PERLINDUNGAN WARTAWAN PERANG DALAM KONFLIK BERSENJATA NON-INTERNASIONAL DI SURIAH MENURUT HUKUM HUMANITER INTERNASIONAL

Radian, Septiana Lia (2019) PERLINDUNGAN WARTAWAN PERANG DALAM KONFLIK BERSENJATA NON-INTERNASIONAL DI SURIAH MENURUT HUKUM HUMANITER INTERNASIONAL. Other thesis, UNIKA SOEGIJAPRANATA SEMARANG.

[img] Text (COVER)
14.C1.0086 SEPTIANA LIA RADIAN (5.45)..pdf COVER.pdf

Download (809kB)
[img] Text (BAB I)
14.C1.0086 SEPTIANA LIA RADIAN (5.45)..pdf BAB I.pdf

Download (326kB)
[img] Text (BAB II)
14.C1.0086 SEPTIANA LIA RADIAN (5.45)..pdf BAB II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (376kB)
[img] Text (BAB III)
14.C1.0086 SEPTIANA LIA RADIAN (5.45)..pdf BAB III.pdf

Download (492kB)
[img] Text (BAB IV)
14.C1.0086 SEPTIANA LIA RADIAN (5.45)..pdf BAB IV.pdf

Download (825kB)
[img] Text (BAB V)
14.C1.0086 SEPTIANA LIA RADIAN (5.45)..pdf BAB V.pdf

Download (274kB)
[img] Text (DAFTAR PUSTAKA)
14.C1.0086 SEPTIANA LIA RADIAN (5.45)..pdf DAPUS.pdf

Download (322kB)
[img] Text (LAMPIRAN)
14.C1.0086 SEPTIANA LIA RADIAN (5.45)..pdf LAMP.pdf

Download (93kB)

Abstract

Wartawan perang berperan penting dalam melaporkan berita langsung dari wilayah konflik. Hal ini disebabkan oleh suatu fakta bahwa selama perang, fungsi warga sipil sebagai pemantau tindakan pemerintah dan angkatan militernya, serta pihak-pihak lain yang terlibat di dalam konflik sering tidak berjalan sesuai dengan harapan. Saat ini, media menjadi satu-satunya pengirim informasi kepada publik tentang pelanggaran hukum internasional. Media pun menjadi yang paling utama digunakan oleh masyarakat untuk mendapatkan gambaran situasi yang jelas langsung dari lokasi konflik, yang dalam penelitian ini difokuskan pada konflik Suriah yang berlangsung pada tahun 2011 hingga tahun 2018. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk-bentuk perlindungan terhadap wartawan yang diatur dalam Hukum Humaniter Internasional, gambaran mengenai keadaan wartawan yang bertugas dalam konflik Suriah serta peran Hukum Humaniter Internasional dalam melindungi wartawan yang bertugas di Suriah. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode pendekatan kualitatif dengan analisis yang bersifat deskriptif. Hasil penelitian menujukkan bahwa 1) Wartawan perang berhak atas perlindungan yang diberikan kepada penduduk sipil selama mereka tidak melakukan aksi yang membahayakan status sipil mereka, selain itu mereka yang diakreditasi dan mengikuti angkatan perang suatu negara dalam konflik bersenjata internasional mendapatkan status dan perlindungan tawanan perang ketika tertangkap oleh angkatan bersenjata lawan, 2) setidaknya 141 wartawan yang bertugas dalam konflik Suriah 2011-2018 telah tewas, melibatkan pejabat pemerintahan, pejabat militer, kelompok paramiliter dan kelompok ekstremis seperti ISIS dan Al-Nusra dengan impunitas penuh, ratusan lainnya mengalami penyiksaan maupun perlakuan buruk dari para pihak dalam konflik yang seharusnya tidak terjadi, 3) Kaidah-kaidah dalam peraturan Hukum Humaniter Internasional turut menjadi sumber gagasan bagi Dewan Keamanan PBB untuk mengeluarkan resolusi nomor 71/248 yang kemudian memberi mandat didirikannya International, Impartial and Independent Mechanism (IIM) yang bertujuan untuk mengumpulkan, mengkonsolidasi, mempertahankan dan menganalisis bukti-bukti pelanggaran dan Hukum Humaniter Internasional dan Hukum Hak Asasi Manusia Internasional yang terjadi dalam konflik Suriah sejak Maret 2011. Kata kunci: Konflik Suriah, Arab Spring, Wartawan Perang, Koresponden Perang, citizen journalism, Hukum Perang, Konflik Bersenjata, Tawanan Perang, Penduduk Sipil, Non-kombatan, Impunitas, direct participation in hostilities, soft law.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: 300 Social Sciences > 340 Law > International Law
Divisions: Faculty of Law and Communication > Department of Law
Depositing User: Mr Lucius Oentoeng
Date Deposited: 22 Nov 2019 02:01
Last Modified: 10 Nov 2020 01:56
URI: http://repository.unika.ac.id/id/eprint/20297

Actions (login required)

View Item View Item