ADITIYO, ADITIYO (2022) KAJIAN PERTANIAN PERKOTAAN KHUSUS TANAMAN SELADA REVIEW: URBAN AGRICULTURE WITH A SPECIAL REFERENCE TO LETTUCE PLANTS. Other thesis, Universitas Katolik Soegijapranata Semarang.
Text (COVER)
17.I1.0129-ADITIYO-COVER_a.pdf Download (1MB) |
|
Text (BAB I)
17.I1.0129-ADITIYO-BAB I_a.pdf Download (227kB) |
|
Text (BAB II)
17.I1.0129-ADITIYO-BAB II_a.pdf Restricted to Registered users only Download (317kB) |
|
Text (BAB III)
17.I1.0129-ADITIYO-BAB III_a.pdf Download (207kB) |
|
Text (BAB IV)
17.I1.0129-ADITIYO-BAB IV_a.pdf Download (375kB) |
|
Text (BAB V)
17.I1.0129-ADITIYO-BAB V_a.pdf Download (306kB) |
|
Text (BAB VI)
17.I1.0129-ADITIYO-BAB VI_a.pdf Download (186kB) |
|
Text (DAFTAR PUSTAKA)
17.I1.0129-ADITIYO-DAPUS_a.pdf Download (308kB) |
|
Text (LAMPIRAN)
17.I1.0129-ADITIYO-LAMP_a.pdf Download (147kB) |
Abstract
Sayur merupakan bahan pangan yang penting dalam kebutuhan sehari-hari dan kesehatan manusia, karena tingginya kandungan vitamin, mineral dan serat, yang dapat membantu mengurangi risiko defisiensi gizi mikro dan penyakit tidak menular. Pada tahun 2016, konsumsi buah dan sayur di Indonesia mengalami penurunan yaitu 173 gram per hari, 107 gram per kapita/hari untuk konsumsi sayuran dan 67 gram per kapita/hari untuk konsumsi buah, angka tersebut hanya setengah dari yang direkomendasikan Angka Kecukupan Gizi (AKG) yakni sebesar 400 gram per kapita/hari. Banyak masyarakat mulai menyadari mengonsumsi makanan sehat dan bergizi, sehingga banyak permintaan yang tinggi dari masyarakat untuk ketersediaan sayur. Untuk memenuhi dan menjaga ketersediaan sayur bagi masyarakat, dapat dilakukan dengan kegiatan bercocok tanam pada sekitar rumah dengan berkonsep pertanian perkotaan yang dapat dilakukan pada lahan kecil di rumah tangga, lahan kosong, pinggir jalan, dan lain lain. Budidaya tanpa tanah menjadi tren saat ini seperti teknik hidroponik, aeroponik, akuaponik dan sebagainya. Selada (Lactuca sativa L.) salah satu sayur yang paling banyak dikonsumsi dan sayur yang kontribusi secara ekonomi. Selada paling banyak dan mudah dibudidayakan dengan sistem budidaya tanpa tanah, karena memperoleh kualitas yang lebih baik dan harga jual yang lebih tinggi, dibandingkan dengan selada yang dibudidayakan secara konvensional. Tujuan dari penulisan review ini adalah untuk mengetahui keragaman produksi (yield) dan kandungan zat gizi selada yang dihasilkan tiga metode budidaya urban farming: hidroponik, aeroponik dan akuaponik. Pada studi literatur ini menunjukkan metode penanaman yang digunakan dan hasil akhir pertumbuhan tanaman selada baik secara fisik, kimia, dan kandungan nutrisi yang diperoleh. Dalam penelitian ini dapat dilihat bahwa varietas/kultivar selada yang ditanam secara hidroponik memperoleh kualitas fisik, kimia dan kandungan nutrien yang lebih tinggi dibandingkan secara aeroponik dan akuaponik. Beberapa faktor yang mempengaruhi yaitu metode penanaman, unsur hara, perlakuan yang diberikan dan faktor kondisi lingkungan.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 610 Medicine and health |
Divisions: | Faculty of Agricultural Technology > Department of Food Technology |
Depositing User: | Mrs Christiana Sundari |
Date Deposited: | 08 Dec 2022 01:28 |
Last Modified: | 08 Dec 2022 01:28 |
URI: | http://repository.unika.ac.id/id/eprint/30394 |
Actions (login required)
View Item |