TANGGUNG JAWAB HUKUM DOKTER TERHADAP PELEPASAN ALAT BANTU NAFAS PASIEN MATI BATANG OTAK

AL-MOCHDAR, SALEH (2012) TANGGUNG JAWAB HUKUM DOKTER TERHADAP PELEPASAN ALAT BANTU NAFAS PASIEN MATI BATANG OTAK. Masters thesis, Unika Soegijapranata Semarang.

[img] Text (COVER)
10.93.0036 Saleh Al-Mochdar COVER.pdf

Download (588kB)
[img] Text (BAB 1)
10.93.0036 Saleh Al-Mochdar BAB 1.pdf

Download (1MB)
[img] Text (BAB 2 (available document only in library of Soegijapranata Catholic University))
10.93.0036 Saleh Al-Mochdar BAB 2.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)
[img] Text (BAB 3 (available document only in library of Soegijapranata Catholic University))
10.93.0036 Saleh Al-Mochdar BAB 3.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)
[img] Text (BAB 4)
10.93.0036 Saleh Al-Mochdar BAB 4.pdf

Download (90kB)
[img] Text (DAFTAR PUSTAKA)
10.93.0036 Saleh Al-Mochdar DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (336kB)

Abstract

Tanggung jawab berbagai tindakan medis dokter dalam pelaksanaan tugasnya dapat berupa tanggung jawab etika, moral, agama maupun sosial. Tanggung jawab tersebut hubungan nya dengan pasienlkeluarga sebagai pihak yang berkorelasi. Sering ada perbedaan pendapat dan cara berpiklr antara pihak dokter dengan pihak pasienlkeluarga. Biasanya hal Ini bisa diselesalkan dengan musyawarahlmedlasi kedua pihak untuk mencari solusi yang sesuai guna mengatasi masalah tersebut. Akan tetapi bila penyelesaian masalah tersebut tidak ada hasil, maka pihak keluarga kadang menempuh jalur hukum dalam tuntutannya. Penelitian ini di titik beratkan pada Tanggung jawab hukum dokter terhadap pelepasan alat bantu nafas pasien Mati Satang Otak (MBO). Dalam arti bahwa dokter yang melaksanakan biasanya dinas di ruang intensif (leU) sesuai dengan kondisi pasien yang harus di rawat dl ruang intensif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tindakan dokter terhadap pelepasan alat bantu nafas pasien MBO dlkategorikan sebagai tindakan eutanasia dikaitkan Clengan pasal 344 KUHPid, baik tanggung jawab hukum dokter tersebut, akibat tlukuin maupun sejauh mana ada perlindungan terhadap tindakan dokter tersebut akan diuraikan secara mendalam. Metode penelitian dilakukan melalui yuridis normatffi dengan data sekunder yaitu bahan kepustakaan. Metode yang digunakan yakni kualitatif nonnatif. Hasil akhlmya melalul penelitian akan dldapatkan secara menyel ruh Dari hasil penelitian ini, dapat dislmpulkan bahwa tindakan dokter terhadap pelepasan alat bantu nafas pasien mati batang otak tidak dapat dikategorikan sebagai tindakan eutanasia. Meskipun demikian, dokter tersebut masih ada I<emungkinan terkena pasal - passl lain secara tldak langsung balk pidana (pasal 338, 340, 45 dan 359 KUHPid) maupun perdata (pasaI1313, 1314, 1315 dan 1319 KUPer) Sejauh ini juga belum ada peraturan perundangan yang bersifat melindungi dokter dalam kaitannya dengan tindakan tersebut.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: 300 Social Sciences > 340 Law > 345 Criminal law > Medical Law
Divisions: Graduate Program in Master of Law
Depositing User: Mrs Christiana Sundari
Date Deposited: 05 Mar 2019 04:32
Last Modified: 05 Mar 2019 04:32
URI: http://repository.unika.ac.id/id/eprint/18190

Actions (login required)

View Item View Item