POTENSI PRODUK OLAHAN KEDELAI UNTUK BALITA YANG MENGALAMI KURANG ENERGI PROTEIN DI INDONESIA

YOSIANI, VENANDA (2023) POTENSI PRODUK OLAHAN KEDELAI UNTUK BALITA YANG MENGALAMI KURANG ENERGI PROTEIN DI INDONESIA. Other thesis, Universitas Katholik Soegijapranata Semarang.

[img] Text
18.I1.0091-Venanda Yosiani-COVER_a.pdf

Download (585kB)
[img] Text
18.I1.0091-Venanda Yosiani-BAB I_a.pdf

Download (277kB)
[img] Text
18.I1.0091-Venanda Yosiani-BAB II_a.pdf
Restricted to Registered users only

Download (297kB)
[img] Text
18.I1.0091-Venanda Yosiani-BAB III_a.pdf

Download (309kB)
[img] Text
18.I1.0091-Venanda Yosiani-BAB IV_a.pdf

Download (223kB)
[img] Text
18.I1.0091-Venanda Yosiani-BAB V_a.pdf

Download (264kB)
[img] Text
18.I1.0091-Venanda Yosiani-BAB VI_a.pdf

Download (112kB)
[img] Text
18.I1.0091-Venanda Yosiani-DAPUS_a.pdf

Download (307kB)
[img] Text
18.I1.0091-Venanda Yosiani-LAMP_a.pdf

Download (215kB)

Abstract

Gizi kurang merupakan suatu kondisi tubuh yang tidak mendapatkan cukup nutrisi. Kelompok usia yang rentan terhadap gizi kurang adalah balita. Salah satu masalah gizi kurang pada balita adalah kurang energi protein (KEP). KEP dapat terjadi karena kurang mengkonsumsi makanan yang memiliki kandungan protein dan energi, hal tersebut dapat diatasi dengan pemberian makanan tambahan (PMT). PMT memiliki fungsi untuk memperbaiki status gizi balita kurang energi protein selama 90 minggu. Di Indonesia, bahan pangan yang dapat digunakan sebagai PMT balita adalah kedelai. Kedelai memiliki kandungan protein 40,4 gram/100 gram dan energi 381 kal/100 gram, namun kedelai memiliki aroma langu yang kurang disukai oleh balita. Untuk menghilangkan aroma langu, kedelai dapat diolah menggunakan beberapa bahan yang memiliki aroma cukup kuat. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui produk olahan kedelai dapat digunakan sebagai PMT balita kurang energi protein dan mengetahui pengaruh pengolahan terhadap nilai gizi dan aroma produk olahan. Penelitian ini menggunakan metode systematic review, pada metode tersebut dilakukan analisis kesenjangan untuk mencari suatu masalah melalui pemetaan selanjutnya dilakukan penyaringan literatur. Berdasarkan penyaringan terdapat 7 literatur dengan peringkat S2, 7 literatur dengan peringkat S3, 12 literatur dengan peringkat S4, 6 literatur dengan peringkat Q2 dan 5 literatur dengan peringkat Q3 yang digunakan untuk review. Berdasarkan hasil penelitian, produk olahan yang dapat digunakan sebagai PMT balita relatif sedikit yaitu 5 dari 24 produk kemudian produk yang tidapat digunakan sebagai PMT adalah 19 produk karena memiliki nilai protein yang tidak sesuai dengan standar PMT yaitu 8-12 gram/100 gram. Produk-produk tersebut dapat digunakan sebagai PMT jika formula produk yang digunakan diubah. Pengolahan dengan substitusi bahan lain dapat mengurangi aroma langu kedelai. Berdasarkan hasil tersebut dapat diketahui bahwa pengolahan dengan substitusi bahan lain seperti buah, kacang, ubi dan coklat dapat meningkatkan daya terima aroma produk dan produk olahan balita dapat digunakan sebagai PMT balita jika formula produk diubah.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 660 Chemical engineering > Beverage Technology
Divisions: Faculty of Agricultural Technology > Department of Food Technology
Depositing User: mr AM. Pudja Adjie Sudoso
Date Deposited: 14 Jun 2023 01:41
Last Modified: 14 Jun 2023 01:41
URI: http://repository.unika.ac.id/id/eprint/32081

Actions (login required)

View Item View Item