EKSTRAKSI DAN PURIFIKASI SENYAWA FIKOBILIPROTEIN PADA RUMPUT LAUT MERAH

DEVITA, ELVINA (2020) EKSTRAKSI DAN PURIFIKASI SENYAWA FIKOBILIPROTEIN PADA RUMPUT LAUT MERAH. Other thesis, UNIKA SOEGIJAPRANATA SEMARANG.

[img] Text (COVER)
17.I1.0124_ELVINA DEVITA COVER.pdf

Download (702kB)
[img] Text (BAB 1)
17.I1.0124_ELVINA DEVITA BAB 1.pdf

Download (432kB)
[img] Text (BAB 2)
17.I1.0124_ELVINA DEVITA BAB 2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (262kB)
[img] Text (BAB 3)
17.I1.0124_ELVINA DEVITA BAB 3.pdf

Download (412kB)
[img] Text (BAB 4)
17.I1.0124_ELVINA DEVITA BAB 4.pdf

Download (252kB)
[img] Text (BAB 5)
17.I1.0124_ELVINA DEVITA BAB 5.pdf

Download (158kB)
[img] Text (DAFTAR PUSTAKA)
17.I1.0124_ELVINA DEVITA DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (235kB)
[img] Text (LAMPIRAN)
17.I1.0124_ELVINA DEVITA LAMPIRAN.pdf

Download (162kB)

Abstract

Rumput laut memiliki spesies melimpah yang dimanfaatkan untuk bahan pangan dan bahan olahan pangan (alginat, karagenan, agar, pigmen), kesehatan (memiliki aktivitas antivirus, antioksidan, anti-inflamasi), pertanian, bahan kertas, kosmetik dan juga bahan bakar. Salah satu kandungan yang biasa dimanfaatkan adalah pigmen fikobiliprotein. Fikobiliprotein merupakan protein yang mampu berpendar (fluorescent) yang berperan sebagai pigmen utama dalam rumput laut merah. Ekstraksi fikobiliprotein dilakukan dengan dua tahap utama yaitu tahap pemisahan fikobiliprotein dari sel dan tahap isolasi. Pemisahan fikobiliprotein dilakukan dengan penghancuran sel dan menghasilkan ekstrak kasar. Kemudian, pada tahap isolasi atau purifikasi terjadi pemisahan komponen fikobiliprotein sehingga memiliki indeks kemurnian yang lebih tinggi. Metode ekstraksi konvensional memiliki beberapa keterbatasan, di antaranya adalah penggunaan pelarut yang terlalu banyak dan mungkin berbahaya bagi lingkungan serta waktu ekstraksi yang cenderung lama. Metode alternatif memiliki keunggulan berupa penggunaan pelarut cenderung lebih sedikit, waktu ekstraksi yang singkat serta yield lebih maksimal. Pemilihan metode ekstraksi harus didasarkan pada sifat senyawa yang diekstraksi sehingga perlu memperhatikan parameter-parameter yang mempengaruhi ekstraksi untuk memperoleh hasil ekstraksi yang maksimal. Tujuan dari penelitian ini adalah mengulas berbagai metode ekstraksi dan purifikasi serta faktor-faktor yang mempengaruhi yield fikobiliprotein pada rumput laut merah dan menganalisis parameter optimal dalam proses ekstraksi dan purifikasi agar didapatkan fikobiliprotein yang maksimal. Pada studi literatur ini, metode ekstraksi konvensional yang biasa dilakukan berupa metode maserasi, ekstraksi serial, homogenisasi dan freezing-thawing. Sedangkan metode alternatif yang digunakan adalah ultrasound assisted extraction (UAE) dan enzymatic assisted extraction (EAE). Metode yang banyak menghasilkan ekstrak dengan yield paling tinggi adalah ekstraksi serial karena mampu merusak dinding sel sehingga melarutkan sebagian besar fikobiliprotein. Sementara, metode alternatif yang banyak digunakan adalah EAE dengan menggunakan enzim xylanase. Metode purifikasi yang mampu menghasilkan fikoeritrin denganindeks kemurnian paling tinggi berupa kombinasi antara hydroxyapatite column dan gel filtration. Perbedaan metode ekstraksi terbukti mampu menghasilkan yield dan indeks purifikasi yang beragam. Perbedaan tersebut dipengaruhi oleh parameter suhu, pH, waktu, pemilihan larutan, dan kecepatan sentrifugasi. Pemilihan sampel dari segi waktu pemanenan, area pemanenan dan bagian dari sampel juga mempengaruhi hasil ekstraksi dan purifikasi.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 660 Chemical engineering > Food Technology
Divisions: Faculty of Agricultural Technology > Department of Food Technology
Depositing User: mr Dwi Purnomo
Date Deposited: 31 May 2021 03:53
Last Modified: 31 May 2021 03:53
URI: http://repository.unika.ac.id/id/eprint/25229

Actions (login required)

View Item View Item