REVIEW SPESIASI MERKURI PADA IKAN DAN HABITAT SEKITARNYA SERTA PRINSIP KERJA DAN METODE IDENTIFIKASINYA

CALLISTA E, OEI LINGGA (2023) REVIEW SPESIASI MERKURI PADA IKAN DAN HABITAT SEKITARNYA SERTA PRINSIP KERJA DAN METODE IDENTIFIKASINYA. Other thesis, Universitas Katholik Soegijapranata Semarang.

[img] Text
18.I1.0062-Oei Lingga Callista E-COVER_a.pdf

Download (822kB)
[img] Text
18.I1.0062-Oei Lingga Callista E-BAB I_a.pdf

Download (523kB)
[img] Text
18.I1.0062-Oei Lingga Callista E-BAB II_a.pdf
Restricted to Registered users only

Download (247kB)
[img] Text
18.I1.0062-Oei Lingga Callista E-BAB III_a.pdf

Download (242kB)
[img] Text
18.I1.0062-Oei Lingga Callista E-BAB IV_a.pdf

Download (151kB)
[img] Text
18.I1.0062-Oei Lingga Callista E-BAB V_a.pdf

Download (215kB)
[img] Text
18.I1.0062-Oei Lingga Callista E-DAPUS_a.pdf

Download (292kB)
[img] Text
18.I1.0062-Oei Lingga Callista E-LAMP_a.pdf

Download (168kB)

Abstract

Ikan merupakan salah satu bahan pangan yang tingkat konsumsi yang cukup tinggi.. Pada 2018 sendiri tercatat 54.279 ton dari berbagai spesies ikan yang meliputi ikan air tawar maupun ikan air laut. Tujuan pembuatan laporan ini adalah untuk mengetahui berbagai jenis merkuri dan toksisitasnya setiap jenis merkuri yang terdapat pada ikan serta identifikasi alat deteksi yang digunakan untuk mendeteksi merkuri pada ikan. Metode penelitian dilakukan dengan menganalisis kesenjangan, pengumpulan literatur, penyaringan literatur, dan analisa dan tabulasi data. Ikan sendiri sering kali mengandung kadar logam berat yang cukup tinggi yang dimana berdasarkan data yang telah dikumpulkan tercatat hampir 50% spesies ikan baik dari ikan air tawar maupun ikan air laut sudah terkontaminasi oleh logam berat khususnya merkuri. Merkuri sendiri dapat dibagi menjadi 4 yang akan dibahas, metil merkuri, phenil merkuri, etil merkuri, dan inorganik merkuri. Metil merkuri merupakan jenis merkuri yang paling berbahaya dimana kadar maksimal yang diperbolehkan hanya 0,1 mg/kg jika dibandingkan dengan baik etil merkuri, phenil merkuri, ataupun inorganik merkuri dengan nilai maksimal 0,3 – 0,5 mg/kg. Namun metil merkuri sendiri yang paling sering ditemukan adanya dalam perairan ataupun pada daging ikan. Hal ini diakibatkan dengan adanya merkuri yang terbebas baik dari udara maupun perairan akan terjadinya metilasi dengan pengikatan dengan metil. Alat deteksi yang paling sering digunakan adalah AAS dimana alat ini mudah untuk digunakan namun memiliki tingkat akurasi yang tidak terlalu tinggi, sedangkan HPLC – ICP – MS merupakan alat dengan akurasi yang tinggi atau sangat sensitive namun sulit untuk dioperasikan dan harganya yang mahal. Selain pada ikan, sedimen atau endapan pada laut juga memiliki kadar merkuri yang tinggi hal ini disebabkan oleh oksigen yang terlarut dalam air laut rendah yang mengakibatkan merkuri akan lebih mudah untuk mengendap. Solusi untuk mengurangi merkuri adalah dengan melakukan pembersihan limbah dengan ditambahkannya karbon aktif untuk mengurangi tingkat konsentrasi dan limbah yang terbentuk menjadi lebih bersih. Selain itu upaya yang paling efektif adalah dengan mengurangi penggunaan merkuri.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 660 Chemical engineering > 664 Food technology
Divisions: Faculty of Agricultural Technology > Department of Food Technology
Depositing User: mr AM. Pudja Adjie Sudoso
Date Deposited: 14 Jun 2023 01:41
Last Modified: 14 Jun 2023 01:41
URI: http://repository.unika.ac.id/id/eprint/32080

Actions (login required)

View Item View Item