PERAN ORGANISASI PROFESI BIDAN (IBI) DALAM PENGAWASAN BIDAN PRAKTIK MANDIRI DI KABUPATEN DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH

APRILIYANTY, SUNTY (2011) PERAN ORGANISASI PROFESI BIDAN (IBI) DALAM PENGAWASAN BIDAN PRAKTIK MANDIRI DI KABUPATEN DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH. Masters thesis, Unika Soegijapranata Semarang.

[img] Text (COVER)
09.93.0006 Sunthy Apriliyanty COVER.pdf

Download (741kB)
[img] Text (BAB 1)
09.93.0006 Sunthy Apriliyanty BAB 1.pdf

Download (877kB)
[img] Text (BAB 2 (available document only in library of Soegijapranata Catholic University))
09.93.0006 Sunthy Apriliyanty BAB 2.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)
[img] Text (BAB 3 (available document only in library of Soegijapranata Catholic University))
09.93.0006 Sunthy Apriliyanty BAB 3.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (2MB)
[img] Text (BAB 4)
09.93.0006 Sunthy Apriliyanty BAB 4.pdf

Download (352kB)
[img] Text (DAFTAR PUSTAKA)
09.93.0006 Sunthy Apriliyanty DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (147kB)
[img] Text (LAMPIRAN)
09.93.0006 Sunthy Apriliyanty LAMPIRAN.pdf

Download (1MB)

Abstract

Peran IBI, ditinjau dari segi hukum terbagi dalam dua bentuk yakni: peran imperatif dan peran fakultatif. Peran imperatif yaitu peran wajib yang didalamnya memuat peran pembinaan dan pengawasan pelaksanaan bidan praktik mandin. Sedangkan peran fakultatif adalah peran tidak wajib yang memuat peran pengembangan mutu pelayanan kebidanan. Peran organisasi IBI dalam pengawasan bidan praktik mandiri merupakan salah satu peran imperatif, yang intinya adalah mengawasi dan membina bidan untuk dapat melaksanakan tugas profesionalnya dengan selalu menjaga mutu pelayanan sesuai dengan kewenangan dan didasarkan pada standar profesi. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan yundis sosiologis (socia-legal approach) dengan spesifikasi desknptif analitis. Adapun metode samplingnya ditetapkan secara purposive sampling. Sedangkan metode pengumpulan data dilakukan baik melalui studi lapangan untuk memperoleh data primer, dan studi lapangan untuk memperoleh data sekunder. Hasil penelitian dapat diketahui bahwa IBI sebagai salah satu unsur pengawas yang mendapatkan atnbusi dari Permenkes ~ 464/2010, belum dapat melakukan secara optimal baik ditinjau dari fungsi organisasi, segi kedudukan badan/organ yang rnelaksanakan pengawasan, rnaupun dari segi saaUwaktu dilaksanakannya pengawasan. ~al 1m dilatarbelakangi oleh beberapa faktor antara lain : 1). Ditinjau dari segi organisasi profesi (IBI) karena keterbatasan biaya, waktu dan tenaga dari pengurus organisasi, 2). Ditinjau dan sisi anggota IBI yakni, rnasih rendahnya kesadaran hukurn anggota IBI, hal ini tampak dengan rnasih adanya bidan yang rnelaksanakan praktik mandin ta~pa registrasi dan legislasi, 3). Ditinjau dan segi masyarakat karena belurn bisa mernbedakan pelayanan biaan praktik mandin yang berkualitas dalarn arti pelaksanaan praktiknya sesuai dengan p_eraturan perundang-undangan yang ber/aku dan sesuai dengan standar pelayanan dan standar profesi, 4). Ditinjau dari segi Pernenntah karena belurn ada perhatian pemerintah daerah secara khusus yang rnengatur tentang pelaksanaan bidan praktik Mandiri.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: 300 Social Sciences
300 Social Sciences > 340 Law > 345 Criminal law > Medical Law
Divisions: Graduate Program in Master of Law
Depositing User: Mrs Christiana Sundari
Date Deposited: 05 Mar 2019 03:44
Last Modified: 05 Mar 2019 03:44
URI: http://repository.unika.ac.id/id/eprint/18078

Actions (login required)

View Item View Item