SANTOSO, FIORENCY (2017) STUDI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DAN TOTAL SENYAWA FENOL PADA Zingiber officinale Roscoe SEGAR DAN BUBUK BERDASARKAN UMUR PANEN YANG BERBEDA. Other thesis, Unika Soegijapranata Semarang.
|
Text (COVER)
13.70.0082 Fiorency Santoso COVER.pdf Download (506kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
13.70.0082 Fiorency Santoso BAB I.pdf Download (411kB) | Preview |
|
Text (BAB II)
13.70.0082 Fiorency Santoso BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (470kB) |
||
|
Text (BAB III)
13.70.0082 Fiorency Santoso BAB III.pdf Download (291kB) | Preview |
|
|
Text (BAB IV)
13.70.0082 Fiorency Santoso BAB IV.pdf Download (344kB) | Preview |
|
|
Text (BAB V)
13.70.0082 Fiorency Santoso BAB V.pdf Download (234kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR PUSTAKA)
13.70.0082 Fiorency Santoso DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (276kB) | Preview |
|
|
Text (LAMPIRAN)
13.70.0082 Fiorency Santoso LAMPIRAN.pdf Download (2MB) | Preview |
Abstract
Penyakit dari makanan yang disebabkan oleh bakteri patogen masih menjadi ancaman utama bagi kesehatan masyarakat. Bakteri patogen penyebab penyakit di makanan membutuhkan proses tertentu untuk menghambat pertumbuhannya, namun proses ini dapat menyebabkan perubahan rasa dan tekstur yang tidak diinginkan pada produk pangan. Sekarang ini, terdapat banyak kecenderungan yang menggunakan produk alami sebagai sumber agen antimikrobial yang berasal dari komponen bioaktif tanaman. Komponen bioaktif alami mungkin efektif untuk membunuh bakteri patogen tanpa menurunkan kualitas produk pangan. Salah satunya adalah dari Zingiber officinale Roscoe. Jahe mengandung metabolit sekunder, diantaranya flavonoid, fenol, terpenoid, dan minyak atsiri, yang memiliki perang penting sebagai agen antimikrobial. Jahe pada usia muda dilaporkan memiliki aktivitas antibakteri yang lebih kuat dibanding jahe pada usia tua. Banyak studi yang sudah melaporkan sifat antimikrobial pada Z. officinale Roscoe, namun sedikit penelitian mengenai analisa aktivitas antimikroba berdasarkan usia panen. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas antibakteri pada jahe segar dan bubuk berdasarkan umur panen yang berbeda ( 3, 4, dan 5 bulan) terhadap Bacillus cereus FNCC 0057, Staphylococcus aureus FNCC 0047, Escherichia coli FNCC 0091, Salmonella enterica Typhimurium FNCC 0050, dan Listeria monocytogenes FNCC 0156 dengan menggunakan metode difusi sumuran. Uji dilanjutkan dengan Kadar Hambat Minimum (KHM) sebagai uji kuantitatif. Untuk mengetahui total senyawa fenol karena senyawa ini merupakan salah satu senyawa antimikrobial pada jahe. Uji antibakterial menunjukkan bahwa dengan meningkatnya usia panen maka akan menurunkan aktifitas penghambatannya. Aktivitas penghambatan terbesar didapatkan pada jahe umur 3 bulan. Uji KHM menunjukkan bahwa konsentrasi terkecil pada jahe, yaitu 0.78 μg/ml masih dapat menghambat seluruh pertumbuhan bakteri . Hal ini ditandai dengan terbentuknya zona bening. Di samping itu, meningkatnya usia panen akan meningkatkan total senyawa fenol. Jahe serbuk menghasilkan aktifitas penghambatan lebih kuat dan total senyawa fenol lebih besar dibandingkan jahe segar. Penelitian ini mengindikasikan bahwa Zingiber officinale Roscoe yang dipanen pada usia muda memiliki potensi kuat sebagai agen antimikrobial. Agen antimikrobial berasal dari metabolit sekundernya, khususnya minyak atsiri, terpenoids, zingiberene, dan senyawa fenol (gingerol dan shogaol).
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 660 Chemical engineering > Food Technology 600 Technology (Applied sciences) > 660 Chemical engineering > Food Technology > Antimicrobial |
Divisions: | Faculty of Agricultural Technology > Department of Food Technology |
Depositing User: | Mrs Christiana Sundari |
Date Deposited: | 03 Oct 2017 06:26 |
Last Modified: | 25 May 2022 06:08 |
URI: | http://repository.unika.ac.id/id/eprint/14864 |
Actions (login required)
View Item |