DAMPAK MELAKUKAN FRIEND WITH BENEFITS RELATIONSHIP PADA DEWASA AWAL

Dwilaksmi, Maria Francisca Mahatmya Wijna (2020) DAMPAK MELAKUKAN FRIEND WITH BENEFITS RELATIONSHIP PADA DEWASA AWAL. Masters thesis, Universitas Katolik Soegijapranata Semarang.

[img] Text
18E30106-Maria Francisca Mahatmya Wijna Dwilaksmi-COVER_a.pdf

Download (1MB)
[img] Text
18E30106-Maria Francisca Mahatmya Wijna Dwilaksmi-BAB I_a.pdf

Download (646kB)
[img] Text
18E30106-Maria Francisca Mahatmya Wijna Dwilaksmi-BAB II_a.pdf
Restricted to Registered users only

Download (787kB)
[img] Text
18E30106-Maria Francisca Mahatmya Wijna Dwilaksmi-BAB III_a.pdf

Download (546kB)
[img] Text
18E30106-Maria Francisca Mahatmya Wijna Dwilaksmi-BAB IV_a.pdf

Download (1MB)
[img] Text
18E30106-Maria Francisca Mahatmya Wijna Dwilaksmi-BAB V_a.pdf

Download (325kB)
[img] Text
18E30106-Maria Francisca Mahatmya Wijna Dwilaksmi-DAPUS_a.pdf

Download (433kB)
[img] Text
18E30106-Maria Francisca Mahatmya Wijna Dwilaksmi-LAMP_a.pdf

Download (2MB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak melakukan friend with benefits relationships (FWB) pada dewasa awal. Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Sampel dalam penelitian ini berjumlah tiga orang laki-laki dan satu orang perempuan dengan rentang usia 25-29 tahun, suku bangsa Jawa yang tinggal di daerah Yogyakarta dan Semarang dan menjalani hubungan FWB. Dari hasil analisis data, diketahui adanya dampak positif dan negatif yang muncul selama menjalani hubungan FWB. Dampak positif yang muncul saat menjalani hubungan FWB adalah adanya relasi pertemanan dengan orang yang baru, meningkatkan kejujuran pada sebuah pertemanan, menumbuhkan kepercayaan diri, tidak memerlukan sebuah komitmen untuk melakukan hubungan seksual, mendapatkan afeksi dari teman lawan jenis, memiliki pasangan yang selalu menemani, melepaskan emosi yang ada di dalam diri, dan bisa menyegarkan suasana hati. Dampak negatif dari hubungan FWB adalah hubungan seksual tidak lagi sakral dan sebatas rutinitas saja, adanya perasaan bersalah yang muncul dalam diri sendiri, adanya perasaan tercabik, secara ekonomi menjadi lebih boros, menjadi dianggap tidak bisa serius ketika menjalin sebuah hubungan, dicap anak nakal oleh orang di sekitar, adanya ketergantungan terhadap hubungan FWB, ketergantungan untuk selalu memiliki pasangan dan munculnya perasaan bersalah terhadap orang-orang di sekitarnya.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: 100 Philosophy and Psychology > 150 Psychology > Psychological of Adult
Divisions: Graduate Program in Psychology > Master of Psychology
Depositing User: mr AM. Pudja Adjie Sudoso
Date Deposited: 11 Jan 2021 06:24
Last Modified: 11 Jan 2021 06:24
URI: http://repository.unika.ac.id/id/eprint/23299

Actions (login required)

View Item View Item