Widyorini, Endang and Van Tiel, Julia DISLEKSIA DETEKSI, DIAGNOSA, PENANGANAN DI SEKOLAH DAN DI RUMAH. Prenada, Jakarta. ISBN 9786023830084 (In Press)
Text
scan buku disleksia.pdf Restricted to Registered users only Download (56MB) |
Abstract
Masalah belajar primer yang kemudian biasa disebut “gangguan belajar” atau dalam bahasa Inggris sering kita sebut sebagai Learning Disabilities dan biasa disingkat menjadi LD (sekarang disebut juga SLD atau Specific Learning Disabilities berdasarkan DSM-5). Gangguan belajar (Learning Disabilities) ini disebabkan karena adanya gangguan neurologis (di otak) yang mengakibatkan adanya gangguan perkembangan dalam satu atau lebih area inteligensi (kognitif). Kondisi ini akan menyebabkan si anak mengalami kesulitan dalam menempuh pembelajarannya yang jika tidak ditolong mengakibatkan prestasinya tidak dapat optimal, atau dengan kata lain tidak dapat berprestasi dengan baik, padahal ia mempunyai inteligensi yang normal bahkan tinggi. ■ Masalah belajar sekunder yang kemudian biasa disebut sebagai “kesulitan belajar” atau dalam bahasa Inggris disebut Learning Difficulties. Kesulitan belajar ini dapat disebabkan dari: • Lingkungan si anak: keluarga yang tidak mendukung proses pembelajaran; lingkungan sekolah dan metoda pendidikan yang tidak sesuai dengan tingkatan kemampuan anak; lingkungan di luar rumah yang tidak mendukung bahkan mengganggu sehingga anak tidak dapat mencapai prestasinya secara optimal; dan budaya yang tidak mendukung. • Kesulitan belajar yang disebabkan dari dalam diri anak: yang disebabkan karena si anak belum mengalami kematangan untuk menerima pembelajaran; atau memang si anak mengalami gangguan perkembangan kematangan sehingga ia kesulitan menerima pembelajaran; adanya gangguan perkembangan emosi yang menyebabkan si anak mengalami kesulitan dalam berproses menerima pembelajaran; si anak mengalami gangguan konsentrasi (mudah terangsang sehingga mudah beralih perhatian saat harus berkomsentrasi); gangguan neuro-motorik maksudnya motorik yang diatur oleh sistem persyarafan saat mana si anak harus menulis mengalami gangguan sehingga menyulitkan proses pembelajaran; gangguan perkembangan bicara (mengalami ketertinggalan perkembangan) sehingga si anak mengalami ketertinggalan saat harus belajar membaca dan menulis; dan kesulitan belajar yang memang disebabkan karena si anak mempunyai tingkatan inteligensi yang rendah (IQ lebih rendah dari 85).
Item Type: | Book |
---|---|
Subjects: | 100 Philosophy and Psychology 100 Philosophy and Psychology > 150 Psychology 100 Philosophy and Psychology > 150 Psychology > 155 Developmental psychology > Children |
Divisions: | Faculty of Psychology |
Depositing User: | Ms Endang Widyorini |
Date Deposited: | 21 Jan 2019 00:27 |
Last Modified: | 09 Jun 2022 06:50 |
URI: | http://repository.unika.ac.id/id/eprint/17779 |
Actions (login required)
View Item |