ANALISIS INSTITUSIONAL PERUBAHAN PARADIGMA PELAPORAN AKUNTANSI PAROKI DI KEUSKUPAN AGUNG SEMARANG

Nugraheni, Bernadia and Chrismastuti, Agnes and Soelistijo, Devin and Sugihartanto, Christian ANALISIS INSTITUSIONAL PERUBAHAN PARADIGMA PELAPORAN AKUNTANSI PAROKI DI KEUSKUPAN AGUNG SEMARANG. Working Paper. Universitas Katolik Soegijapranata. (Unpublished)

[img] Text
Laporan Penelitian Analisis Institutional.docx
Restricted to Registered users only

Download (15MB) | Request a copy

Abstract

Teori institusional mengalami perkembangan dari pandangan makro (teori Institusional Isomorfisme) ke pandangan mikro (teori Institusional Logic). Perubahan dalam organisasi yang semula dipandang sebagai upaya penyesuaian atas desakan-desakan atau tekanan-tekanan eksternal, kemudian dipandang sebagai upaya dari dalam organisasi untuk menyelaraskan berbagai pemikiran, nilai-nilai, historis, belief dan aturan-aturan dari para anggota organisasi sehingga individu dapat menghasilkan dan mereproduksi subsistensi material, mengatur waktu dan ruang, dan memberikan makna pada realitas sosial. Logika kelembagaan menyediakan hubungan antara agensi individu dan kognisi serta praktik kelembagaan yang dibangun secara sosial. Jadi perubahan merupakan upaya penginterasian faktor sosial dengan faktor internal organisasi Thornton dan Ocasio (1999). Perubahan paradigma pelaporan keuangan di Keuskupan Agung Semarnag (KAS) memperlihatkan bekerjanya teori institusional secara bersama-sama. Pandangan makro dan mikro bekerja saling menguatkan terjadinya perubahan. Teori institusional mimetic dan intitusional logic sulit dipisahkan dalam menjelaskan dorongan perubahan yang terjadi. Namun dari kedua kekuatan tersebut, Teori institusional logic lebih kuat menjelaskan perubahan konsep pelaporan keuangan di KAS. Nilai-nilai yang menjadi dasar perubahan merupakan nilai-nilai lama yang sudah diyakini dan menjadi pedoman pengelolaan keuangan dan harta benda gerejawi. Tata pengelolaan keuangan gereja sudah berakar dari nilai-nilai gerejawi sejak lama, dari semangat dan spritualitas Gereja sebagai paguyuban umat Allah. Semangat transparansi dan kredibilitas sudah ada dalam nilai-nilai Gereja sejak lama, hanya termoniloginya yang baru. Perubahan lebih sebagai upaya mewujudkan nilai-nilai tersebut, menjadikan nilai-nilai terepresentasi dalam format pelaporan, bukan perubahan atas nilai-nilai tata kelola itu sendiri. Jadi bukan semata-mata karena tekanan eksternal seperti yg diyakini oleh teori institusional mimetic. Meskipun demikian, tiga kekuatan institusional isomorfisme yang berasal dari sumber yang terpisah – koersif dari ketergantungan, mimesis dari ketidakpastian, dan normatif dari profesionalisasi – juga turut memberikan pengaruh terjadinya perubahan. Isomorfisme profesionalisme terlihat pada masuknya ilmu-ilmu manajemen modern ke dalam Gereja sebagai dampak pelibatan lebih banyak umat dalam karya Gereja. Keterlibatan para relawan dalam karya-karya pastoran membawa juga pemikiran tentang tata kelola dan implementasi sistem pengendalian internal serta pelaporan keuangan berbasis akuntansi ke dalam Gereja. Isomorfisme coercif muncul dari terbitnya undang-undang yayasan yang secara tidak langsung mempengaruhi pemahaman akan tata pelaporan berbasis akuntansi. Paroki merupakan paguyuban umat Kristus yang berada pada teritorial tertentu di bawah keuskupan, bukan merupakan organisasi yang berbadan hukum yayasan. Namun KAS mengelola unit-unit karya yang diantaranya berbedan hukum yayasan. Kewajiban membuat laporan keuangan berbasis akuntansi dan kewajiban perpajakan bagi yayasan menjadi perhatian KAS. Artinya konsep tata kelola keuangan berbasis akuntansi ini sudah mulai masuk ke dalam pemikiran KAS dan kemudian mempengaruhi juga pemikiran KAS atas format tata kelola keuangan untuk paroki. Selanjutnya bagaimana proses perubahan terjadi hingga dapat diinternalisasi menjadi nilai-nilai dan pemikiran yang diterima paroki, hingga dapat diimplementasikan oleh paroki-paroki sejalan dengan pemikiran teori Institusional Work. Tahapan disrupting, creating dan mantaining terjadi dalam proses perubahan. Analasis juga menunjukkan peran para aktor dalam setiap tahap “kerja intitusional”. Penelitian ini memberikan bukti empiris bahwa dalam praktiknya ketiga teori Instutusional ini sering terjalin dan sulit untuk dipisahkan. Masing-masing secara konseptual berbeda, namun kompleksitas jaringan antar organisasi ini dapat berinteraksi dalam berbagai cara. Efek dari mekanisme tunggal pada proses isomorfik dan homogenitas strategis mungkin tidak mudah terlihat dari pengamatan (DiMaggio dan Powell, 1983). Perubahan paradigma tata kelola keuangan paroki di Keuskupan Agung Semarang menunjukkan bekerjanya teori Institusional Logis, Isomorfisme, dan Institusional Work secara bersama meski dalam porsi atau intensitas yang berbeda.

Item Type: Monograph (Working Paper)
Subjects: 300 Social Sciences
300 Social Sciences > 306 Culture and institutions
300 Social Sciences > 330 Economics > Cooperatives
Divisions: Faculty of Economics and Business > Department of Accounting
Depositing User: Ms Linggar Yekti Nugraheni
Date Deposited: 13 Sep 2020 05:41
Last Modified: 13 Sep 2020 08:28
URI: http://repository.unika.ac.id/id/eprint/21935

Actions (login required)

View Item View Item