STANDARISASI METODE DETEKSI DAN IDENTIFIKASI MIKROPLASTIK BERBASIS FTIR-IMAGING MICROSCOPY DENGAN PENDEKATAN MAPPING

DEWI, ALICE SEPTIANA (2022) STANDARISASI METODE DETEKSI DAN IDENTIFIKASI MIKROPLASTIK BERBASIS FTIR-IMAGING MICROSCOPY DENGAN PENDEKATAN MAPPING. Masters thesis, Universitas Katholik Soegijapranata Semarang.

[img]
Preview
Text
20.I3.0007-ALICE SEPTIANA DEWI-COVER_a.pdf

Download (1MB) | Preview
[img]
Preview
Text
20.I3.0007-ALICE SEPTIANA DEWI-BAB I_a.pdf

Download (737kB) | Preview
[img] Text
20.I3.0007-ALICE SEPTIANA DEWI-BAB II_a.pdf
Restricted to Registered users only

Download (631kB)
[img]
Preview
Text
20.I3.0007-ALICE SEPTIANA DEWI-BAB III_a.pdf

Download (1MB) | Preview
[img]
Preview
Text
20.I3.0007-ALICE SEPTIANA DEWI-BAB IV_a.pdf

Download (407kB) | Preview
[img]
Preview
Text
20.I3.0007-ALICE SEPTIANA DEWI-BAB V_a.pdf

Download (233kB) | Preview
[img]
Preview
Text
20.I3.0007-ALICE SEPTIANA DEWI-DAPUS_a.pdf

Download (493kB) | Preview
[img]
Preview
Text
20.I3.0007-ALICE SEPTIANA DEWI-LAMP_a.pdf

Download (2MB) | Preview

Abstract

Urgensi permasalahan mikroplastik telah mendorong perkembangan pesat dari studi ilmiah terkait dengan mikroplastik selama lima tahun terakhir. Namun, hingga saat ini data hasil studi mikroplastik belum dapat dikuantifikasi secara valid dan metode deteksi serta identifikasi masih sangat beragam. Keragaman tersebut mencakup antara lain variasi metode pengambilan sampel, ekstraksi, kuantifikasi, dan identifikasi serta penjaminan mutu analisis. Metode yang beragam menimbulkan kesulitan dalam perbandingan studi mikroplastik dan dalam menilai kevalidan data yang dihasilkan dan risiko mikroplastik. Fourier Transform Infra Red (FTIR) spektroskopi merupakan metode deteksi dan identifikasi yang dinilai memberikan hasil yang dapat diandalkan dan telah dipakai oleh banyak studi. Metode spektroskopi FTIR dapat dikelompokkan menjadi beberapa jenis seperti, attenuated total reflectance FTIR (ATR-FTIR), mikro-FTIR (μ-FTIR), dan focal plane array FTIR (FPA-FTIR). Metode spektroskopi mikro-FTIR merupakan metode dengan sinar infra merah yang banyak digunakan untuk deteksi dan identifikasi jenis polimer mikroplastik. Hal ini dikarenakan mikro-FTIR memiliki keunggulan yaitu setiap polimer memiliki spektrum sidik jari (fingerprints) yang dapat dibedakan dari bahan alami. Namun, mikro-FTIR juga memiliki kelemahan yaitu akurasi yang rendah untuk mengidentifikasi mikroplastik yang berukuran sangat kecil (<10 μm) dan partikel yang diduga mikroplastik harus dipilih secara visual oleh operator yang dapat menimbulkan bias dalam analisis. Standarisasi metode deteksi dan identifikasi perlu dilakukan agar waktu analisis menjadi lebih cepat tanpa mengurangi akurasi dan validitas data. Oleh sebab itu, untuk mengatasi hal ini deteksi dan identifikasi mikroplastik dengan mikro-FTIR dengan pendekatan mapping (area analysis) dapat dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk menetapkan nilai optimum dua faktor, yaitu aperture dan jumlah pemindaian yang dapat mempengaruhi akurasi hasil deteksi dan identifikasi mikroplastik dengan menggunakan mikro-FTIR berbasis pendekatan mapping. Variabel bebas yang dioptimalkan adalah aperture (luasan bidang pendeteksian) dan jumlah pemindaian. Penelitian dibagi menjadi 2 tahap, dengan tahap pertama dilakukan pada 2 jenis reference material (RM) mikroplastik dengan bentuk aqueous solution dengan konsentrasi tertentu. Kedua RM mikroplastik meliputi polistiren (PS) dan poliamida (PA). Tahap kedua dilakukan pada 4 jenis internal standard (IS) mikroplastik, yaitu sampel mikroplastik yang dibuat sendiri di laboratorium dari bahan wadah plastik kemasan makanan, pipa pralon, dan senar pancing. Keempat IS mikroplastik meliputi polistiren (PS), poliamida (PA), polipropilen (PP), dan polivinil klorida (PVC). Penelitian ini menunjukkan bahwa hanya variabel bebas aperture yang menghasilkan titik optimum untuk menentukan skor kesamaan hasil deteksi dan identifikasi menggunakan spektroskopi mikro-FTIR dengan pendekatan mapping. Titik optimum variabel bebas aperture terdapat pada aperture 71x71 hingga 84x84 μm. Penggunaan aperture 5x5 μm menghasilkan hasil skor kesamaan yang paling rendah. Variabel bebas jumlah pemindaian tidak menghasilkan titik optimum terhadap hasil skor kesamaan, kecuali pada sampel IS PA yaitu jumlah pemindaian 55.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 660 Chemical engineering > 664 Food technology
Divisions: Graduate Program in Master of Food Technology
Depositing User: mr AM. Pudja Adjie Sudoso
Date Deposited: 24 Jun 2022 05:47
Last Modified: 24 Jun 2022 05:47
URI: http://repository.unika.ac.id/id/eprint/28888

Actions (login required)

View Item View Item