HUBUNGAN NAZAB SEBAGAI PENGHALANG PERKAWINAN DAN PENYELESAIAN KASUSNYA (STUDI KASUS DI PENGADILAN AGAMA TEMANGGUNG)

MAHENDRA, YUDHA RIFKI (2007) HUBUNGAN NAZAB SEBAGAI PENGHALANG PERKAWINAN DAN PENYELESAIAN KASUSNYA (STUDI KASUS DI PENGADILAN AGAMA TEMANGGUNG). Other thesis, Prodi Hukum Unika Soegijapranata.

[img]
Preview
Text (COVER)
02.20.0076 Yudha Rifki Mahendra COVER.pdf

Download (46kB) | Preview
[img] Text (BAB I)
02.20.0076 Yudha Rifki Mahendra BAB I.pdf
Restricted to Registered users only

Download (52kB)
[img] Text (BAB II avalible document only in Soegijapranata Catholic University)
02.20.0076 Yudha Rifki Mahendra BAB II.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (91kB)
[img] Text (BAB III avalible document only in Soegijapranata Catholic University)
02.20.0076 Yudha Rifki Mahendra BAB III.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (57kB)
[img] Text (BAB IV)
02.20.0076 Yudha Rifki Mahendra BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (36kB)
[img]
Preview
Text (DAFTAR PUSTAKA)
02.20.0076 Yudha Rifki Mahendra DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (36kB) | Preview

Abstract

Perkawinan adalah suatu ikatan lahir batin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. Oleh karena itu untuk maksud tersebut diperlukan adanya peraturan yang menentukan persyaratan yang harus dipenuhi untuk dapat melangsungkan perkawinan. Seorang laki-laki dan seorang wanita yang akan terikat dalam suatu perkawinan harus mengetahui syarat-syarat perkawinan yang benar agar kelak tidak ada permasalahan yang muncul. Perkawinan yang merupakan kehidupan keluarga kadangkala tidak seindah dari apa yang menjadi tujuan dari nikah itu sendiri karena di tengah-tengah perjalanan perkawinan harus diterpa badai dan kadangkala juga harus kandas di tengah jalan baik melalui jalannya perceraian atau pembatalan perkawinan. Pembatalan perkawinan dapat dilakukan karena suatu perkawinan terjadi tidak memenuhi syarat dan rukun dalam nikah, disamping itu laki-laki atau wanita yang dinikahi tidak terhalang oleh larangan hukum negara dan hukum agama Islam. Salah satu diantara larangan-larangan nikah adalah adanya hubungan sesusuan antara si suami dan si istri. Oleh sebab itu perkawinan yang terdapat hubungan sesusuan diharuskan dibatalkan karena hal tersebut menyalahi hukum negara dan juga hukum agama Islam. Apabila perkawinan tersebut dilanjutkan maka akan menimbulkan penderitaan yang berkepanjangan karena pasangan suami istri tersebut akan dianggap berzina selamanya.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: 300 Social Sciences > Marriage
300 Social Sciences > 340 Law
Divisions: Faculty of Law and Communication > Department of Law
Depositing User: Mrs Christiana Sundari
Date Deposited: 05 Oct 2015 01:37
Last Modified: 05 Oct 2015 01:37
URI: http://repository.unika.ac.id/id/eprint/4061

Actions (login required)

View Item View Item