan Altman. Responden ditentukan berdasarkan keragaman atau nilai P yang mengacu pada distribusi Kolmogorov pada tingkat kepercayaan 95%. Dari hasil penelitian, diperoleh sebanyak 360 responden yang memenuhi kriteria untuk dijadikan bahan penelitian. Dari hasil analisis data, variabel kondisi sosial menjadi faktor penentu dari pola konsumsi makanan yang digoreng baik di dalam maupun di luar rumah tangga. Selain itu, diperoleh pula nilai extraction terendah pada variabel praktik konsumsi yang digoreng sebesar 0,060, akan tetapi setelah dilakukan analisis pemetaan nilai korelasi, variabel tersebut memiliki nilai korelasi parsial tertinggi. Dapat ditarik kesimpulan bahwa, selama pandemi masyarakat dewasa awal usia 26-35 tahun di Kota Semarang, pola konsumsi makanan yang digoreng di dalam rumah tangga yang dipengaruhi oleh kondisi sosial diperkuat oleh praktik konsumsi makanan yang digoreng. Sedangkan pola konsumsi makanan yang digoreng di luar rumah tangga yang dipengaruhi oleh kondisi sosial diperkuat oleh kesadaran risiko konsumsi makanan yang digoreng. Serta, analisis Correlation Mapping merupakan uji lanjutan yang dilakukan untuk mencari interaksi antar faktor yang telah ditentukan dengan uji KMO-MSA dan telah diuji kelayakannya dengan uji CFA.

Item Type: Thesis (S1)
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 660 Chemical engineering > Food Technology
Divisions: Faculty of Agricultural Technology > Department of Food Technology
Depositing User: mr AM. Pudja Adjie Sudoso
Date Deposited: 24 Jun 2022 06:30
Last Modified: 21 Nov 2024 06:30
URI: http://repository.unika.ac.id/id/eprint/28881

Actions (login required)

View Item View Item