PUSAT PELATIHAN BAHASA DI YOGYAKARTA

Anggraini, Hapsari (2019) PUSAT PELATIHAN BAHASA DI YOGYAKARTA. Other thesis, UNIKA SOEGIJAPRANATA.

[img] Text
15.A1.0155_Hapsari Anggraini_COVER.pdf

Download (1MB)
[img] Text
15.A1.0155_Hapsari Anggraini_BAB 1.pdf

Download (369kB)
[img] Text
15.A1.0155_Hapsari Anggraini_BAB 2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (459kB)
[img] Text
15.A1.0155_Hapsari Anggraini_BAB 3.pdf

Download (1MB)
[img] Text
15.A1.0155_Hapsari Anggraini_BAB 4.pdf

Download (486kB)
[img] Text
15.A1.0155_Hapsari Anggraini_BAB 5.pdf

Download (496kB)
[img] Text
15.A1.0155_Hapsari Anggraini_DAPUS.pdf

Download (374kB)
[img] Text
15.A1.0155_Hapsari Anggraini_LAMPIRAN.pdf

Download (458kB)

Abstract

Pusat Pelatihan Bahasa adalah pendidikan non formal yang melayani berbagai macam bahasa. Latar belakang permasalahan projek Pusat Pelatihan Bahasa adalah kurangnya minat masyarakat dalam belajar bahasa, padahal dengan memiliki kemampuan berbahasa lebih dari satu dapat menunjang pendidikan, karir, maupun mengembangkan potensi diri. Pemilihan bahasa untuk pelatihan didasari dari kepentingan bahasa tersebut untuk pendidikan. Yogyakarta sendiri merupakan kota pelajar dan banyak wisatawan asing, sehingga dipilihlah kota Yogyakarta sebagai tempat projek Pusat Pelatihan Bahasa. Lokasi tapak projek Pusat Pelatihan Bahasa ini berada di dekat dengan fungsi perdagangan dan jasa, fungsi pendidikan, dan pemukiman warga. Hal ini menjadi potensi hadirnya Pusat Pelatihan Bahasa di tengah – tengah mereka. Siswa pada Pusat Pelatihan Bahasa adalah anak anak (usia enam sampai 12 tahun), remaja, hingga dewasa. Metode pembelajaran pada umumnya adalah teacher centered learning, namun pada projek Pusat Pelatihan Bahasa ini menggunakan sistem student centered learning. Metode ini lebih mengutamakan kepada siswanya dengan kegiatan kegiatan praktik dan berkelompok, sehingga hal ini dapat memudahkan berinteraksi dengan lainnya dan berpotensi untuk menambahkan fasilitas pada projek Pusat Pelatihan Bahasa yaitu studio rekaman, ruang komunal, dan auditorium. Dan adanya penambahan fasilitas tersebut diharapkan dapat meningkatkan kemampuan masyarakat dalam belajar bahasa. Dengan adanya kegiatan yang terfokus terhadap praktik, diharapkan dapat menunjang kegiatan pelatihan bahasa dengan baik. Kegiatan praktik sendiri lebih memudahkan pembelajaran karena langsung diterapkan dalam kehidupan sehari – hari. Selain itu, pemanfaatan ruang luar juga bisa dijadikan sebagai tempat untuk metode pembelajaran seperti melakukan kegiatan bermain peran/ lomba di ruang luar, sehingga ruang dalam dan ruang luar dapat berkesinambungan untuk kegiatan belajar. Bentuk bangunan Pusat Pelatihan Bahasa biasanya hanya berbentuk kotak – kotak saja, karena biasanya lokasi Pusat Pelatihan Bahasa berada di ruko – ruko. Oleh karena itu, projek Pusat Pelatihan Bahasa ini akan dirancang dengan bentuk yang plastis atau bebas namun dapat mengakomodasi kegiatan pelatihan bahasa, maka dipilihlah arsitektur post modern sebagai pendekatan perancangan. Arsitektur Post Modern merupakan pendekatan dengan konsep penggabungan arsitektur post modern dengan vernakular, metafora, kontekstual, dan lain lain. Perancangan Pusat Pelatihan Bahasa ini juga difokuskan terhadap kedap suara agar ruang seperti laboratorium bahasa, auditorium dan studio rekaman tidak terganggu oleh kebisingan yang berasal dari luar. Projek Pusat Pelatihan Bahasa ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan arsitektur, khususnya dengan fungsi bangunan pendidikan dan dapat digunakan sebagai wadah kegiatan pelatihan bahasa dengan maksimal.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: 700 Arts and Recreation > 720 Architecture > Educational Buildings
Divisions: Faculty of Architecture and Design > Department of Architecture
Depositing User: Ms Agustin Hesti Pertiwi
Date Deposited: 23 Jun 2020 04:47
Last Modified: 23 Sep 2020 06:33
URI: http://repository.unika.ac.id/id/eprint/21328

Actions (login required)

View Item View Item