PERANAN GURU DALAM MEMBERIKAN LITERASI HOAX (Studi Kasus Empat Sekolah Menengah Atas di Kota Semarang)

PASARIBU, ROTUMIAR and Nugroho, Abraham Wahyu and SARASWATI, RIKA (2019) PERANAN GURU DALAM MEMBERIKAN LITERASI HOAX (Studi Kasus Empat Sekolah Menengah Atas di Kota Semarang). Project Report. Unika Soegijapranata Semarang. (Unpublished)

[img] Text
ST dan Laporan Penelitian Peran Guru.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB)
[img] Text
report#antiplagiarisme-penelitian peran guru.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)
[img] Text
Peer_Hasil_Penelitian penelitian guru.docx
Restricted to Registered users only

Download (26kB)

Abstract

Maraknya kasus ujaran kebencian tidak memandang bulu mata maupun status. Banyak hal yang dapat dilakukan dalam penyebaran ujaran kebencian. Akhir-akhir ini, kasus paling sering terjadi adalah banyaknya berita bohong yang tersebar luas. berita bohong atau kini lebih akrab disebut Hoax menjalar keseluruh lapisan masyarakat dalam segala usia, gender, dan status sosial. Banyaknya berita bohong mengakibatkan sulitnya menemukan kebenaran dan justru berita bohong menjadi santapan yang lebih menggiurkan untuk dikonsumsi dari pada berita yang benar. Hoax tersebut diketahui paling banyak terekspos melalui media sosial. Mudahnya pengiriman dan penerimaan hingga penyebaran informasi melalui media sosial menjadikan media ini sebagai sarana informasi yang cukup memprihatinkan. Kemudian, penggguna media sosial yang paling banyak di era milenial ini adalah para remaja, dan informasi menunjukkan bahwa pelaku menyebaran hoax dengan berbagai jenis berita menjadikan remaja sebagai perhatian khusus untuk pengedukasian literasi hoax dengan baik. Peran yang paling dekat dengan para remaja dalam menanggulangi hoax adalah guru. Guru memiliki peran dalam mendidik, mencerdasakan dan mengevaluasi kemampuan perkembangan peserta didik secara akademik dan nonakademik. Oleh sebab itu, tulisan ini berfokus pada peranan guru dalam memberikan literasi tentang hoax di sekolah. Sekolah yang menjadi lokasi penelitian adalah SMA Sint Luis, SMA Daniel Creative School, SMA Santo Yosep dan SMA Theresiana. Penelitian dengan menggunakan pendekatan kuantitatif deskrptif ini menunjukkan hasil bahwa para guru telah berperan serta dalam memberikan literasi hoax kepada para siswa. Akan tetapi secara durasi, kebaharuan informasi dan metoe menyampaian hoax perlu dikembangkan agar siswa dapat menerima informasi secara efektif. Selain itu, harapannya adalah semua guru dapat berperan serta dalam memberikan literasi mengenai hoax.

Item Type: Monograph (Project Report)
Subjects: 300 Social Sciences > 340 Law
300 Social Sciences > 370 Education
Divisions: Faculty of Law and Communication > Department of Law
Depositing User: ms Rika Saraswati
Date Deposited: 07 Jan 2021 04:30
Last Modified: 09 Nov 2021 07:50
URI: http://repository.unika.ac.id/id/eprint/23281

Actions (login required)

View Item View Item