KAJIAN METODE EKSTRAKSI KITOSAN PADA CANGKANG UDANG DAN KEPITING

PANDJOJO, STELLA MARISHA (2023) KAJIAN METODE EKSTRAKSI KITOSAN PADA CANGKANG UDANG DAN KEPITING. Other thesis, UNIVERSITAS KHATOLIK SOEGIJAPRANATA.

[img] Text
18.I1.0017-STELLA MARISHA PANDJOJO-COVER_a.pdf

Download (288kB)
[img] Text
18.I1.0017-STELLA MARISHA PANDJOJO-BAB I_a.pdf
Restricted to Registered users only

Download (265kB)
[img] Text
18.I1.0017-STELLA MARISHA PANDJOJO-BAB II_a.pdf
Restricted to Registered users only

Download (231kB)
[img] Text
18.I1.0017-STELLA MARISHA PANDJOJO-BAB III_a.pdf
Restricted to Registered users only

Download (168kB)
[img] Text
18.I1.0017-STELLA MARISHA PANDJOJO-BAB IV_a.pdf
Restricted to Registered users only

Download (216kB)
[img] Text
18.I1.0017-STELLA MARISHA PANDJOJO-BAB V_a.pdf
Restricted to Registered users only

Download (118kB)
[img] Text
18.I1.0017-STELLA MARISHA PANDJOJO-DAPUS_a.pdf

Download (276kB)
[img] Text
18.I1.0017-STELLA MARISHA PANDJOJO-LAMP_a.pdf
Restricted to Registered users only

Download (154kB)

Abstract

Cangkang udang dan kepiting dapat dimanfaatkan dalam pembuatan kitin dan kitosan untuk meningkatkan potensi ekonomi hasil laut di Indonesia. Perlu dilakukan upaya untuk mengoptimalkan pengolahan krustasea agar seluruh bagian, termasuk cangkangnya, dapat dimanfaatkan dan diolah menjadi kitosan agar memiliki nilai jual yang tinggi. Di dalam cangkang kepiting mengandung protein 15,6-23,9%, kalsium karbonat 53,7-78,4%, dan kitin 18,7-32,2%. Di dalam kulit udang mengandung kitin 15-20%, protein 25-40%, dan kalsium karbonat 45-50%. Kitosan dapat diperoleh melalui metode kimia dan biologis. Terdapat empat tahap pada metode ekstraksi kimia yaitu demineralisasi, deproteinasi, dekolorisasi, dan deasetilasi. Pada metode ekstraksi biologis terdiri dari demineralisasi menggunakan bakteri asam laktat, deproteinasi menggunakan bakteri proteolitik, dan deasetilasi enzimatik. Kitosan dapat diaplikasikan pada berbagai bidang seperti pertanian sebagai pelapis benih, kosmetik sebagai lotion, biomedis untuk penyembuhan luka, dan bidang pangan digunakan sebagai penstabil emulsi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis perbandingan metode ekstraksi kitosan pada cangkang udang dan kepiting. Metode yang digunakan diawali dengan analisis kesenjangan, kemudian merumuskan kata kunci dan pengumpulan literatur, penyaringan literatur, serta analisis dan tabulasi data dengan diagram ikan. Pada ekstraksi kimia dengan bahan baku udang dan kepiting, suhu, waktu, dan konsentrasi pelarut sangat berpengaruh terhadap rendemen dan derajat deasetilasi. Semakin tinggi suhu dan semakin lama waktu pada proses demineralisasi, maka kadar mineral pada cangkang akan semakin menurun dan rendemen kitin yang dihasilkan semakin sedikit sebesar 36,76%. Kadar protein akan semakin menurun seiring dengan peningkatan suhu dan lama waktu deproteinasi, sementara derajat deasetilasi semakin meningkat sebesar 93,47%. Pada ekstraksi biologis dengan bahan baku udang dan kepiting, waktu, jenis bakteri, dan teknik pemurnian sangat berpengaruh terhadap rendemen dan derajat deasetilasi. Semakin banyak jumlah bakteri asam laktat di dalam suatu media, maka produksi asam laktat akan semakin cepat. glukosa pada proses fermentasi oleh L. delbrueckii dapat meningkatkan produksi asam laktat dan mendukung proses demineralisasi (98,63%). Namun, penambahan glukosa saat menginokulasi bakteri Bifidobacterium lactis dapat menyebabkan penurunan produksi protease (deproteinasi sebesar 88%). Metode ekstraksi kitosan secara biologis menujukkan hasil rendemen lebih tinggi dibandingkan dengan metode ektraksi kitosan secara kimia.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 660 Chemical engineering > 664 Food technology > Food processing
Divisions: Faculty of Agricultural Technology > Department of Food Technology
Depositing User: Mr Yosua Norman Rumondor
Date Deposited: 08 Dec 2023 00:38
Last Modified: 08 Dec 2023 00:38
URI: http://repository.unika.ac.id/id/eprint/33772

Actions (login required)

View Item View Item