ELVIANA, ROSABELLA (2017) STUDI MANFAAT ANTI-DIARE PADA TEMPE DAN AKTIVITAS ANTIBAKTERI AIR SEDUHAN TEMPE TERHADAP BAKTERI GRAM POSITIF DAN BAKTERI GRAM NEGATIF. Other thesis, Unika Soegijapranata Semarang.
|
Text (COVER)
12.70.0019 Rosabella Elviana COVER.pdf Download (474kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
12.70.0019 Rosabella Elviana BAB I.pdf Download (202kB) | Preview |
|
Text (BAB II)
12.70.0019 Rosabella Elviana BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (204kB) |
||
|
Text (BAB III)
12.70.0019 Rosabella Elviana BAB III.pdf Download (328kB) | Preview |
|
|
Text (BAB IV)
12.70.0019 Rosabella Elviana BAB IV.pdf Download (75kB) | Preview |
|
|
Text (BAB V)
12.70.0019 Rosabella Elviana BAB V.pdf Download (41kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR PUSTAKA)
12.70.0019 Rosabella Elviana DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (162kB) | Preview |
Abstract
Diare karena infeksi saluran pencernaan masih merupakan masalah yang cukup serius di negara-negara berkembang termasuk Indonesia, dimana sumbernya dapat berasal dari virus, bakteri, dan parasit. Namun penggunaan antibiotik tanpa pengawasan dari pihak berwenang tidak dianjurkan untuk penderita diare karena dapat menyebabkan resistennya mikroorganisme patogen dan kematian bakteri baik dalam saluran pencernaan. Tempe kedelai yang merupakan bahan makanan yang murah, mudah didapatkan, dan memiliki efek anti-diare. Salah satu efek anti-diare pada tempe dari kedelai (Glycine max (L.) Merr.) adalah bersifat antibakteri. Salah satu metode ekstrak tempe yang mudah diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dan dipercaya dapat mengobati diare adalah dengan menyeduh tempe dalam air panas. Suhu penyeduhan pada umumnya sekitar 70-100°C, oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui manfaat anti-diare pada tempe dan senyawa antibakteri yang terlarut dalam air seduhan tempe sehingga dapat menghambat pertumbuhan bakteri gram positif dan bakteri gram negatif. Metode penelitian yang dilakukan yaitu dengan studi literatur dan analisa laboratorium. Analisa laboratorium dilakukan dengan pengujian antibakteri metode sumuran dan metode turbidimetri, dimana tempe kedelai direndam dengan perlakuan suhu awal air perendaman 40°C, 50°C, dan 60°C selama 1 jam. Hasil pengujian metode turbidimetri menunjukkan bahwa aktivitas antibakteri terbesar dihasilkan pada air seduhan tempe dengan suhu awal 40°C. Pengujian dilanjutkan dengan tempe kedelai yang direndam dalam air dengan suhu awal 40°C dan suhu konstan 40°C selama 30 menit, 60 menit, dan 90 menit. Hasil pengujian menunjukkan aktivitas antibakteri terbesar didapati pada air seduhan tempe dengan perlakuan suhu konstan 40°C selama 30 menit dan lebih aktif menghambat pertumbuhan bakteri gram positif dibanding bakteri gram negatif. Hal ini didukung oleh hasil studi literatur dimana senyawa antibakteri yang terkandung dalam tempe merupakan protein hasil degradasi proses fermentasi yang aktif hanya terhadap bakteri gram positif dan memiliki sifat sensitif terhadap panas, pH rendah, dan protease. Selain sifat antibakteri, tempe mempunyai senyawa bioaktif berupa karbohidrat arabinosa yang dapat menghambat adhesi bakteri ETEC pada dinding usus dan meminimalkan kehilangan cairan selama infeksi diare. Kesimpulannya, aktivitas antibakteri pada air seduhan tempe lebih aktif menghambat bakteri Gram positif dibanding bakteri Gram negatif dengan penggunaan suhu rendah, yaitu suhu konstan 40°C selama 30 menit. Oleh karena itu, keberadaan senyawa antibakteri dan senyawa bioaktif pada tempe kedelai bermanfaat sebagai anti-diare yang dapat mencegah dan mengatasi diare.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 660 Chemical engineering > Chemical Technology |
Divisions: | Faculty of Agricultural Technology > Department of Food Technology |
Depositing User: | Mrs Christiana Sundari |
Date Deposited: | 02 Oct 2017 07:45 |
Last Modified: | 20 Sep 2021 02:30 |
URI: | http://repository.unika.ac.id/id/eprint/14828 |
Actions (login required)
View Item |