Konservatori Taman Hutan Hujan Dengan Pendekatan Desain Biophilic Di Kabupaten Semarang

Handika, Jong Hagai Epha (2021) Konservatori Taman Hutan Hujan Dengan Pendekatan Desain Biophilic Di Kabupaten Semarang. Other thesis, Unika Soegijapranata.

[img]
Preview
Text
17.A1.0012-Jong Hagai Epha Handika-COVER_a.pdf

Download (521kB) | Preview
[img]
Preview
Text
17.A1.0012-Jong Hagai Epha Handika-BAB I_a.pdf

Download (201kB) | Preview
[img] Text
17.A1.0012-Jong Hagai Epha Handika-BAB II_a.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)
[img]
Preview
Text
17.A1.0012-Jong Hagai Epha Handika-BAB III_a.pdf

Download (1MB) | Preview
[img]
Preview
Text
17.A1.0012-Jong Hagai Epha Handika-BAB IV_a.pdf

Download (128kB) | Preview
[img]
Preview
Text
17.A1.0012-Jong Hagai Epha Handika-BAB V_a.pdf

Download (442kB) | Preview
[img]
Preview
Text
17.A1.0012-Jong Hagai Epha Handika-BAB VI_a.pdf

Download (461kB) | Preview
[img]
Preview
Text
17.A1.0012-Jong Hagai Epha Handika-BAB VII_a.pdf

Download (1MB) | Preview
[img]
Preview
Text
17.A1.0012-Jong Hagai Epha Handika-DAPUS_a.pdf

Download (372kB) | Preview
[img]
Preview
Text
17.A1.0012-Jong Hagai Epha Handika-LAMP_a.pdf

Download (1MB) | Preview

Abstract

Lingkungan sudah mulai mengalami kerusakan yang serius, dan mencapai tahap darurat. Kerusakan lingkungan menyebabkan lingkungan yang tidak mendukung bagi manusia. Hilangnya hutan dapat menyebabkan penurunan kualitas lingkungan, perubahan iklim, terganggunya siklis air, dan dapat mengakibatkan kekeringan. Salah satu hutan yang tingkat ancamannya tinggi adalah hutan hujan. Menurut Nasional Geographic Hutan berukuran 38 ribu kilometer persegi mengalami kerusakan. Banyaknya kebakaran hutan, penebangan liar, dan pembangunan proyek di kawasan hutan membuat perlu adanya upaya konservasi terhadap hutan hujan. Pada Tahun 2000 luas hutan di Jawa diperkirakan sekitar 2,2 juta hektar, namun pada tahun 2009 luas hutan hanya menyisakan 800 ribu hektar, dengan begitu hutan dijawa berkurang 60%. Pengetahuan masyarakat tentang tanaman hutan hujan masih sangat terbatas. Oleh karena itu dibutuhkan sebuah tempat yang digunakan untuk mewadahi tanaman hutan hujan untuk dilestarikan, dibudidayakan, dan dikonservasi agar spesies tanaman hutan hujan tidak punah dan dapat ditanam kembali untuk melestarikan hutan yang ditebang atau yang terbakar. Konservatori merupakan metode penanaman di dalam ruangan dapat menjadi solusi untuk membudidayakan tanaman. Namun permasalahnya adalah menciptakan iklim mikro pada bangunan sehingga sesuai dengan habitat hutan hujan agar dapat mengoptimalkan pertumbuhan tanaman hutan hujan, membuat desain yang semirip mungkin dengan alam hutan hujan, dan agar tanaman dan pengguna merasa nyaman didalam bangunan. Pendekatan biophilic design merupakan keinginan dalam bidang arsitektur agar manusia dapat berhubungan kembali dengan sebuah sistem alam, sehingga pengunjung dapat merasakan efek yang positif terhadap hutan hujan yang dapat membuat penguna di dalam bangunan memiliki keinginan untuk mengkonservasi atau merawat lingkungan terutama hutan hujan. Biophilic design mengubah kondisi lingkungan bangunan dalam jangka pedek dan dalam jangka panjang sehingga desain tersebut harus mendukung alam yang kuat.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: 700 Arts and Recreation > 720 Architecture
Divisions: Faculty of Architecture and Design
Depositing User: Mr Agung Tri Hartadi
Date Deposited: 23 Sep 2021 05:23
Last Modified: 23 Sep 2021 05:23
URI: http://repository.unika.ac.id/id/eprint/26619

Actions (login required)

View Item View Item