PEMAHAMAN TERHADAP PROGRAM REDUCING EMISSION FROM DEFORESTATION AND FOREST DEGRADATION PLUS (REDD+) OLEH MASYARAKAT ADAT DAYAK DI DAERAH ALIRAN SUNGAI KAHAYAN, PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

GUNAWAN, RICHARDUS INDRA (2014) PEMAHAMAN TERHADAP PROGRAM REDUCING EMISSION FROM DEFORESTATION AND FOREST DEGRADATION PLUS (REDD+) OLEH MASYARAKAT ADAT DAYAK DI DAERAH ALIRAN SUNGAI KAHAYAN, PROVINSI KALIMANTAN TENGAH. Other thesis, Magister Lingkungan Unika Soegijapranata.

[img]
Preview
Text (COVER)
09.91.0004 Richardus Indra Gunawan COVER.pdf

Download (678kB) | Preview
[img] Text (BAB I)
09.91.0004 Richardus Indra Gunawan BAB I.pdf
Restricted to Registered users only

Download (486kB)
[img] Text (BAB II Available Document Only in Soegijapranata Catholic University)
09.91.0004 Richardus Indra Gunawan BAB II.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (178kB)
[img] Text (BAB III Available Document Only in Soegijapranata Catholic University)
09.91.0004 Richardus Indra Gunawan BAB III.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (283kB)
[img]
Preview
Text (BAB IV Available Document Only in Soegijapranata Catholic University)
09.91.0004 Richardus Indra Gunawan BAB IV.pdf

Download (147kB) | Preview
[img]
Preview
Text (DAFTAR PUSTAKA)
09.91.0004 Richardus Indra Gunawan DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (154kB) | Preview
[img]
Preview
Text (LAMPIRAN)
09.91.0004 Richardus Indra Gunawan LAMPIRAN.pdf

Download (899kB) | Preview

Abstract

Di Indonesia, kebijakan yang dominan menyebabkan deforestasi adalah perkebunan besar, pertambangan, transmigrasi, pembangunan fasilitas umum (jalan,waduk, dan lain lain) dan kebakaran. Disamping kebijakan, hal lain yang berhubungan adalah kegiatan ilegal yang juga berkontribusi pada degradasi hutan. Proyek Lahan Gambut Sejuta hektar (PLG) di Kalimantan Tengah merupakan salah satu contoh nyata kebijakan yang secara simultan menyebabkan deforestasi dan degradasi, karena perencanaannya tidak mempertimbangkan daya dukung lingkungan, aspek pasar, budaya masyarakat dan pengetahuan lokal. Akibatnya, diperlukan biaya tinggi dan waktu yang lama untuk melakukan restorasi. Pemerintah Republik Indonesia melakukan inisiatif untuk membuat kebijakan intervensi yang mengatur pengelolaan lingkungan hidup secara khusus di sektor kehutanan melalui Program REDD+ dan menunjuk Provinsi Kalimantan Tengah sebagai provinsi percontohan (pilot province) pertama untuk implementasi mekanisme REDD+ di Indonesia. Dalam pelaksanaannya, sangat diperlukan adanya kajian mendalam tentang sejauh mana pemahaman masyarakat adat Dayak di Daerah Aliran Sungai Kahayan di Provinsi Kalimantan Tengah selama pelaksanaan pilot project REDD+ untuk memastikan Program ini sesuai dengan kondisi masyarakat adat Dayak di Provinsi Kalimantan Tengah. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yaitu focus group discussion yang melibatkan pemilik lahan, bukan pemilik lahan, dan perangkat desa. FGD yang dilakukan digunakan untuk menggali informasi mengenai pemahaman masyarakat adat Dayak terhadap Program REDD+. Dari penelitian ini, didapatkan bahwa masyarakat adat Dayak di Daerah Aliran Sungai Kahayan belum sepenuhnya memahami Program REDD+ yang dilaksanakan di Provinsi Kalimantan Tengah, tingkat pemahaman yang masih rendah ini menyebabkan tingkat partisipasi masyarakat yang masih sangat rendah. Masyarakat yang sudah paham tentang REDD+, dari hasil penelitian ini, mendapatkan informasi tentang Program REDD+ dari Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang secara terus menerus memberikan informasi dan pendampingan kepada masyarakat.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: 700 Arts and Recreation > 710 Landscaping & area planning > 718 Landscape design of cemeteries
Divisions: Graduate Program in Environment and Urban Studies
Depositing User: Mrs Ratnasasi Wijayanti
Date Deposited: 27 Aug 2015 01:43
Last Modified: 27 Aug 2015 01:43
URI: http://repository.unika.ac.id/id/eprint/492

Actions (login required)

View Item View Item