MALL BARANG BEKAS DAN DAUR ULANG DI KOTA SEMARANG DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR SUSTAINABLE

SETYAKASIH, ALEXANDRA GRACE (2022) MALL BARANG BEKAS DAN DAUR ULANG DI KOTA SEMARANG DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR SUSTAINABLE. Other thesis, Unika Soegijapranata Semarang.

[img] Text
17.A1.0089-Alexandra Grace Setyakasih_COVER_1.pdf

Download (1MB)
[img] Text
17.A1.0089-Alexandra Grace Setyakasih_BAB I _1.pdf

Download (442kB)
[img] Text
17.A1.0089-Alexandra Grace Setyakasih_BAB II_1.pdf
Restricted to Registered users only

Download (6MB)
[img] Text
17.A1.0089-Alexandra Grace Setyakasih_BAB III_1.pdf

Download (4MB)
[img] Text
17.A1.0089-Alexandra Grace Setyakasih_BAB IV_1.pdf

Download (319kB)
[img] Text
17.A1.0089-Alexandra Grace Setyakasih_BAB V_1.pdf

Download (835kB)
[img] Text
17.A1.0089-Alexandra Grace Setyakasih_BAB VI_1.pdf

Download (1MB)
[img] Text
17.A1.0089-Alexandra Grace Setyakasih_DAFPUS_1.pdf

Download (549kB)
[img] Text
17.A1.0089-Alexandra Grace Setyakasih_LAMP_1.pdf

Download (100kB)

Abstract

Penjualan barang bekas atau barang “second” merupakan hal menarik yang sudah ada sejak lama. Barang yang masih bisa layak pakai tetapi sudah tidak diinginkan oleh pemiliknya dapat digunakan kembali dengan cara menjualnya atau mendaur ulang kembali menjadi barang yang berguna dan berharga. Sebenarnya beberapa tahun terakhir jumlah pasar dari “thrift shopping” ( jual beli barang bekas) terutama yang dapat dikoleksi semakin naik karena orang- orang suka mencari dan mendapatkan barang lama layak pakai ( bermerk ataupun tidak ) dengan harga yang jauh lebih terjangkau dan kadang tergolong rendah untuk dipakai maupun dijual lagi. Hal ini juga merupakan hal yang bagus karena masyarakat mulai dari anak muda sampai orang dewasa secara tidak langsung mendukung sustainable lifestyle , contohnya dalam hal ini adalah sustainable fashion. Tidak hanya itu , di Semarang sudah beberapa kali diadakannya “event” barang bekas tetapi dengan tempat seadanya. Sama dengan halnya daur ulang, Pada masa sekarang masyarakat sudah lebih pintar dalam mendaur ulang berbagai macam limbah dari limbah dapur sampai limbah pakaian menjadi sesuatu yang baru dan berharga) . Hal ini tentunya membuat banyak orang semakin tertarik untuk mendaur ulang untuk dapat dipakai lagi ataupun dijual juga dan secara tidak langsung bisa menaikkan “zero waste” yang berarti juga mengurangi sampah. Tidak sedikit pula orang yang ingin mengembangkan usaha daur ulangnya dan membutuhkan wadah, dan orang yang ingin belajar bagaimana cara mendaur ulang yang baik. Tetapi tidak seperti beberapa kota lain, Semarang belum memiliki wadah jual – beli untuk barang-barang lama atau bekas , barang-barang daur ulang berkualitas yang tentunya dengan peminat yang tinggi . Tempat yang memiliki fasilitas yang lengkap dan baik dengan area menarik yang nyaman juga bersih. Padahal , Semarang sudah memiliki sumber daya yang sangat cukup.Maka dari itu perlu dibangunnya sebuah mall sebagai pusat jual-beli yang menyediakan semua fasilitas untuk jual-beli barang lama dan mengolahnya. Kata Kunci : Barang Bekas, Daur Ulang, Zero Waste , Sustainable Architecture

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: 700 Arts and Recreation > 720 Architecture > 725 Public structures > Shopping malls
Divisions: Faculty of Architecture and Design > Department of Architecture
Depositing User: Ms Dewi Soelistyowati
Date Deposited: 10 Oct 2022 06:06
Last Modified: 10 Oct 2022 07:32
URI: http://repository.unika.ac.id/id/eprint/29725

Actions (login required)

View Item View Item