EKSTRAKSI SENYAWA BIOAKTIF DARI RUMPUT LAUT EXTRACTION OF BIOACTIVE COMPOUNDS FROM SEAWEED

UNSPECIFIED (2019) EKSTRAKSI SENYAWA BIOAKTIF DARI RUMPUT LAUT EXTRACTION OF BIOACTIVE COMPOUNDS FROM SEAWEED. Other thesis, UNIKA SOEGIJAPRANATA SEMARANG.

Full text not available from this repository.

Abstract

Kandungan senyawa bioaktif dalam rumput laut sedang mengalami peningkatan jumlah peminat karena potensinya dalam meningkatkan kesehatan. Beberapa senyawa bioaktif dalam rumput laut secara umum meliputi meliputi karotenoid, polifenol, polisakarida, protein dan asam lemak. Senyawa bioaktif dalam rumput laut bisa diekstraksi dengan metode konvensional maupun dengan metode alternatif yang lebih baru. Metode konvensional memiliki beberapa keterbatasan, di antaranya adalah penggunaan pelarut yang terlalu banyak dan mungkin berbahaya bagi lingkungan serta waktu ekstraksi yang cenderung lama. Metode alternatif memiliki keunggulan berupa penggunaan pelarut cenderung lebih sedikit, waktu ekstraksi yang singkat serta yield yang lebih maksimal. Pemilihan metode ekstraksi harus didasarkan pada sifat dari senyawa yang akan diekstraksi sehingga perlu memperhatikan parameter-parameter yang mempengaruhi ekstraksi untuk memperoleh hasil ekstraksi yang maksimal. Tujuan dari penelitian ini adalah mengulas berbagai metode ekstraksi dan faktor-faktor dalam proses ekstraksi yang berpengaruh terhadap yield senyawa bioaktif pada rumput laut (terutama karotenoid dan polifenol) dan mengetahui kondisi parameter operasi terbaik untuk mendapatkan senyawa bioaktif (terutama karotenoid dan polifenol) yang diinginkan. Pada studi literatur ini, metode ekstraksi alternatif yang disoroti adalah supercritical fluid extraction (SFE), ultrasound assisted extraction (UAE) dan microwave assisted extraction (MAE). SFE merupakan metode yang berbasis pada prinsip fluida supercritical sehingga yield yang dihasilkan lebih banyak akibat sifat fluida supercritical yang mudah mengalami difusi. Pada SFE, senyawa bioaktif akan mencapai yield optimum pada suhu 40-50°C, tekanan 30-40 MPa, dan penggunaan co-solvent berupa air (untuk phlorotannin) dan minyak bunga matahari (untuk karotenoid). UAE merupakan metode ekstraksi yang dibantu dengan gelombang ultrasonik untuk memecahkan partikel dari bahan sehingga senyawa bioaktif lebih mudah diambil. Kondisi optimum UAE untuk ekstraksi senyawa bioaktif adalah pada suhu 30°C, frekuensi 20-50 kHZz dan penggunaan pelarut berupa HCl selama 60 menit. MAE merupakan metode ekstraksi alternatif yang dibantu dengan gelombang mikro untuk meningkatkan redistribusi energi antar molekul sehingga media menjadi panas dan penetrasi pelarut serta yield senyawa bioaktif meningkat. Untuk MAE, kondisi optimum dalam memperoleh yield senyawa bioaktif yang maksimal adalah daya sebesar 300-500 watt dan suhu 40-60°C selama 25-40 menit (untuk senyawa polifenol) dan 10 menit (untuk karotenoid).

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 660 Chemical engineering > Chemical Technology
Divisions: Faculty of Agricultural Technology > Department of Food Technology
Depositing User: mr AM. Pudja Adjie Sudoso
Date Deposited: 30 Mar 2020 02:34
Last Modified: 20 Apr 2020 04:55
URI: http://repository.unika.ac.id/id/eprint/21084

Actions (login required)

View Item View Item