PERLINDUNGAN HUKUM BAGI DOKTER GIGI YANG MELAKUKAN SEDASI INHALASI SADAR DENGAN GAS N20-02 PADA PRAKTIK KEDOKTERAN GIGI (STUDI KASUS DI LADOKGI R.E.MARTADINATA)

AGUSTIA, LITA (2011) PERLINDUNGAN HUKUM BAGI DOKTER GIGI YANG MELAKUKAN SEDASI INHALASI SADAR DENGAN GAS N20-02 PADA PRAKTIK KEDOKTERAN GIGI (STUDI KASUS DI LADOKGI R.E.MARTADINATA). Masters thesis, Unika Soegijapranata Semarang.

[img] Text (COVER)
07.93.0048 Lita Agustia COVER.pdf

Download (720kB)
[img] Text (BAB 1)
07.93.0048 Lita Agustia BAB 1.pdf

Download (1MB)
[img] Text (BAB 2)
07.93.0048 Lita Agustia BAB 2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (3MB)
[img] Text (BAB 3)
07.93.0048 Lita Agustia BAB 3.pdf

Download (2MB)
[img] Text (BAB 4)
07.93.0048 Lita Agustia BAB 4.pdf

Download (363kB)
[img] Text (DAFTAR PUSTAKA)
07.93.0048 Lita Agustia Dapus.pdf

Download (277kB)
[img] Text (LAMPIRAN)
07.93.0048 Lita Agustia LAMPIRAN.pdf

Download (413kB)

Abstract

Tehnik sedasi inhalasi sadar N20-02 ini umumnya digunakan pada pasien yang merasa sangat cemas, refleks muntah tinggi, ataupun anakanak dengan kebutuhan khusus yang masih dapat berkomunikasi dengan baik pada dokternya. Oi Indonesia tehnik sedasi inhalasi sadar belum sepopuler di Eropa, karena belum adanya kepastian hukum dalam penggunaannya. Oleh sebab itu penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang pengaturan hukum tehnik sedasi inhalasi sadar gas N20-02 pada praktik kedokteran gigi, mengetahui pelaksanaan penggunaannya pada praktik kedokteran gigi di Ladokgi RE Martadinata serta memperoleh gambaran tentang perlindungan hukum bagi dokter gigi yang melakukannya di klinik khusus Ladokgi RE Martadinata. Penelitian ini memal<ai metode pendekatan Yuridis 50siologis dengan spesifikasi penelitian deskriptif analitis, artinya metode penelitian yang mengambil data langsung dari data primer hasil penelitian dilapangan dengan cara wawancara, pengamatan serta mempelajari file yang ada, kemudian membuat gambaran secara sistematis, faktual dan akurat mengenai takta dan sifat hubungan antar gejala yang (jiteliti sambil menganalisisnya. 5elain itu, digunal(an pula data sekunder yang diperoleh dari studi kep'ustakaan. Pengaturan hukum tehnik sedasi ini belum sepenuhnya dilaksanakan disebabkan cabang ilmu kedokteran gigi interdisiplin (termasuk sedasi inhalasi sadar) baru diterapkan di Indonesia, dibutuhkan peran Asosiasi Institusi Pendidikan untuk memperkenalkan ilmu ini di strata 5-1 s hingga mempunyai standar pendidikan dan standar profesi. Oengan adanya wadah berup-a ikatan peminat serta pendidikan berkelanjutan yang bersertifikat dari organisasi protesi, diharapkan cabang ilmu ini mempu yai standar kompetensi bagi dokter gigi yang berminat mengikutinya. Pelaksanaan di Ladokgi REM hanya berdasarkan standar prosedur operasional, belum tercantumnya tindakan ini dalam pedoman standar pelayanan medis yang ada dan belum da standar kompetensi sebagai dasar hukum, secara yuridis hal ini belum memenuhi ketentuan hukum yang disyaratkan bagi perlindungan hokum. Perlu pengaturan hukum dari organisasi profesi yang dikuatkan oleh pemerintah agar dapat digunakan sebagai acuan dalam melakukan sedasi inhalasi sadar, sehingga dokter gigi yang melaksanakan merasa terlindungi dan mendapat kepastian hukum.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: 300 Social Sciences > 340 Law
300 Social Sciences > 340 Law > 345 Criminal law > Medical Law
Divisions: Graduate Program in Master of Law
Depositing User: Mrs Christiana Sundari
Date Deposited: 12 Dec 2018 08:10
Last Modified: 12 Dec 2018 08:10
URI: http://repository.unika.ac.id/id/eprint/17647

Actions (login required)

View Item View Item