RUSUNAWA BAGI WARGA LINGKUNGAN BROTOJOYO DALAM 1 DAN 2

Ndruru, Romatio Feronika (2021) RUSUNAWA BAGI WARGA LINGKUNGAN BROTOJOYO DALAM 1 DAN 2. Other thesis, Unika Soegijapranata Semarang.

[img] Text
16.A1.0188-Romatio Feronika Ndruru_COVER_a.pdf

Download (675kB)
[img] Text
16.A1.0188-Romatio Feronika Ndruru_BAB I_a.pdf

Download (249kB)
[img] Text
16.A1.0188-Romatio Feronika Ndruru_BAB II_a.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB)
[img] Text
16.A1.0188-Romatio Feronika Ndruru_BAB III_a.pdf

Download (8MB)
[img] Text
16.A1.0188-Romatio Feronika Ndruru_BAB IV_a.pdf

Download (397kB)
[img] Text
16.A1.0188-Romatio Feronika Ndruru_BAB V_a.pdf

Download (469kB)
[img] Text
16.A1.0188-Romatio Feronika Ndruru_BAB VI_a.pdf

Download (326kB)
[img] Text
16.A1.0188-Romatio Feronika Ndruru_BAB VII_a.pdf

Download (233kB)
[img] Text
16.A1.0188-Romatio Feronika Ndruru_DAPUS_a.pdf

Download (259kB)
[img] Text
16.A1.0188-Romatio Feronika Ndruru_LAMP_a.pdf

Download (8MB)

Abstract

Melalui kementrian dalam negeri atau kemendagri menyatakan bahwa jumlah penduduk di Indonesia sebesar 271.349.889 juta jiwa sejak Desember 2020 dan berdasarkan jumlah tersebut dikatakan bahwa pulau Jawa menduduki urutan pertama jumlah penduduk terbanyak di Indonesia sebesar 55,94% disusul oleh Sumatera, Sulawesi, Kalimantan, Bali dan Nusa Tenggara, Papua dan Maluku secara detail untuk kawasan pulau Jawa dikatakan dalam survey bahwa provinsi Jawa Barat menempati urutan pertama sebanyak 471 juta jiwa disusul oleh provinsi Jawa Timur 41,04 juta jiwa dan Jawa Tengah 37,10 juta jiwa dan dari hasil survey pernyataan tersebut diketahui sebanyak 55% populasi WNI hidup di area kota dan diperkirakan ditahun 2045 jumlah tersebut akan meningkat tajam menjadi 63,8 juta jiwa sejak tahun 2015, perkembangan penduduk perkotaan yang melaju dilahan terbatas mengindikasikan urgensi akan sistem menyediakan perumahan dan akses infrastruktur yang tepat ditemukan pula bahwa Indonesia masih kurang memberikan pelayanan khususnya rumah layak huni bagi lapisan masyarakat bawah mereka memilih untuk menempati area pinggiran kota karena harga lahan dan rumah yang tinggi dikota dan membawa dampak commuting timeserta kemacetan lalu lintas dikota karena jarak tempuh dari tempat tinggal tengah kota tempat bekerja diketahu juga melalui Susenas atau survey sosial ekonomi nasional tahun 2019 sebanyak 15,5 juta atau 38,9% rumah tangga perkotaan menempati rumah tidak layak huni pada sanitasi dan sumber air bersih yang buruk dan sebanyak 3,9 juta rumah tangga diperkotaan seluruh provinsi pulau Jawa berdesakan tinggal dalam hunian yang sempit membawa resiko besar penularan penyakit seperti TBC, covid 19 dsb sehingga perlu adanya upaya menangani resiko dan masalah tersebut salah satunya membentuk hunian vertikal baik low rise dan high rise yang kini telah menjadi trend dunia untuk area perkotaan melalui pertimbangan kebijakan yang dibuat oleh pemerintah Indonesia dalam kajian RPJMN 2020 – 2024 pemerintah mendukung dan mendorong upaya peremajaan kota untuk hunian layak huni secara intensif salah satunya yaitu mengembangkan public housing berupa rumah susun perkotaan upaya terhadap konsolidasi tanah pada area permukiman padat baik menyediakan public housing, social housing dan revitalisasi hunian public dan social housing eksisting yang sudah ada diperkotaan agar performa fungsi bangunan tersebut dapat ditingkatkan bagi penggunanya atau penghuni rumah susun tersebut.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: 700 Arts and Recreation > 720 Architecture
Divisions: Faculty of Architecture and Design
Depositing User: Mr Agung Tri Hartadi
Date Deposited: 23 Sep 2021 04:20
Last Modified: 23 Sep 2021 04:20
URI: http://repository.unika.ac.id/id/eprint/26598

Actions (login required)

View Item View Item