Sanjaya, Ridwan (2018) Self-Disruption Perpustakaan Perguruan Tinggi. Suara Merdeka.
|
Text
Self-Disruption-Perpusatakaan-perguruan-Tinggi.pdf Download (337kB) | Preview |
Abstract
DALAM beberapa tahun terakhir ini istilah Disruptive Innovation menjadi semakin populer sejak kemunculan transportasi online, penginapan online, tiket online, dan bisnis-bisnis online sejenisnya. Meskipun istilah ini sudah mulai dikenalkan pada tahun 1995 dalam Harvard Business Review (Bower & Christensen, 1995) dan dipublikasikan dalam buku The Innovatorís Dilemma dua tahun kemudian (Christensen, 1997), pembahasan mengenai teori ini secara meluas baru muncul akhir-akhir ini. Dalam bukunya, Christensen menekankan bahwa produk dalam kelompok disruptive innovation umumnya lebih murah, lebih sederhana, lebih kecil ukurannya, dan seringkali lebih nyaman untuk digunakan. Produk tersebut awalnya menyasar pada kelompok kecil pengguna, namun akhirnya dapat menggantikan produk yang dikembangkan oleh pemimpin pasar setelah mengalami berbagai peningkatan kualitas dan penyesuaian kebutuhan. Namun Christensen menekankan bahwa peningkatan performa secara berkelanjutan yang umumnya dilakukan oleh pemimpin pasar pada suatu produk, bukanlah disruptive innovation melainkan sustaining innovation. Sebagai incumbent, inovasi yang bertahap seringkali tidak cukup lagi untuk menghadapi perubahan radikal yang terjadi saat ini. Dibutuhkan kemauan untuk self-disruption agar sebuah organisasi dapat bertahan.
Item Type: | Article |
---|---|
Subjects: | 000 Computer Science, Information and General Works > 005 Computer programming, programs & data > Information Systems |
Divisions: | Faculty of Computer Science > Department of Information Systems |
Depositing User: | Mr Ridwan Sanjaya |
Date Deposited: | 24 Sep 2018 06:35 |
Last Modified: | 24 Sep 2018 06:35 |
URI: | http://repository.unika.ac.id/id/eprint/16937 |
Actions (login required)
View Item |