PENGARUH SUHU PENGERINGAN TERHADAP KARAKTERISTIK TEPUNG PISANG (Musa paradisiaca L) YANG DIOLAH MENJADI BUBUR BAYI

Prabowo, Christian (2017) PENGARUH SUHU PENGERINGAN TERHADAP KARAKTERISTIK TEPUNG PISANG (Musa paradisiaca L) YANG DIOLAH MENJADI BUBUR BAYI. Other thesis, Fakultas Teknologi Pertanian.

[img] Text
13.70.0086 Christian Prabowo COVER.pdf

Download (460kB)
[img] Text
13.70.0086 Christian Prabowo BAB I.pdf

Download (137kB)
[img] Text
13.70.0086 Christian Prabowo BAB II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (354kB)
[img] Text
13.70.0086 Christian Prabowo BAB III.pdf

Download (233kB)
[img] Text
13.70.0086 Christian Prabowo BAB IV.pdf

Download (144kB)
[img] Text
13.70.0086 Christian Prabowo BAB V.pdf

Download (115kB)
[img] Text
13.70.0086 Christian Prabowo DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (207kB)
[img] Text
13.70.0086 Christian Prabowo LAMPIRAN.pdf

Download (824kB)

Abstract

Indonesia merupakan negara yang memiliki sumber daya alam yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan pangan sumber karbohidrat. Salah satu komoditas yang dapat dimanfaatkan adalah buah pisang. Namun buah pisang kurang dimanfaatkan secara maksimal, karena buah pisang mudah mengalami pembusukan selama masa penyimpanan. Untuk mengatasi hal tersebut, buah pisang dapat diolah menjadi tepung. Tepung pisang memilik umur simpan yang lebih lama dan lebih praktis untuk diolah menjadi produk. Salah satu produk yang dapat dihasilkan dari tepung pisang adalah bubur bayi. Dalam penelitian ini, pisang yang digunakan adalah pisang kepok. Pembuatan tepung pisang dilakukan dengan pengeringan dan penepungan. Pengeringan pisang dilakukan dengan menggunakan oven, pada beberapa suhu pengeringan. Suhu pengeringan yang digunakan pada penelitian ini adalah 60oC, 70oC, dan 80oC. Analisa yang dilakukan pada penelitian ini antara lain analisa proksimat, kadar pati, warna, water holding capacity (WHC), water activity (Aw), uji seduh, dan waktu rehidrasi. Kemudian, tepung pisang diolah menjadi bubur bayi. Bubur bayi dipilih karena pisang merupakan sumber karbohidrat. Pada bubur bayi dilakukan uji organoleptik dengan panelis ibu-ibu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa suhu pengeringan 60oC memiliki hasil paling tinggi dalam kandungan protein, lemak, dan pati. Kemudian, suhu pengeringan 80oC memberikan hasil paling tinggi pada kandungan karbohidrat, amilosa, serta memiliki kandungan air paling rendah. Bubur bayi yang dihasilkan dari tepung pisang dapat memenuhi standar kalori yang ada. Dari hasil uji organoleptik, bubur bayi yang dibuat dari tepung pisang dengan suhu pengeringan 80oC memiliki tingkat penerimaan paling tinggi.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 660 Chemical engineering > Food Technology
Divisions: Faculty of Agricultural Technology
Depositing User: mr AM. Pudja Adjie Sudoso
Date Deposited: 02 Mar 2018 03:13
Last Modified: 10 Nov 2020 02:16
URI: http://repository.unika.ac.id/id/eprint/15703

Actions (login required)

View Item View Item