IDENTIFIKASI DAN PENGEMBANGAN POTENSI KAMPOENG BATIK LAWEYAN SEBAGAI DAERAH TUJUAN WISATA

Harjanto, Daniel Adi (2008) IDENTIFIKASI DAN PENGEMBANGAN POTENSI KAMPOENG BATIK LAWEYAN SEBAGAI DAERAH TUJUAN WISATA. Masters thesis, PROGDI MAGISTER MANAJEMEN UNIKA SOEGIJAPRANATA.

[img]
Preview
Text (COVER)
05.90.0008 Daniel Adi Harjanto COVER.pdf

Download (79kB) | Preview
[img] Text (BAB I)
05.90.0008 Daniel Adi Harjanto BAB I.pdf
Restricted to Registered users only

Download (108kB)
[img] Text (BAB II Available document only in Soegijapranata Catholic University)
05.90.0008 Daniel Adi Harjanto BAB II.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (132kB)
[img] Text (BAB III Available document only in Soegijapranata Catholic University)
05.90.0008 Daniel Adi Harjanto BAB III.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (73kB)
[img] Text (BAB IV Available document only in Soegijapranata Catholic University)
05.90.0008 Daniel Adi Harjanto BAB IV.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (160kB)
[img] Text (BAB V)
05.90.0008 Daniel Adi Harjanto BAB V.pdf
Restricted to Registered users only

Download (79kB)
[img]
Preview
Text (DAFTAR PUSTAKA)
05.90.0008 Daniel Adi Harjanto DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (56kB) | Preview
[img]
Preview
Text (LAMPIRAN)
05.90.0008 Daniel Adi Harjanto LAMPIRAN.pdf

Download (87kB) | Preview

Abstract

IDENTIFIKASI DAN PENGEMBANGAN POTENSI KAMPOENG BATIK LAWEYAN SEBAGAI DAERAH TUJUAN WISATA Kampoeng Batik Laweayan adalah salah satu dareah di solo yang memproduksi batik sejak berpuluh-puluh tahun yang lalu. Batik Solo terkenal dengan corak dan pola tradisionalnya batik dalam proses cap maupun dalam batik tulisnya. Bagi mereka penggemar batik di daerah solo, pasti mengenal atau paling tidak sedikitnya pernah mendengar tentang Laweyan.. Batik Laweyan Solo mengalami kemunduran ketika masuk pemain besar yang menggunakan mesin melalui industrialisasi. Perubahan ini membuat Laweyan tak mampu bersaing dengan industri sejenis yang menggunakan mesin pabrik, hingga dapat menjual jauh lebih murah. Untuk membangkitkan lagi kejayaan kampung batik Laweyan Wali Kota Solo Slamet Suryanto, mencanangkan Kampung Laweyan menjadi kampung wisata. Konsep kampung wisata dipilih karena sektor pariwisata merupakan salah satu pilar penunjang perekonomian dunia yang penting perananya dalam membangun ekonomi di suatu daerah. Daerah ini dikembangkan menjadi daerah wisata budaya yang mengangkat kesenian batik solo. Tiga bagian yang dipersiapkan sebagai objek kawasan wisata adalah masalah industri/perdagangan batik, situs bangunan, dan sosial budaya. Untuk itu perlu di perhatikan empat elemen agar daerah ini menjadi daerah pariwisata yang diminati, 4 hal itu disebut empat A yaitu Atraksi, Aksesibilitas, Amenitas danAncillary Services ( Jasa-jasa tambahan) Kawasan wisata tidak akan menunjukkan hasil optimal hanya dengan fisik yang baik saja, kawasan wisata juga memerlukan kesadaran warga serta kepedulian para pelaku jasa wisata untuk menjual kepada wisatawan. Kesadaran warga dan peran serta pelaku bisnis wisata, merupakan mata rantai untuk mengangkat suatu objek wisata dikunjungi. Wisata berbasis komunitas dan bertumpu pada kekuatan potensi sumber daya lokal, masyarakat lokal akan menjadi subyek yang dominan. Prasarana dan sarana penunjang bisa dibangun secara bertahap. Oleh sebab itu, pembangunan pariwisata berbasis komunitas dan bertumpu pada kekuatan sumber daya lokal harus diintegrasikan sebagai bagian dari upaya besar pemerintah mengatasi kemiskinan di kalangan masyarakat dan meningkatkan kesejahteraan hidup mereka. Berdasarkan latar belakang yang diatas maka penelitian yang diangkat dalam penelitian ini adalah mengkaji bagaimana kesiapan Lingkungan secara fisik dan komunitas-komunitas yang ada dalam Kampoeng batik lawean dalam menjadi daerah tujuan wisata. Hingga membuat ekonomi solo lebih baik dari sebelumnya. Serta mencari potensi yang dapat dikembangkan berdasarkan 2 hal diatas. Dalam penelitian ini digunakan tehnik analisis Deskriptif Kualitatif dengan metode pegumpulan data melalui wawancara, observasi dan penyebaran chek list untuk memperkuat hasil observasi.Setelah dilakukan penelitian maka diketahui bahwa Secara fisik Kampoeng Batik Laweyan masih banyak yang harus dikembangkan dan diperbaiki. Atraksi yang ada didaerah ini sudah baik, hanya saja kemasan yang ditawarkan masih kurang menarik wisatawan untuk berkunjung ke Kampoeng Batik Laweyan. Perbaikan lingkungan dibutuhkan agar daerah ini memiliki suasana / aura obyek pariwisata. Letak galeri yang tersebar di wilayah Laweyan serta sarana parkir yang representative perlu dipikirkan jalan keluarnya agar daerah ini dapat memenuhi unsur-unsur daerah pariwisata. Unsur-unsur pariwisata yang lain dirasa cukup untuk waktu sementara ini Untuk lingkungan masyarakat sudah siap dalam menerima wisatawan yang berkunjung ke daerah ini. Masyarakat Laweyan menganggap pengembangan daerah Laweyan menjadi daerah wisata dengan baik karena selama ini kedatangan wisatawan dianggap sudah lumrah dan keratangan para wisatawan disambut dengan baik. Tetapi komunitas yang ada, kebanyakan tidak memiliki keahlian yang cukup terlebih dalam bahasa asing. Potensi pariwaisata yang dapat dikembangkan oleh daerah ini Masih banyak, tetapi penulis lebih menyarankan mengembangkan potensi wisata religi terlebih dahulu. Pemilihan ini didasari karena agama yang terbesar di Indonesia adalah agama islam, hingga daerah ini dirasa cocok dengan pasar yang ada.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: 700 Arts and Recreation > 720 Architecture > 725 Public structures > Recreation facilities
Divisions: Graduate Program in Management
Depositing User: Mrs. Frederika Kristin
Date Deposited: 29 Sep 2015 02:06
Last Modified: 29 Sep 2015 02:06
URI: http://repository.unika.ac.id/id/eprint/3804

Actions (login required)

View Item View Item